SENIN SELASA RABU
U. Bendera B. Inggris B. Inggris
Matematika B. Inggris B. Inggris
Matematika TIK B. Indonesia
KWN TIK B. Indonesia
Istirahat Istirahat Istirahat
KWN Fisika IPS
B. Indonesia Fisika IPS
B. Indonesia BAM B. Arab
KAMIS JUM’AT SABTU
Biologi Imtaq Matematika
Biologi Agama Matematika
B. Arab Agama Matematika
Penjas Istirahat Istirahat
Istirahat IPS Seni Budaya
Penjas IPS Seni Budaya
Penjas
Pend. Al-Qur’an
Pend. Al-Qur’an
Sabtu, 09 Januari 2010
BNI
Banyak kemudahan dan
keuntungan yang dapat
dinikmati setiap saat
S
emua kebutuhan transaksi perbankan Anda dapat diselesaikan dengan BNI Taplus
BNI Taplus menciptakan kemudahan dan memberikan berbagai keuntungan yang menjadikan hidup Anda lebih nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas transaksi perbankan.
1. Memiliki jaringan luas yang siap melayani Anda
Lebih dari 978 Cabang BNI di seluruh Indonesia dengan fasilitas Online-system.
Ribuan ATM BNI yang tersebar luas dan mudah dijangkau, dan ditambah, jaringan dengan ribuan ATM Link, ATM Bersama, serta ATM berlogo Cirrus di seluruh dunia.
Ribuan jaringan merchant berlogo Master Card dalam dan luar negeri.
2. Banyak keuntungan dan fasilitas langsung bisa dinikmati
Suku Bunga dihitung berdasarkan saldo harian.
Garis Asuransi kecelakaan diri dengan nilai pertanggung jawaban 250 % dari saldo, maksimal Rp. 75 Juta*.
BNI Card (Kartu Debit) untuk memenuhi kebutuhan uang tunai, pembayaran serta pembelanjaan Anda.
Promo Diskon di berbagai outlet terkemuka (di pusat pembelanjaan, makanan, restoran, maupun sarana hiburan di kota Anda).
Transfer on-line antar Bank.
Fasilitas Autodebet untuk pembayaran rutin Anda.
Bebas Antri di BNI layanan Prima.
Gratis Poin undian berhadiah uang tunai Miliaran Rupiah*.
3. Layanan transaksi perbankan 24 e-Banking dari BNI Taplus
BNI ATM.
BNI Phone Plus.
BNI SMS Banking.
BNI Internet Banking.
BNI Mobile Banking.
4. Persyaratan yang mudah untuk memiliki BNI Taplus
Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
Melampirkan fotocopy KTP/SIM/Paspor*.
Setoran pertama ringan.
* Syarat dan ketentuan berlaku
keuntungan yang dapat
dinikmati setiap saat
S
emua kebutuhan transaksi perbankan Anda dapat diselesaikan dengan BNI Taplus
BNI Taplus menciptakan kemudahan dan memberikan berbagai keuntungan yang menjadikan hidup Anda lebih nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas transaksi perbankan.
1. Memiliki jaringan luas yang siap melayani Anda
Lebih dari 978 Cabang BNI di seluruh Indonesia dengan fasilitas Online-system.
Ribuan ATM BNI yang tersebar luas dan mudah dijangkau, dan ditambah, jaringan dengan ribuan ATM Link, ATM Bersama, serta ATM berlogo Cirrus di seluruh dunia.
Ribuan jaringan merchant berlogo Master Card dalam dan luar negeri.
2. Banyak keuntungan dan fasilitas langsung bisa dinikmati
Suku Bunga dihitung berdasarkan saldo harian.
Garis Asuransi kecelakaan diri dengan nilai pertanggung jawaban 250 % dari saldo, maksimal Rp. 75 Juta*.
BNI Card (Kartu Debit) untuk memenuhi kebutuhan uang tunai, pembayaran serta pembelanjaan Anda.
Promo Diskon di berbagai outlet terkemuka (di pusat pembelanjaan, makanan, restoran, maupun sarana hiburan di kota Anda).
Transfer on-line antar Bank.
Fasilitas Autodebet untuk pembayaran rutin Anda.
Bebas Antri di BNI layanan Prima.
Gratis Poin undian berhadiah uang tunai Miliaran Rupiah*.
3. Layanan transaksi perbankan 24 e-Banking dari BNI Taplus
BNI ATM.
BNI Phone Plus.
BNI SMS Banking.
BNI Internet Banking.
BNI Mobile Banking.
4. Persyaratan yang mudah untuk memiliki BNI Taplus
Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening.
Melampirkan fotocopy KTP/SIM/Paspor*.
Setoran pertama ringan.
* Syarat dan ketentuan berlaku
പെസവറ്റ് സെടെര്ഹാന
Pesawat sederhana adalah setiap alat yang mempermudah kita
melakukan usaha. Pada dasarnya, ada 4 macam pesawat sederhana, yaitu tuas, katrol, bidang miring, dan roda gigi.
Tuas adalah pesawat sederhana yang berbentuk batang keras sempit yang dapat berputar di sekitar satu titik. Titik ini disebut titik tumpu (fulkrum).
Contoh tuas yang paling banyak dikenal adalah linggis. Linggis berbentuk satu batang besi yang digunakan untuk memudahkan menggesersuatu benda berat yang secara langsung sukar digeser oleh otot manusia.
Titik C adalah titik tumpu. Titik A yaitu tempat mengerahkan gaya otot untuk menekan beban ke bawah yang disebut titik kuasa. Gaya tekan yang dikerjakan, yaitu F, disebut Kuasa. Titik B dimana berat batu besar menekan yang disebut titik beban. Berat batu yang diangkat yaitu w, disebut beban. Jarak titik beban ke titik tumpu, yaitu BC, disebut lengan beban (diberi lambang lw). Sedangkan jarak titik kuasa ke titik tumpu, yaitu AC disebut lengan kuasa (diberi lambang lf).
Pada ilustrasi di atas, lengan kuasa AC = 3 m dan lengan beban BC = 1,5 m. Jika kita mengerjakan kuasa 40 N, ternyata kita masih mampu mengangkat. Dengan demikian, tuas berfungsi untuk pembesar gaya (pengali gaya). Ini berarti untuk untuk mengangkat atau menggeser sebuah beban berat, kita harus mengerjakan kuasa yang lebih kecil daripada beban.
”Keuntungan mekanis adalah Perbandingan antara beban yang diangkat dan kuasa yang dilakukan.”
Secara matematis, dapat dirumuskan :
KM = w
F
KM = Keuntungan Mekanis
w = beban
F = kuasa
Contoh soal :
Diketahui beban suatu benda adalah 80 N dan Kuasa 40 N. Berapa keuntungan mekanisnya ?
Diket : w = 80 N
F = 40 N
Ditanya : KM ?
Jawab : KM = w = 80 N = 2
F 40 N
Secara matematis, prinsip tuas dapat dirumuskan :
F x lF = w x lw
Sehingga dapat dirumuskan :
F = lw
w = lF
Dan keuntungan mekanis, dapat dirumuskan :
KM = F = lw
w = lF
1. Macam - macam tuas
Berdasarkan pada letak titik tumpu terhadap kuasa dan beban,
tuas dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu tuas kelas pertama, tuas kelas kedua, dan tuas kelas ketiga.
1) Tuas kelas pertama
Pada tuas kelas pertama, titik tumpu selalu berada diantara kuasa dan
beban. Semakin dekat letak titik tumpu ke beban makin besar keuntungan mekanis tuas. Beberapa contoh tuas kelas pertama adalah gunting, linggis, tang, dan pembuka kaleng.
2) Tuas kelas kedua
Pada tuas kelas kedua, titik beban berada diantara titik tumpu dan
beban. Semakin dekat letak titik tumpu dari beban, makin besar keuntungan mekanis pesawat dan ini berarti makin mudah kuasa yang kecil untuk mengangkat beban yang berat. Contoh tuas kelas dua, yaitu gerobak dorong beroda satu, catut pencabut paku, pembuka tutup botol, dan stapler.
3) Tuas kelas ketiga
Pada tuas ketiga, titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.
Tuas kelas tiga, hanya dapat memindahkan benda lebih jauh. Contoh, sapu.
Contoh soal :
Sebuah linggis digunakan untuk memindahkan sebongkah batu yang terletak di tanah. Ujung linggis ditumpu pada jarak 1 m dari ujung linggis yang disusupkan ke tanah. Jika berat batu 300 N dan panjang linggis 4 m, berapakah :
a. Kuasa minimum yang harus dilakukan untuk dapat mengangkat batu tersebut
b. Keuntungan mekanis tuas ini
c. Jauh batu tersebut terangkat jika titik kuasa turun 1 m ?
Diket : lw = 1 m
lF = 3 m
wbatu = 300 N
Ditanya : a. Fminimum
2. KM
3. Lw, jika lF = 1m
Jawab :
a. w x lw = F x lF
300 N x 1m = F x 3 m
300 Nm = F x 3m
F = 300 Nm = 100 N
3 m
b. KM : lf = 3 m = 3
lw = 1 m
c. WF = Ww
F. lF = w. lw
100 N. 1m = 300 N. lw
100 Nm = 300 N. lw
Lw = 100 Nm = 1 m
300N 3
Jadi, a. 100 N
b. 3
c. 1 m
3
Katrol adalah mesin sederhana yang terdiri dari sebuah roda beralur di mana seutas tali atau rantai dapat bergerak ulang – alik.
1. Katrol Tunggal Tetap
Katrol tunggal tetap berfungsi mengubah arah gaya tarik dari menarik ke
atas menjadi menarik ke bawah. Dengan katrol tunggal tetap, arah gaya tarik diubah menjadi ke bawah. Sekarang, gaya tarik otot searah dengan gaya berat, sehingga gaya otot ketika menarik tali ke atas dibantu oleh gaya berat. Oleh karena itu, pekerjaan menaikkan timba terasa berat.
Kita dapat menghitung keuntungan mekanis sebuah katrol tunggal tetap dengan menerapkan konsep tuas. Pada katrol tetap, pusat katrol (c) terpasang pada tempat yang tetap, sehingga katrol tidak dapat bergerak ke atas dan ke bawah, melainkan hanya berputar.
Katrol tetap dapat kita anggap sebagai tuas dengan titik tumpu C, titik beban B, titik kuasa A, lengan beban = Lw = BC, lengan kuasa lF = AC, beban = w, dan Kuasa = F. Secara matematis dapat dirumuskan :
KM = lF = AC = 1, sebab AC = BC
lw = BC
Karena KM sama dengan satu, maka jelas bahwa katrol tunggal tetap tidak memperbesar gaya, melainkan hanya merubah arah gaya sehingga searah dengan arah gaya berat kita.
2. Katrol tunggal bergerak
Yaitu katrol dengan penempatan sedemikian sehingga pada saat katrol
dipakai, katrol dapat bergerak dengan bebas. Prinsip kerjanya sama dengan pengungkit jenis kedua yaitu titik beban terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa. Keuntungan katrol tunggal bergerak sama dengan 2. Pada katrol tersebut lengan kuasa dua kali lengan beban sehingga :
KM = lk karena lk = 2 lb
lb
= 2lb =2
lb
3. Sistim katrol
Sebuah takal bisa menggunakan 3 katrol, diantaranya 2 katrol tetap dan 1
katrol bergerak. Perhatikan gambar, ada 3 kali yang menanggung beban w (diberi nomor 1,2,3), sehingga secara teoretis, kuasa F sama dengan sepertiga beban. Keuntungan mekanis takal dengan tiga katrol ini adalah :
KM = w = w = 3
F = 1/3w
Bidang miring adalah suatu permukaan miring yang penampangnya berbentuk segitiga. Untuk bidang miring apapun, selalu berlaku keuntungan mekanisnya sama dengan nilai perbandingan antara panjang bidang miring (s) dan tinggi bidang miring (h). Makin landai bidang miring, makin besar keuntungan mekanis bidang miring.
Secara matematis, dapat dirumuskan :
KM = s
h
Keterangan :
KM = Keuntungan Mekanis
s = panjang
h = tinggi
Bidang miring sebagai pesawat sederhana tidak mengurangi usaha yang harus dilakukan. Bidang miring berfungsi mengalikan gaya, sehingga usaha menjadi lebih mudah kita lakukan. Gaya yang lebih besar harus dibayar dengan perpindahan jauh..
1. Baji
Baji termasuk bidang miring, tetapi bidang miring yang bergerak. Jadi, pada baji, benda diam di atas bidang miring, dan bidang miring itu sendiri yang bergerak menaikkan sepeda.
Baji adalah sebatang logam yang salah satu ujungnya dibuat lebih tipis. Baji disusun dari dua bidang miring yang disatukan beradu sisi. Baji digunakan untuk membelah kayu. Ketika baji dipukulkan ke kayu, kedua bidang miring bergerakjauh untuk masuk sedikit ke dalam kayu. Ini menghasilkan pengali gaya dan sekaligus mengubah rah gaya, sehingga gaya vertikal kecil yang diberikan baji berubah menjadi gaya menyamping yang jauh lebih besar. Dengan demikian, baji mampu membelah kayu yang paling kuat.
Contoh baji adalah pisau dan kampak. Makin panjang dan tipis sebuah baji maka makin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk membelah kayu.
2. Sekrup
Sekrup merupakan bidang miring yang bergerak. Sekrup adalah suatu bidang miring yang dililitkan mengitari sebuah batang sebagai pusat, sehingga membentuk spiral. Ketika kita memutar sebuah kepala sekrup dengan obeng sebagai tuas, setiap putaran yang kita lakukan hanya menggerakkan sekrup masuk sedikit, yaitu sama dengan jarak antarulir.
Makin pendek jarak antarulir, makin panjang jarak yang ditempuh sekrup untuk masuk ke dalam kayu. Hal ini menghasilkan pengali gaya. Kuasa kecil yang diberikan ketika memutar sekrup dengan obeng menghasilkan gaya besar yang sanggup melawan gaya hambatan kayu yang besar. Dengan demikian, sekrup mudah masuk ke dalam kayu.
Roda gigi besar memberikan gaya yang lebih besar, sehingga kuasa yang diperlukan lebih kecil, tetapi ini harus dibayar dengan kecepatan putar yang lebih lambat. Sebaliknya, roda gigi kecil memberikan kecepatan putar yang lebih cepat, tetapi ini memberikan gaya yang lebih kecil, sehingga harus dibayar dengan kuasa yang lebih besar.
Roda gigi termasuk suatu pesawat sederhana yang selain mengubah besar gaya dengan kecepatan putar, juga dapat mengubah arah putaran. Roda dan poros juga tergolong sebagai pesawat sederhana yang prinsipnya serupa dengan roda gigi.
melakukan usaha. Pada dasarnya, ada 4 macam pesawat sederhana, yaitu tuas, katrol, bidang miring, dan roda gigi.
Tuas adalah pesawat sederhana yang berbentuk batang keras sempit yang dapat berputar di sekitar satu titik. Titik ini disebut titik tumpu (fulkrum).
Contoh tuas yang paling banyak dikenal adalah linggis. Linggis berbentuk satu batang besi yang digunakan untuk memudahkan menggesersuatu benda berat yang secara langsung sukar digeser oleh otot manusia.
Titik C adalah titik tumpu. Titik A yaitu tempat mengerahkan gaya otot untuk menekan beban ke bawah yang disebut titik kuasa. Gaya tekan yang dikerjakan, yaitu F, disebut Kuasa. Titik B dimana berat batu besar menekan yang disebut titik beban. Berat batu yang diangkat yaitu w, disebut beban. Jarak titik beban ke titik tumpu, yaitu BC, disebut lengan beban (diberi lambang lw). Sedangkan jarak titik kuasa ke titik tumpu, yaitu AC disebut lengan kuasa (diberi lambang lf).
Pada ilustrasi di atas, lengan kuasa AC = 3 m dan lengan beban BC = 1,5 m. Jika kita mengerjakan kuasa 40 N, ternyata kita masih mampu mengangkat. Dengan demikian, tuas berfungsi untuk pembesar gaya (pengali gaya). Ini berarti untuk untuk mengangkat atau menggeser sebuah beban berat, kita harus mengerjakan kuasa yang lebih kecil daripada beban.
”Keuntungan mekanis adalah Perbandingan antara beban yang diangkat dan kuasa yang dilakukan.”
Secara matematis, dapat dirumuskan :
KM = w
F
KM = Keuntungan Mekanis
w = beban
F = kuasa
Contoh soal :
Diketahui beban suatu benda adalah 80 N dan Kuasa 40 N. Berapa keuntungan mekanisnya ?
Diket : w = 80 N
F = 40 N
Ditanya : KM ?
Jawab : KM = w = 80 N = 2
F 40 N
Secara matematis, prinsip tuas dapat dirumuskan :
F x lF = w x lw
Sehingga dapat dirumuskan :
F = lw
w = lF
Dan keuntungan mekanis, dapat dirumuskan :
KM = F = lw
w = lF
1. Macam - macam tuas
Berdasarkan pada letak titik tumpu terhadap kuasa dan beban,
tuas dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu tuas kelas pertama, tuas kelas kedua, dan tuas kelas ketiga.
1) Tuas kelas pertama
Pada tuas kelas pertama, titik tumpu selalu berada diantara kuasa dan
beban. Semakin dekat letak titik tumpu ke beban makin besar keuntungan mekanis tuas. Beberapa contoh tuas kelas pertama adalah gunting, linggis, tang, dan pembuka kaleng.
2) Tuas kelas kedua
Pada tuas kelas kedua, titik beban berada diantara titik tumpu dan
beban. Semakin dekat letak titik tumpu dari beban, makin besar keuntungan mekanis pesawat dan ini berarti makin mudah kuasa yang kecil untuk mengangkat beban yang berat. Contoh tuas kelas dua, yaitu gerobak dorong beroda satu, catut pencabut paku, pembuka tutup botol, dan stapler.
3) Tuas kelas ketiga
Pada tuas ketiga, titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban.
Tuas kelas tiga, hanya dapat memindahkan benda lebih jauh. Contoh, sapu.
Contoh soal :
Sebuah linggis digunakan untuk memindahkan sebongkah batu yang terletak di tanah. Ujung linggis ditumpu pada jarak 1 m dari ujung linggis yang disusupkan ke tanah. Jika berat batu 300 N dan panjang linggis 4 m, berapakah :
a. Kuasa minimum yang harus dilakukan untuk dapat mengangkat batu tersebut
b. Keuntungan mekanis tuas ini
c. Jauh batu tersebut terangkat jika titik kuasa turun 1 m ?
Diket : lw = 1 m
lF = 3 m
wbatu = 300 N
Ditanya : a. Fminimum
2. KM
3. Lw, jika lF = 1m
Jawab :
a. w x lw = F x lF
300 N x 1m = F x 3 m
300 Nm = F x 3m
F = 300 Nm = 100 N
3 m
b. KM : lf = 3 m = 3
lw = 1 m
c. WF = Ww
F. lF = w. lw
100 N. 1m = 300 N. lw
100 Nm = 300 N. lw
Lw = 100 Nm = 1 m
300N 3
Jadi, a. 100 N
b. 3
c. 1 m
3
Katrol adalah mesin sederhana yang terdiri dari sebuah roda beralur di mana seutas tali atau rantai dapat bergerak ulang – alik.
1. Katrol Tunggal Tetap
Katrol tunggal tetap berfungsi mengubah arah gaya tarik dari menarik ke
atas menjadi menarik ke bawah. Dengan katrol tunggal tetap, arah gaya tarik diubah menjadi ke bawah. Sekarang, gaya tarik otot searah dengan gaya berat, sehingga gaya otot ketika menarik tali ke atas dibantu oleh gaya berat. Oleh karena itu, pekerjaan menaikkan timba terasa berat.
Kita dapat menghitung keuntungan mekanis sebuah katrol tunggal tetap dengan menerapkan konsep tuas. Pada katrol tetap, pusat katrol (c) terpasang pada tempat yang tetap, sehingga katrol tidak dapat bergerak ke atas dan ke bawah, melainkan hanya berputar.
Katrol tetap dapat kita anggap sebagai tuas dengan titik tumpu C, titik beban B, titik kuasa A, lengan beban = Lw = BC, lengan kuasa lF = AC, beban = w, dan Kuasa = F. Secara matematis dapat dirumuskan :
KM = lF = AC = 1, sebab AC = BC
lw = BC
Karena KM sama dengan satu, maka jelas bahwa katrol tunggal tetap tidak memperbesar gaya, melainkan hanya merubah arah gaya sehingga searah dengan arah gaya berat kita.
2. Katrol tunggal bergerak
Yaitu katrol dengan penempatan sedemikian sehingga pada saat katrol
dipakai, katrol dapat bergerak dengan bebas. Prinsip kerjanya sama dengan pengungkit jenis kedua yaitu titik beban terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa. Keuntungan katrol tunggal bergerak sama dengan 2. Pada katrol tersebut lengan kuasa dua kali lengan beban sehingga :
KM = lk karena lk = 2 lb
lb
= 2lb =2
lb
3. Sistim katrol
Sebuah takal bisa menggunakan 3 katrol, diantaranya 2 katrol tetap dan 1
katrol bergerak. Perhatikan gambar, ada 3 kali yang menanggung beban w (diberi nomor 1,2,3), sehingga secara teoretis, kuasa F sama dengan sepertiga beban. Keuntungan mekanis takal dengan tiga katrol ini adalah :
KM = w = w = 3
F = 1/3w
Bidang miring adalah suatu permukaan miring yang penampangnya berbentuk segitiga. Untuk bidang miring apapun, selalu berlaku keuntungan mekanisnya sama dengan nilai perbandingan antara panjang bidang miring (s) dan tinggi bidang miring (h). Makin landai bidang miring, makin besar keuntungan mekanis bidang miring.
Secara matematis, dapat dirumuskan :
KM = s
h
Keterangan :
KM = Keuntungan Mekanis
s = panjang
h = tinggi
Bidang miring sebagai pesawat sederhana tidak mengurangi usaha yang harus dilakukan. Bidang miring berfungsi mengalikan gaya, sehingga usaha menjadi lebih mudah kita lakukan. Gaya yang lebih besar harus dibayar dengan perpindahan jauh..
1. Baji
Baji termasuk bidang miring, tetapi bidang miring yang bergerak. Jadi, pada baji, benda diam di atas bidang miring, dan bidang miring itu sendiri yang bergerak menaikkan sepeda.
Baji adalah sebatang logam yang salah satu ujungnya dibuat lebih tipis. Baji disusun dari dua bidang miring yang disatukan beradu sisi. Baji digunakan untuk membelah kayu. Ketika baji dipukulkan ke kayu, kedua bidang miring bergerakjauh untuk masuk sedikit ke dalam kayu. Ini menghasilkan pengali gaya dan sekaligus mengubah rah gaya, sehingga gaya vertikal kecil yang diberikan baji berubah menjadi gaya menyamping yang jauh lebih besar. Dengan demikian, baji mampu membelah kayu yang paling kuat.
Contoh baji adalah pisau dan kampak. Makin panjang dan tipis sebuah baji maka makin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk membelah kayu.
2. Sekrup
Sekrup merupakan bidang miring yang bergerak. Sekrup adalah suatu bidang miring yang dililitkan mengitari sebuah batang sebagai pusat, sehingga membentuk spiral. Ketika kita memutar sebuah kepala sekrup dengan obeng sebagai tuas, setiap putaran yang kita lakukan hanya menggerakkan sekrup masuk sedikit, yaitu sama dengan jarak antarulir.
Makin pendek jarak antarulir, makin panjang jarak yang ditempuh sekrup untuk masuk ke dalam kayu. Hal ini menghasilkan pengali gaya. Kuasa kecil yang diberikan ketika memutar sekrup dengan obeng menghasilkan gaya besar yang sanggup melawan gaya hambatan kayu yang besar. Dengan demikian, sekrup mudah masuk ke dalam kayu.
Roda gigi besar memberikan gaya yang lebih besar, sehingga kuasa yang diperlukan lebih kecil, tetapi ini harus dibayar dengan kecepatan putar yang lebih lambat. Sebaliknya, roda gigi kecil memberikan kecepatan putar yang lebih cepat, tetapi ini memberikan gaya yang lebih kecil, sehingga harus dibayar dengan kuasa yang lebih besar.
Roda gigi termasuk suatu pesawat sederhana yang selain mengubah besar gaya dengan kecepatan putar, juga dapat mengubah arah putaran. Roda dan poros juga tergolong sebagai pesawat sederhana yang prinsipnya serupa dengan roda gigi.
Soal Wawancara
9. Dalam rangka seleksi penerimaan karyawan di sebuah perusahaan, akan diadakan tes wawancara. Maka perlu disiapkan beberapa pertanyaan.
Pertanyaan-pertanyaan berikut yang tepat digunakan untuk berwawancara adalah ...
A. 1. Apa tujuan Anda bekerja di sini?
2. Anda ingin bekerja sebagai apa?
3. Apakah Anda ingin gaji yang besar?
4. Bagaimana sikap Anda bila tidak diterima di sini?
B. 1. Apakah Anda pernah bekerja?
2. Berapa tahun Anda pernah bekerja?
3. Keterampilan apa yang Anda miliki?
4. Apa yang Anda inginkan terhadap perusahaan ini?
C. 1. Apakah Anda ingin bekerja?
2. Berapa gaji yang Anda inginkan?
3. Anda ingin bekerja sebagai apa?
4. Dari mana Anda tahu tentang perusahaan ini?
D. 1. Kapan Anda ingin bekerja?
2. Mengapa Anda ingin bekerja di sini?
3. Siapa yang memberitahu bahwa di sini ada lowongan pekerjaan?
4. Mengapa Anda tidak bekerja di tempat lain?
10. Pewawancara : Sejak kapan Bapak bertugas sebagai pengamat Gunung Merapi?
Tokoh : Sejak saya selesai menempuh pendidikan S2 tahun 1992.
Pewawancara : Bagaimanakah masyarakat sekitar Merapi menyikapi keadaan Merapi yang terlihat semakin aktif?
Tokoh : Mereka lebih cenderung mempercayai isyarat alam daripada pendapat para ahli.
Pewawancara : ...
Tokoh : Sebagai petugas saya wajib memberikan informasi berdasarkan hasil pengamatan Direktorat Vulkanologi.
Pertanyaan yang tepat untuk melengkapi wawancara tersebut adalah …
A. Apakah Bapak puas terhadap kepercayaan mereka tentang Merapi?
B. Mengapa penduduk sekitar Merapi lebih percaya kepada isyarat alam?
C. Bagaimana hasil pengamatan Bapak terhadap aktifnya Merapi?
D. Langkah apa yang Bapak tempuh untuk mengatasi kepercayaan mereka?.
Pertanyaan-pertanyaan berikut yang tepat digunakan untuk berwawancara adalah ...
A. 1. Apa tujuan Anda bekerja di sini?
2. Anda ingin bekerja sebagai apa?
3. Apakah Anda ingin gaji yang besar?
4. Bagaimana sikap Anda bila tidak diterima di sini?
B. 1. Apakah Anda pernah bekerja?
2. Berapa tahun Anda pernah bekerja?
3. Keterampilan apa yang Anda miliki?
4. Apa yang Anda inginkan terhadap perusahaan ini?
C. 1. Apakah Anda ingin bekerja?
2. Berapa gaji yang Anda inginkan?
3. Anda ingin bekerja sebagai apa?
4. Dari mana Anda tahu tentang perusahaan ini?
D. 1. Kapan Anda ingin bekerja?
2. Mengapa Anda ingin bekerja di sini?
3. Siapa yang memberitahu bahwa di sini ada lowongan pekerjaan?
4. Mengapa Anda tidak bekerja di tempat lain?
10. Pewawancara : Sejak kapan Bapak bertugas sebagai pengamat Gunung Merapi?
Tokoh : Sejak saya selesai menempuh pendidikan S2 tahun 1992.
Pewawancara : Bagaimanakah masyarakat sekitar Merapi menyikapi keadaan Merapi yang terlihat semakin aktif?
Tokoh : Mereka lebih cenderung mempercayai isyarat alam daripada pendapat para ahli.
Pewawancara : ...
Tokoh : Sebagai petugas saya wajib memberikan informasi berdasarkan hasil pengamatan Direktorat Vulkanologi.
Pertanyaan yang tepat untuk melengkapi wawancara tersebut adalah …
A. Apakah Bapak puas terhadap kepercayaan mereka tentang Merapi?
B. Mengapa penduduk sekitar Merapi lebih percaya kepada isyarat alam?
C. Bagaimana hasil pengamatan Bapak terhadap aktifnya Merapi?
D. Langkah apa yang Bapak tempuh untuk mengatasi kepercayaan mereka?.
Sifat Cowok Leo
cowok leo
LEO 21 Juli – 21 Agustus
Simbol : Singa
Elemen : Api
Warna : Kuning, emas, orange
Bunga : Bunga matahari
Hari baik : Minggu
Karakter
keywords; super pede, kreatif, berani, suka jadi pusat perhatian, optimis, murah hati, agak sombong, keras kepala, kaku
Leo sangat suka blak-blakan. Kalau senang bilang senang, kalau sebal nggak segan-segan menunjukkan kesebalannya. Sebetulnya Leo orang yang sangat percaya diri, tapi kadang-kadang suka senewen juga sama pendapat orang. Masalahnya Leo perfeksionis dan nggak suka dianggap konyol. Leo juga kreatif dan senang bila berbeda dari orang-orang kebanyakan. Perhatiannya yang tinggi pada kebersihan dan hal-hal yang berbau kesehatan menjadikan penampilannya selalu rapi, bersih. Leo juga pemerhati mode, dan cenderung berani mencoba mode terbaru yang lagi ‘in’. Mungkin, hal ini merupakan wujud dari sifat dasar Leo yang suka jadi pusat perhatian. Sebagai pribadi, Leo hangat dan pandai membuat ramai suasana. Selain itu Leo mempunyai bakat menjadi seorang pemimpin dengan sifat idealis dan ambisiusnya.
Persahabatan
Leo pendengar yang baik, apalagi bila ada teman yang curhat. Leo bisa memberikan seluruh perhatian dan simpatinya pada teman yang sedang berduka. Sayangnya Leo nggak selalu berpikir objektif kalau emosinya terpengaruh. Banyak teman menghargainya karena Leo bisa melakukan pendekatan yang bagus pada setiap orang yang berbeda-beda. Dengan Aquarius, Sagitarius, Libra dan Aries biasanya Leo bisa cocok bergaul karena bisa saling memberikan masukkan dan dukungan satu sama lain. Asalkan si Leo bisa mengendalikan sifat keras kepalanya dan mulai belajar untuk menghargai pendapat orang, hubungan persahabatannya pasti bakal abadi.
Asmara
Sebagai orang yang menyukai keindahan, Leo sering menunjukan perasaannya secara romantis. Bila suka bermusik, Leo akan menghadiahkan lagu indah buat dia yang disayang, bila pandai merangkai kata-kata indah Leo pun tak segan membuatkan puisi buat si doi. Leo juga setia dan rela berkorban demi cinta. Sekali jatuh cinta Leo akan mempertahankan cintanya. Sayangnya bila patah hati, Leo memerlukan waktu yang lama untuk sembuh lagi. Saling menghargai dan mau mendengarkan adalah kunci sukses hubungan asmara Leo dan doinya.
Yang bikin Leo nggak Happy;
1. Melakukan sesuatu dengan terpaksa
2. Nggak diperhatiin
3. Diremehkan
4. Ketemu orang yang nggak memperhatikan penampilan
5. Apapun yang keliahatan jorok dan tidak rapi
Cowok Leo
Pas banget kalau sama cewek
- Aries
- Cancer
- Virgo
- Sagitarius
Tips nge-gaet cowok Leo
Kalo dapetin cowok Leo, wah enak deh karena doi itu romantis dan berani mengorbankan apa aja demi kamu. Dia gak ragu-ragu abisin duit buat ajak kamu makan di resto mahal biarpun doku lagi pas-pasan. Tapi cowok Leo ini tipe yang agresif kalo soal ngejar cewek. Mereka lebih suka yang langsung nunjukin karena pengen tau apakah kamu juga suka sama dia. Doi tuh tipe yang mandiri dan serba bisa tapi dia lebih suka memperlihatkan dirinya seperti seorang pemimpin. Tapi cowok Leo gampang marah dan bete kalo dia nggak mencapai hasil yang dia inginkan. Kamu harus mampu meredakan amarahnya. Doi suka cewek yang berpakaian seksi dan feminin. Doi lebih suka mengejar cewek daripada dikejar. Jadi relax aja girls! Biasanya cowok Leo bakal cerita tentang kehidupan-kehidupan cintanya di masa lalu. Jadi siapin deh kuping kalian untuk dengerin. Kalo males dengerin, bilang iya iya aja..
TiPs ngasih Kado Buat Si LeO
Suka atau enggak dengan kado yang diberikan, antusias Leo nggak akan pudar. Daya tarik sebuah kado sangat kuat buat mereka, dan itu bakal kelihatan jelas lewat matanya yang berbinar. Memang nggak biasa menilai kado dari bendanya, tapi jangan bohongi Leo dengan bungkus kado yang indah tanpa isi yang sebanding. Bisa ngamuk!!!..
LEO 21 Juli – 21 Agustus
Simbol : Singa
Elemen : Api
Warna : Kuning, emas, orange
Bunga : Bunga matahari
Hari baik : Minggu
Karakter
keywords; super pede, kreatif, berani, suka jadi pusat perhatian, optimis, murah hati, agak sombong, keras kepala, kaku
Leo sangat suka blak-blakan. Kalau senang bilang senang, kalau sebal nggak segan-segan menunjukkan kesebalannya. Sebetulnya Leo orang yang sangat percaya diri, tapi kadang-kadang suka senewen juga sama pendapat orang. Masalahnya Leo perfeksionis dan nggak suka dianggap konyol. Leo juga kreatif dan senang bila berbeda dari orang-orang kebanyakan. Perhatiannya yang tinggi pada kebersihan dan hal-hal yang berbau kesehatan menjadikan penampilannya selalu rapi, bersih. Leo juga pemerhati mode, dan cenderung berani mencoba mode terbaru yang lagi ‘in’. Mungkin, hal ini merupakan wujud dari sifat dasar Leo yang suka jadi pusat perhatian. Sebagai pribadi, Leo hangat dan pandai membuat ramai suasana. Selain itu Leo mempunyai bakat menjadi seorang pemimpin dengan sifat idealis dan ambisiusnya.
Persahabatan
Leo pendengar yang baik, apalagi bila ada teman yang curhat. Leo bisa memberikan seluruh perhatian dan simpatinya pada teman yang sedang berduka. Sayangnya Leo nggak selalu berpikir objektif kalau emosinya terpengaruh. Banyak teman menghargainya karena Leo bisa melakukan pendekatan yang bagus pada setiap orang yang berbeda-beda. Dengan Aquarius, Sagitarius, Libra dan Aries biasanya Leo bisa cocok bergaul karena bisa saling memberikan masukkan dan dukungan satu sama lain. Asalkan si Leo bisa mengendalikan sifat keras kepalanya dan mulai belajar untuk menghargai pendapat orang, hubungan persahabatannya pasti bakal abadi.
Asmara
Sebagai orang yang menyukai keindahan, Leo sering menunjukan perasaannya secara romantis. Bila suka bermusik, Leo akan menghadiahkan lagu indah buat dia yang disayang, bila pandai merangkai kata-kata indah Leo pun tak segan membuatkan puisi buat si doi. Leo juga setia dan rela berkorban demi cinta. Sekali jatuh cinta Leo akan mempertahankan cintanya. Sayangnya bila patah hati, Leo memerlukan waktu yang lama untuk sembuh lagi. Saling menghargai dan mau mendengarkan adalah kunci sukses hubungan asmara Leo dan doinya.
Yang bikin Leo nggak Happy;
1. Melakukan sesuatu dengan terpaksa
2. Nggak diperhatiin
3. Diremehkan
4. Ketemu orang yang nggak memperhatikan penampilan
5. Apapun yang keliahatan jorok dan tidak rapi
Cowok Leo
Pas banget kalau sama cewek
- Aries
- Cancer
- Virgo
- Sagitarius
Tips nge-gaet cowok Leo
Kalo dapetin cowok Leo, wah enak deh karena doi itu romantis dan berani mengorbankan apa aja demi kamu. Dia gak ragu-ragu abisin duit buat ajak kamu makan di resto mahal biarpun doku lagi pas-pasan. Tapi cowok Leo ini tipe yang agresif kalo soal ngejar cewek. Mereka lebih suka yang langsung nunjukin karena pengen tau apakah kamu juga suka sama dia. Doi tuh tipe yang mandiri dan serba bisa tapi dia lebih suka memperlihatkan dirinya seperti seorang pemimpin. Tapi cowok Leo gampang marah dan bete kalo dia nggak mencapai hasil yang dia inginkan. Kamu harus mampu meredakan amarahnya. Doi suka cewek yang berpakaian seksi dan feminin. Doi lebih suka mengejar cewek daripada dikejar. Jadi relax aja girls! Biasanya cowok Leo bakal cerita tentang kehidupan-kehidupan cintanya di masa lalu. Jadi siapin deh kuping kalian untuk dengerin. Kalo males dengerin, bilang iya iya aja..
TiPs ngasih Kado Buat Si LeO
Suka atau enggak dengan kado yang diberikan, antusias Leo nggak akan pudar. Daya tarik sebuah kado sangat kuat buat mereka, dan itu bakal kelihatan jelas lewat matanya yang berbinar. Memang nggak biasa menilai kado dari bendanya, tapi jangan bohongi Leo dengan bungkus kado yang indah tanpa isi yang sebanding. Bisa ngamuk!!!..
Jumat, 08 Januari 2010
Kumpulan Pantun Minang
1.
Anak nalayan mambaok cangkua,
mananam ubi ditanah darek.
Baban sakoyan dapek dipikua,
budi saketek taraso barek.
Beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat
2.
Anak ikan dimakan ikan,
gadang ditabek anak tenggiri.
Ameh bukan perakpun bukan,
budi saketek rang haragoi
Hubungan yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang baik.
3.
Anjalai tumbuah dimunggu,
sugi sugi dirumpun padi.
Supayo pandai rajin baguru,
supayo tinggi naikan budi.
Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi
4.
Alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati.
Sifat seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana
5.
Tarandam randam indak basah,
tarapuang apuang indak hanjuik.
Suatu persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya dilalaikan.
6.
Anjuik labu dek manyauak,
hilang kabau dek kubalo.
Karena mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih penting tertinggal karenanya.
7.
Alua samo dituruik,
limbago samo dituang.
Seorang yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi bersama.
8.
alang tukang binaso kayu,
alang cadiak binaso Adat,
alang arih binaso tubuah.
Seseorang yang pengetahuannya tidak lengkap serta keahliannya tidak cukup dalam mengerjakan sesuatu.
9.
Anak-anak kato manggaduah,
sabab manuruik sakandak hati,
kabuik tarang hujanlah taduah,
nan hilang patuik dicari.
Sekarang suasana telah baik, keadaan telah pulih, sudah waktunya menyempurnakan kehidupan.
10.
Anggang nan datang dari lauik,
tabang sarato jo mangkuto,
dek baik budi nan manyambuik,
pumpun kuku patah pauahnyo.
Seseorang yang disambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi ganas.
11.
Anjalai pamaga koto,
tumbuah sarumpun jo ligundi,
kalau pandai bakato kato,
umpamo santan jo tangguli.
Seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik orang yang dihadapi.
12.
Atah taserak dinan kalam,
intan tasisiah dalam lunau,
inyo tabang uleklah tingga,
nak umpamo langgau hijau.
Seseorang yang menceraikan istrinya yang sedang hamil, adalah perbuatan tidak baik.
13.
Aia diminum raso duri,
nasi dimakan raso sakam.
Seseorang yang sedang menanggung penderitaan bathin.
14.
Alah limau dek mindalu,
hilang pusako dek pancarian.
Kebudayaan asli suatu bangsa dikalahkan oleh kebudayaan lain.
=B=
1.
Basuluah mato hari,
bagalanggang mato rang banyak.
Suatu persoalan yang sudah diketahui oleh umum didalam suatu masyarakat.
2.
Baguru kapadang data,
dapek ruso baling kaki,
baguru kapalang aja,
nan bak bungo kambang tak jadi.
Suatu pengetahuan yang tanggung dipelajari tidak lengkap dan cukup, kurang bisa dimamfaatkan.
3.
Bakato bak balalai gajah,
babicaro bak katiak ula.
Suatu pembicaraan yang tidak jelas ujung pangkalnya.
4.
Bak kayu lungga panggabek,
bak batang dikabek ciek.
Suatu masyarakat yang berpecah belah, dan sulit untuk disusun dan diperbaiki.
5.
Bak balam talampau jinak,
gilo ma-angguak-anguak tabuang aia,
gilo mancotok kili-kili.
Seseorang yang sifatnya terlalu cepat mempercayai orang lain, tanpa mengetahui sifat orang lain tersebut
6.
Batang aua paantak tungku,
pangkanyo sarang sisan,
ligundi disawah ladang
sariak indak babungolai.
Mauleh jokok mambuku,
mambuhua kalau manggasan,
kalau budi kelihatan dek urang,
hiduik nan indak baguno lai.
Seseorang dalam masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan, karena tindakannya yang kurang teliti dalam suatu hal. Sehingga kehilangan kepercayaan terhadap dirinya.
7.
Basasok bajarami,
bapandam pakuburan,
soko pusako kalau tadalami,
mambayang cahayo diinggiran.
Kalau ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi mutunya
8.
Bakato bapikiri dulu,
ingek-ingek sabalun kanai,
samantang kito urang nan tahu,
ulemu padi nan kadipakai.
Seseorang yang pandai dalam hidup bergaul, dia selalu umpama padi berisi, makin berisi makin tunduk, bukan membanggakan kepandaian.
9.
Banggieh dimancik,
rangkiang disaliangkan.
Marah kepada satu orang tetapi semua orang yang dimusuhi.
10.
Bak cando caciang kapanehan,
umpamo lipeh tapanggang.
Seseorang yang tidak mempunyai sifat ketenangan, tetapi selalu keluh kesah dan terburu buru.
11.
Bak lonjak labu dibanam,
umpamo kacang diabuih ciek.
Seseorang yang mempunyai sifat angkuh dan sombong, sedang dia sendiri tidak tahu ukurannya dirinya.
12.
Bak ayam manampak alang,
umpamo kuciang dibaokkan lidieh.
Seseorang yang sangat dalam ketakutan, sehingga kehidupannya kucar kacir.
13.
Bak baruak dipataruahkan,
bak cando kakuang dipapikekkan.
Seseorang hidup berputus asa, selalu menunggu uluran tangan orang lain, tidak mau berusaha dan banyak duduk bermenung.
14.
Bak manjamua ateh jarami,
jariah abieh jaso tak ado.
Pekerjaan yang dikerjakan tanpa perhitungan, sehingga menjadi rugi dan sia sia.
15.
Bunyi kecek marandang kacang,
bunyi muluik mambaka buluah.
Seseorang yang besar bicara tetapi tidak ada memberi hasil.
16.
Bak itiak tanggah galanggang,
cando kabau takajuik diaguang.
Seseorang yang sangat tercegang dan takjub dengan sesuatu, sehingga tidak sadarkan diri sebagai seorang manusia.
17.
Bumi sampik alam tak sunyi,
dio manjadi upeh racun.
Biasanya orang yang disebut dalam no. 42 diatas menyusah dan menjadi batu penarung.
18.
Bak basanggai diabu dingin,
bak batanak ditungku duo.
Suatu pekerjaan yang sia-sia dan kurang mempunyai perhitungan.
19.
Bak ayam lapeh malam,
bak kambiang diparancahkan.
Seorang yang kehilangan pedoman hidup serta pegangan, berputus asa dalam sesuatu.
20.
Bak balam talampau jinak,
gilo maangguak tabuang aia,
gilo mancotok kili kili.
Seseorang yang mudah dipuji sehingga kalau telah dipuji bisa terbuka segala rahasia.
21.
Bagai kabau jalang kareh hiduang,
parunnyuik pambulang tali,
tak tantu dima kandang nyo.
Seseorang yang keras kepala tak mau menerima nasehat orang lain, sedangkan dia sendiri tak memahami tentang sesuatu.
22.
Bak ma eto kain saruang,
bak etong kasiak dipantai.
Suatu persoalan yang tidak berujung berpangkal dan tidak ada keputusannya dalam masyarakat.
23.
Bak manungkuih tulang didaun taleh,
bak manyuruakan durian masak.
Suatu perbuatan jahat walaupun bagaimana dia pandai menyembunyikannya, lambat laun akan diketahui orang lain juga.
24.
Bilalang indak manjadi alang,
picak-picak indak jadi kuro-kuro.
Walau disapuah ameh lancuan,
Kilek loyang kan tampak juo.
Setiap penipuan yang dilakukan dan ditutup dengan kebaikan, dia akan kelihatan juga kemudian.
25.
Bak mandapek durian runtuah,
bak mandapek kijang patah.
Seseorang yang mendapat keuntungan dengan tiba-tiba, yang tidak dikira pada mulanya.
26.
Bagai sipontong dapek cicin,
bak mancik jatuah kabareh.
Nikmat yang diperdapat sedang orang yang bersangkutan lupa dari mana asal mula-nya,dan menjadikan dia lupa diri.
27.
Bak kabau dicucuak hiduang
umpamo langgau di ikua gajah.
Seseorang yang selalu menurut kemauaan orang lain, tanpa mengeluarkan pendapat hatinya.
28.
Bak mamaga karambia condong,
bak ayam baranak itiak.
Pengetahuan seseorang yang tidak dapat dimamfaatkan dan berfaedah bagi dirinya, tetapi menguntungkan kepada orang lain.
29.
Bak mangantang anak ayam,
umpamo basukek baluik hiduik.
Suatu masyarakat karena kurang keahlian sulit untuk disusun dan dikoordinir.
30.
Bak mahambek aia hilia,
bak manahan gunuang runtuah.
Mengerjakan suatu pekerjaan berat yang harus dikerjakan bersama, dikerjakan sendirian, dan tidak mempunyai keahlian pula tentang itu.
31.
Bak mancari jajak dalam aia,
bak mancari pinjaik dalam lunau.
Mencari sesuatu yang mustahil didapat, walaupun sesuatu itu ada.
32.
Bak manatiang minyak panuah,
bak mahelo rambuik dalam tapuang.
Suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan hati-hati dan teliti, karena memikirkan akibatnya.
33.
Bak aia didaun kaladi,
bak talua diujuang tanduak.
Sesuatu yang sulit menjaganya dalam pergaulan, kalau hilang atau jatuh hilang semua harapan, seperti kehilang budi dari seseorang.
34.
Bak manggadangkan anak ula,
umpamo mamaliharo anak harimau.
Seseorang yang didik dari kecil dengan ilmu pengetahuan, tetapi kelak setelah dia besar dibalas dengan perbuatan yang jahat.
35.
Bak aia jatuah ka kasiak,
bak batu jatuah ka lubuak.
Sesuatu persoalan yang diajukan, tetapi dilupakan buat selamnya, yang seharusnya perlu lu ditekel dengan segera.
36.
Bak bagantuang di aka lapuak,
bak bapijak didahan mati.
Seseorang yang mengantungkan nasib pada orang yang sangat lemah ekonomi dan pemikirannya.
37.
Bak ayam indak ba induak,
umpamo siriah indak ba junjuang.
Suatu masyarakat atau anak-anak yang tidak ada yang akan memimpin atau memeliharanya.
38.
Bak malapehkan anjiang tasapik,
bak mangadangkan anak harimau.
Seseorang yang ditolong dengan perbuatan baik diwaktu dia dalam kesempitan tetapi setelah dia terlepas dari kesulitan, dia balas dengan kejahatan.
39.
Bak api didalam sakam,
aia tanang mahannyuik kan.
Seseorang yang mempunyai dendam diluar tidak kelihatan, tetapi setelah terjadi kejahatan saja baru diketahui.
40.
Bak tapijak dibaro Angek,
bak cando lipeh tapanggang.
Seseorang yang sifatnya tergesa-gesa, berbuat tanpa memikirkan akibat.
41.
Bak maungkik batu dibancah,
bak manjujuang kabau sikua.
Suatu pekerjaan yang sukar dikerjakan, dan kalau dikerjakan menjadi sia-sia, bahkan menimbulkan kesulitan.
42.
Baban barek singguluang batu,
kayu tapikua dipangkanyo
Suatu pekerjaan yang dikerjakan tetapi tidak ada keuntungan materil yang diharapkan (social)
43.
Bak kudo palajang bukik,
umpamo gajah paangkuik lado.
Suatu pekerjaan bersamasalah seorang dari orang yang berjasa dalam pekerjaan itu tidak diberi penghargaan sewajarnya.
44.
Bak banang dilando ayam,
bak bumi diguncang gampo.
Suatu kerusuhan dan kekacauan yang timbul dalam suatu masyarakat yang sulit untuk diatasi.
45.
Bak baluik di gutiak ikua,
bak kambiang tamakan ulek.
Seseorang yang mempunyai sifat dan tingkah laku yang kurang sopan dan tidak memperdulikan orang lain yang tersinggung karena perbuatannya.
46.
Baumpamo batuang tak bamiyang,
bak bungo tak baduri.
Seseorang yang tidak mempunyai sifat malu dalam hidup, baik laki 2 dan perempuan
47.
Bukik putuih rimbo kaluang,
dirandang jaguang dihanggusi.
Hukum putuih badan tabuang,
dipandang gunuang ditangisi.
Seseorang yang berpantun diwaktu dia akan menjalani hukuman karena melawan penjajah Belanda
=C=.
1.
Cancang tadadek jadi ukia,
kuah talenggang ateh nasi.
Suatu pekerjaan yang tidak terduga salah melaksanakannya, tetapi karena keahliannya dapat menjadi baik.
=D=
1.
Dek ribuik rabahlah padi,
dicupak datuak tumangguang,
hiduik kalau tidak babudi,
duduak tagak kamari tangguang.
Seseorang yang tidak berbudi pekerti yang baik maka hidupnya dalam masyarakat serba susah dan sukar mendapat teman.
2.
Dalam aia buliah diajuak,
dalam hati siapo tahu.
Manusia bisa mengetahui yang lahir, yang bathinnya dalam hati manusia hanya Tuhan yang mengetahuinya.
3.
Dimano bumi dipijak,
disinan langik dijunjuang,
dimano sumua dikali disinan aia disauak,
dimano nagari diunyi disinan Adat dipakai.
Ajaran Adat Minangkabau dapat diamalkan dimana saja, asal pandai menyesuaikan diri dengan masyarakat yang kita gauli.
4.
Dihannyuik ka aia dareh,
dibuang katah lakang.
Membuang segala sifat-sifat yang jelek dan meninggalkan segala perbuatan yang tercela, tidak ingin mengulang kembali.
5.
Dibaok ribuik dibaok angin,
dibaok pikek dibaok langgau,
muluik jo hati kok balain
pantangan Adat Minangkabau.
Lain dimulut lain dihati, tidak sesuai kata dengan perbuatan adalah larangan dalam Adat Minangkabau.
= G =
1.
Gadang ombak caliak kapasianyo,
gadang kayu caliak kapangkanyo.
Menilai seseorang jangan dari pakaiannya, tetapi nilailah dari pengetahuannya dan budi pekertinya.
2.
Gadang buayo dimuaro,
gadang garundang dikubangan.
Seseorang akan berkuasa dalam lingkungan dan bidangnya masing-masing.
3.
Galogok kuciang kanaiak,
bak mancik palajang atah.
Seseorang yang senantiasa tergesa-gesa dalam setiap pekerjaan, tetapi hasilnya sangat mengecewakan.
4.
Gadanglah aia banda baru,
nampak nan dari mandi angin.
Elok nan usang dipabaru,
pado mancari ka nan lain.
Dari pada mencari sesuatu yang baru, lebih baik memelihara dan memperbaiki yang telah ada.
5.
Gadiang tak ado nan tak ratak,
tak ado mingkudu nan tak bagatah.
Sifat tersalah dan lupa itu adalah sifat bagi manusia, kecuali yang qadim hanya sifat ALLAH.
6.
Gadang kayu gadang bahan,
ketek kayu ketek bahannyo.
Berbuatlah dalam masyarakat, baik berkorban dan bekerja sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
7.
gabak dihulu tando kahujan,
cewang dilangiek tando kapaneh.
Ada suatu alamat dan tanda-tanda menunjukkan mara bahaya akan datang, atau kerusuhan akan terjadi.
8.
Galundi disawah ladang,
sarik indak babungo lai,
budi kalau nampak dek urang,
hiduik indak baguno lai.
Baik laki-laki atau perempuan kalau budi telah kelihatan dalam pergaulan, sulit untuk dipercaya buat selama-lamanya.
=H=
1.
Hati gajah samo dilapah,
hati tunggau samo dicacah.
Rasa social dalam hidup bergaul, harus melaksanakan pembahagian keuntungan dengan adil melihat kepada keuntungan yang diperoleh sesuai dengan usaha masing-masing.
2.
Hujan batu dikampuang kito,
hujan ameh dikampuang urang,
walau bak mano misikin misikin awak,
bacinto juo badan nak pulang.
Kecintaan seseorang kepada kampung halaman tumpah darahnya, walau senang badan dirantau orang namun kampung teringat juga
3.
Harok diburuang tabang,
punai ditangan dilapehkan.
Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang belum tentu didapatnya, tetapi dia telahmembuang apa yang dimilikinya.
=I=
1.
Inggok mancakam batang,
tabang manumpu dahan.
Perpindahan masyarakat dari suatu negeri kenegeri lain, diperlukan penyesuaian diri dengan masyarakat yang ditempati.
2.
Ilang tak tantu rimbonyo,
hanyuik tak tantu muaronyo.
Sesuatu persoalan yang tidak tentu penyelesaiannya dan hilang begitu saja.
=J=
1.
Jan dicampuakan durian jo antimun,
jan dipadakekkan api jo rabuak.
Selalulah hati-hati terhadap pergaulan muda mudi, karena pergaulan bebas akan mengakibatkan rusaknya moral antara keduanya.
2.
Jatuah mumbang jatuah kalapo,
jatuah bairiang kaduonyo.
Rusak adaik hancua pusako
habih kabudayaan nan usali.
Kalau tidak hati-hati dan tidak dibina dan dikembangkan kebudayaan asli ( Adat Minagkabau ) hancurlah kebudayaan asli kita.
=K=
1.
Kalau hari lah paneh lah lupo kacang jo kuliknyo
Melupakan jasa baik orang lain yang pernah menolong kita, Tetapi kapan kita telah mendapat kesenangan atau yang dicitakan melupakannya.
2.
Kalau karuah aia di hulu sampai ka muaro karuah juo.
Pada umumnya keturunan menentukan corak dan kelakuan yang pernah dimiliki oleh ibu bapaknya.
3.
Ka bukik samo mandaki kalurah samo manurun.
Suatu pekerjaan yang dikerjakan secara bersama dan didorong oleh
4.
Kalau indak pandai bakato-kato,
bak alu pancukia duri,
kalau pandai bakato-kato
bak santan jo tangguli.
Seseorang yang tak pandai berbicara secara baik, sama dengan alu pencongkel duri tetapi kalau pandai umpama santai dengan tengguli.
5.
Karantau madang di hulu,
babuah babungo balun,
marantau bujang dahulu,
dirumah baguno balun.
Pergilah merantau kenegeri orang, cari ilmu pengetahuan, serta cari mata penghidupan, untuk kemudian dibawa dan dikembangkan dikampung halaman.
=L=
1.
Lauik gadang kalau dihadang,
sadiokan sampan jo pandayuang.
Hiduik didunia mangupalang, sagalo karajo kamari cangguang.
2.
Lauik banyak nan sati,
rantau banyak nan batuah.
Kalau pergi berjalan kerantau orang hendaklah pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan.
=M=
1.
Mumbang jatuah kalapo jatuah,
indak babedo kaduonyo.
Setiap yang bernyawa akan menemui ajalnya baik tua ataupun muda, kecil dan besar.
2.
Mukasuik hati mamaluak gunuang,
apo dayo tangan indak sampai.
Seseorang yang mempunyai cita-cita tinggi, tetapi tidak ada kemampuan untuk mencapainya.
3.
Mancabiak baju didado, manapuak aia didulang.
Seseorang yang berbicara tetapi tidak disadarinya bahwa dia telah memberi malu diri dan keluarganya sendiri.
4.
Malakak kuciang didapua,
manahan jarek dipintu.
Perbuatan seseorang yang tidak baik yang dilakukan kepada keluarga sendiri.
5.
Mancari dama ka bawah rumah,
mamapeh dalam balanggo.
Mencari keuntungan kedalam lingkungan anak kemenakan sendiri.
6.
Manyauak di ilia-ilia,
bakato dibawah-bawah.
Bergaul dalam masyarakat, begitupun dirantau orang hendaklah merendahkan diri.
7.
Malu batanyo sasek dijalan,
sagan bagalah hanyuik sarantau.
Seseorang yang tidak mau bertanya tentang suatu pekerjaan yang tidak/belum diketahuinya akan mengalami kesulitan.
8.
Mati harimau tingga balang,
mati gajah tingga gadiang.
Manusia mati hendaknya meninggalkan jasa yang baik untuk anak dan keluraga seta masyarakat.
9.
Mati samuik karano manisan,
jatuah kabau dek lalang mudo.
Biasanya manusia itu banyak terpedaya oleh mulut manis dan budi bahasa yang baik.
10.
Mampahujankan tabuang garam,
mampaliakkan rumah indak basasak.
Seseorang yang membukakan aibnya sendiri kepada oaring lain.
11.
Managakkan banang basah,
manaiakkan banda sundai.
Seseorang yang menolong orang lain, sedang orang lain itu dipihak yang tidak benar.
12.
Musang babulu ayam,
musuah dalam salimuik
Seseorang yang berpurak menolong dan berpihak kepada kita, tetapi dia sebenarnya ingin mengetahui pendirian kita dan musuh kita.
13.
Manusia manahan kieh,
binatang Manahan palu.
Manusia yang sempurna selalu mengetahui kata-kata kiasan di Minangkabau.
14.
Murah kato takatokan,
sulik kato jo timbangan.
Berbicara sangat mudah, tetapi sulit memelihara perkataan yang akan menyinggungperasaan orang lain.
15.
Marabah sadundun dengan balam,
sikok barulang pai mandi,
sambah sadundun jo salam,
kato harok dibinisi.
Biasanya dalam pergaulan hidup, Tanya diberi kata berjawab, gayung bersambut.
=N=
1.
Nan kuriak iyolah kundi,
nan merah iyolah sago,
nan baiak iyo budi,
nan indah iyo lah baso.
Yang paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik, serta sopan santun.
2.
Nan salajang kudo balari,
nan sahentak kuciang malompek.
Panjang rumah adat yang menjadi kebanggaan masyarakatnya.
3.
Nan basasok bajarami,
nan bapandan bapakuburan,
soko pusako kalau tadalami,
mambayang cahayo di-inggiran.
Mendalami ajaran adat Minang dan filsafatnya serta dapat diamalkan dalam pergaulan akan menggangkat martabat kemanusianya.
4.
Nagari bapaga undang,
kampuang bapaga buek,
tiok mlasuang ba ayam gadang,
salah tampuah buliah diambok.
Patuhilah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri.
5.
Nak tahu digadang kayu caliak kapangkanyo,
nak tahu digadang ombak caliak kapasianyo.
Kalau ingin menilai kebesaran atau kebaikan seseorang bergaullah dengan dia.
6.
Nan bak mananti aia ilia,
nan bak manutuik manggih langkeh.
Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dapat diperolehnya.
7.
Nan bak banang dilando ayam,
nan bak bumi diguncang gampo.
Suatu musibah yang datang menimpa dengan tiba-tiba, yang tidak diduga sama sekali sehingga timbul kekacauan dan kepanikan.
8.
Nan tahu dikayu tinggi alang,
nan tahu diposo-poso ayam,
nan tahu dikili-kili banting.
Yang mengetahui diseluk beluk dan sifat masyarakat suatu negeri adalah para cendekiawan negeri tersebut.
=O=
1.
Ombak barayun manuju pantai,
riak nyato manuju tapi.
Indak guno jadi rang pandai,
kalau baulemu indak babudi.
Tak ada arti menjadi seorang pandai kalau tidak mempunyai budi pekerti, karena hancur masyarakat karena kepandaiannya.
2.
Ombak ditantang manuju pulau,
laia dikambang manantang angin.
Untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita senantiasa mengalami cobaan dan rintangan
=P=
1.
Pulau pandan jauah ditangah,
dibaliak pulau angso duo,
hancua badan dikanduang tanah,
budi baiak dikana juo.
Budi bukan hanya diingat sampai mati tetapi akan diperhitungkan dan diingat dibalik lahad.
2.
Pisang ameh baok balaia,
masak sabuah didalam peti,
hutang ameh dapek dibaia,
hutang budi dibao mati.
Hutang emas dan perak dapat dibayar tetapi hutang budi dibawa mati.
3.
Pado pai suruik nan labiah,
samuik tapijak indak mati,
alu tataruang patah tigo.
Kata kiasan terhadap pemuda pumudi Minang yang mempunyai ketenangan tetapi tegas dan bijaksana tentang ketangkasannya dan tinggi budinya.
4.
Padi disisiak jo hilalang,
tapuang dicampua jo sadah.
Perbuatan kebaikan dicampur dengan perbuatan kejahatan.
5.
Padi ditanam padi tumbuah,
lalang ditanam lalang tumbuah.
Kebaikan yang diperbuat oleh seseorang akan berbalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya.
6.
Padi dikabek jo daunnyo,
batang ditungkek jo dahannyo.
Kebijaksanaan yang dipakai oleh seseorang didalam memimpin anak kemenakan, untuk menggongkosinya dicari suatu usaha.
6.
Pilin kacang nak mamanjek,
pilin jariang nak barisi.
Seseorang yang berusaha dengan cara yang tidak benar untuk mendapatkan sesuatu.
7.
Padang gantiang baranah-ranah,
kahilia jalan kapianggu,
sasimpang jalan kasikabu
Duduak samo randah
tagak samo tinggi
dalam adat Minangkabau.
Didalam ajaran adat manusia tidak berkasta, tetapi yang membedakan budi dan jabatan yang dipilih bersama.
8.
Pucuak dicinto ulam tibo,
sumua dikali aia dapek.
Seseorang yang mencinta sesuatu yang dirindukan tiba-tiba datang dengan segera.
9.
Panakiak pisau sirauik,
ambiak galah batang lintabuang,
silodang ambiak kaniru,
satitiak jadikan lauik,
nan sakapa jadikan gunuang,
alam takambang jadi guru.
Adat Minangkabau dipelajari oleh nenek moyang dahulunya, dari ketentuan alam terkembang jadi guru.
10.
Pandai batanam tabu dibibia,
pandai baminyak aia.
Orang yang selalu bermulut manis, tetapi di hatinya bersarang dengki dan kianat.
11.
Pusek jalo kumpulan ikan,
pucuak usah tarateh, urek ijan taganjak.
Pimpinan seperti ibu dan bapak, guru, merupakan tumpukan dari segala contoh baik dan buruk bagi anak-anaknya.
=R=
1.
Rarak kalikih dek minalu,
tumbuah sarumpun jo kayu kalek.
Kok habih raso jo malu
bak kayu lungga pangabek.
Kalau rasa malu telah hilang dari manusia, maka manusia itu sulit untuk diarahkan kepada kebaikan, dan sulit untuk menyusun masyarakat.
2.
Raso aia kapamatang,
raso minyak kakuali,
nan bakabek rasan tali,
nan babungkuih rasan daun.
Seseorang yang mempunyai hubungan kekeluargaan, sedarah, sekampung, senagari, senegara, dia akan selalu berpihak dalam pembelaan keluarga.
3.
Rumah indak batungganai,
kappa nan indak banangkodoh.
Masyarakat atau keluarga yang tidak mempunyai pemimpin, sama halnya seumpama kapal tanpa nakhoda.
=S=
1.
Surang makan cubadak,
sadonyo kanai gatahnyo,
saikua kabau bakubang
sakandangkanai luluaknyo.
Sesuatu perbuatan yang tercela menurut adat dan agama di Minangkabau yang dikerjakan oleh seorang anggota masyarakat, maka malu dirasakan ole seluruh anggota kaum yang lain.
2.
Sadang manyalam minum aia,
sadang badiang nasi masak.
Sesuatu pekerjaan yang dapat dikerjakan sambil lalu, dengan tidak mengurangi kepada pekerjaan yang sedang dilakukan.
3.
Satitiak jadikan lauik,
sakapa jadikan gunuang.
Berusahalah dengan dasar pengetahuan yang ada untuk melanjutkan mencapai pengetahuan yang lebih tinggi.
4.
Sasiuak namuah ka api,
salewai namuah ka aia.
Seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak baik.
5.
Satuntuang tabu dek ulek,
satuntuang sajo kito buang.
Seorang berbuat salah jangan semua keluarga dibenci.
6.
Sirauik tajam batimba,
tak ujuang pangka manganai,
sudu-sudu batimba jalan,
ditakiak kanai gatahnyo.
Kalauik tuah takaba,
bumi jo langik nan mananai.
Duduak dikampuang jan umbilan,
kandang buek tumpuan tanyo.
Seharusnya setiap orang Minangkabau mengetahui tentang seluk beluk filsafat adatnya, karena semua bangsa mengenal keunikan adat Minangkabau itu, terutama tentang sistim kekerabatannya dan matrilinialnya.
7.
Saumpamo aua jo tabiang,
umpamo ikan jo aia.
Pergaulan yang baik saling bantu membantu dan kuat menguatkan, dan saling membutuhkan.
8.
Sikujua baladang kapeh,
kambanglah bungo karawitan.
Kok mujua mandeh malapeh
bak ayam pulang kapautan.
Setiap orang pergi merantau mengharapkan kehidupan yang baik dan pendapatan yang akan dibawa kekampung halaman.
=T=
1.
Taparosok kudo kabanda,
bari baganto kapalonyo.
Elok rundiangan kato babana,
supayo sagalonyo elok balaku.
Lebih baik dalam hidup bergaul suka berterus terang, dari pada memakai sifat tidak jujur.
2.
Tunggau disubarang lautan nampak,
gajah dipalupuak mato indak kalihatan.
Seseorang yang tahu menyalahkan orang lain, tetapi lupa melihat kesalahannya sendiri.
3.
Tibo dikandang kabau manguek,
tibo dikandang kambiang mambebek,
dikandang bantiang malanguah.
Setiap kita harus pandai menyesuaikan diri dimana saja kita berada, dengan mengetahui adat istiadat setempat.
=U=
1.
Umpamo jawi balang puntuang,
didulukan inyo manyipak,
dikamudiankan inyo mananduak.
Sifat seseorang yang tidak baik, mau menang sendiri, yang tidak memikirkan keselamatan orang lain, yang jadi persoallan baginya selalu dia kemukakan, sedangdia tidak mempunyai kemampuan.
2.
Umpamo kancah laweh arang,
umpamo tabu saruweh.
Seseorang suka bicara tanpa memikirkan orang lain tersinggung, banyak bicara tapi tidak bisa kerja.
2.
Ula lalok nan usah dijagokan,
aia nan tanang usah dikaruahi.
Janganlah berbuat pekerjaan yang sia-sia dan berbahaya, dan menimbulkan kekeruhan dalam masyarakat.
Anak nalayan mambaok cangkua,
mananam ubi ditanah darek.
Baban sakoyan dapek dipikua,
budi saketek taraso barek.
Beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat
2.
Anak ikan dimakan ikan,
gadang ditabek anak tenggiri.
Ameh bukan perakpun bukan,
budi saketek rang haragoi
Hubungan yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang baik.
3.
Anjalai tumbuah dimunggu,
sugi sugi dirumpun padi.
Supayo pandai rajin baguru,
supayo tinggi naikan budi.
Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi
4.
Alu tataruang patah tigo,
samuik tapijak indak mati.
Sifat seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana
5.
Tarandam randam indak basah,
tarapuang apuang indak hanjuik.
Suatu persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya dilalaikan.
6.
Anjuik labu dek manyauak,
hilang kabau dek kubalo.
Karena mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih penting tertinggal karenanya.
7.
Alua samo dituruik,
limbago samo dituang.
Seorang yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi bersama.
8.
alang tukang binaso kayu,
alang cadiak binaso Adat,
alang arih binaso tubuah.
Seseorang yang pengetahuannya tidak lengkap serta keahliannya tidak cukup dalam mengerjakan sesuatu.
9.
Anak-anak kato manggaduah,
sabab manuruik sakandak hati,
kabuik tarang hujanlah taduah,
nan hilang patuik dicari.
Sekarang suasana telah baik, keadaan telah pulih, sudah waktunya menyempurnakan kehidupan.
10.
Anggang nan datang dari lauik,
tabang sarato jo mangkuto,
dek baik budi nan manyambuik,
pumpun kuku patah pauahnyo.
Seseorang yang disambut dengan budi yang baik dan tingkah laku yang sopan, musuh sekalipun tidak akan menjadi ganas.
11.
Anjalai pamaga koto,
tumbuah sarumpun jo ligundi,
kalau pandai bakato kato,
umpamo santan jo tangguli.
Seseorang yang pandai menyampaikan sesuatu dengan perkataan yang baik, akan enak didengar dan menarik orang yang dihadapi.
12.
Atah taserak dinan kalam,
intan tasisiah dalam lunau,
inyo tabang uleklah tingga,
nak umpamo langgau hijau.
Seseorang yang menceraikan istrinya yang sedang hamil, adalah perbuatan tidak baik.
13.
Aia diminum raso duri,
nasi dimakan raso sakam.
Seseorang yang sedang menanggung penderitaan bathin.
14.
Alah limau dek mindalu,
hilang pusako dek pancarian.
Kebudayaan asli suatu bangsa dikalahkan oleh kebudayaan lain.
=B=
1.
Basuluah mato hari,
bagalanggang mato rang banyak.
Suatu persoalan yang sudah diketahui oleh umum didalam suatu masyarakat.
2.
Baguru kapadang data,
dapek ruso baling kaki,
baguru kapalang aja,
nan bak bungo kambang tak jadi.
Suatu pengetahuan yang tanggung dipelajari tidak lengkap dan cukup, kurang bisa dimamfaatkan.
3.
Bakato bak balalai gajah,
babicaro bak katiak ula.
Suatu pembicaraan yang tidak jelas ujung pangkalnya.
4.
Bak kayu lungga panggabek,
bak batang dikabek ciek.
Suatu masyarakat yang berpecah belah, dan sulit untuk disusun dan diperbaiki.
5.
Bak balam talampau jinak,
gilo ma-angguak-anguak tabuang aia,
gilo mancotok kili-kili.
Seseorang yang sifatnya terlalu cepat mempercayai orang lain, tanpa mengetahui sifat orang lain tersebut
6.
Batang aua paantak tungku,
pangkanyo sarang sisan,
ligundi disawah ladang
sariak indak babungolai.
Mauleh jokok mambuku,
mambuhua kalau manggasan,
kalau budi kelihatan dek urang,
hiduik nan indak baguno lai.
Seseorang dalam masyarakat yang telah kehilangan kepercayaan, karena tindakannya yang kurang teliti dalam suatu hal. Sehingga kehilangan kepercayaan terhadap dirinya.
7.
Basasok bajarami,
bapandam pakuburan,
soko pusako kalau tadalami,
mambayang cahayo diinggiran.
Kalau ajaran adat dapat didalami dan difahami, serta diamalkan oleh masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi tinggi mutunya
8.
Bakato bapikiri dulu,
ingek-ingek sabalun kanai,
samantang kito urang nan tahu,
ulemu padi nan kadipakai.
Seseorang yang pandai dalam hidup bergaul, dia selalu umpama padi berisi, makin berisi makin tunduk, bukan membanggakan kepandaian.
9.
Banggieh dimancik,
rangkiang disaliangkan.
Marah kepada satu orang tetapi semua orang yang dimusuhi.
10.
Bak cando caciang kapanehan,
umpamo lipeh tapanggang.
Seseorang yang tidak mempunyai sifat ketenangan, tetapi selalu keluh kesah dan terburu buru.
11.
Bak lonjak labu dibanam,
umpamo kacang diabuih ciek.
Seseorang yang mempunyai sifat angkuh dan sombong, sedang dia sendiri tidak tahu ukurannya dirinya.
12.
Bak ayam manampak alang,
umpamo kuciang dibaokkan lidieh.
Seseorang yang sangat dalam ketakutan, sehingga kehidupannya kucar kacir.
13.
Bak baruak dipataruahkan,
bak cando kakuang dipapikekkan.
Seseorang hidup berputus asa, selalu menunggu uluran tangan orang lain, tidak mau berusaha dan banyak duduk bermenung.
14.
Bak manjamua ateh jarami,
jariah abieh jaso tak ado.
Pekerjaan yang dikerjakan tanpa perhitungan, sehingga menjadi rugi dan sia sia.
15.
Bunyi kecek marandang kacang,
bunyi muluik mambaka buluah.
Seseorang yang besar bicara tetapi tidak ada memberi hasil.
16.
Bak itiak tanggah galanggang,
cando kabau takajuik diaguang.
Seseorang yang sangat tercegang dan takjub dengan sesuatu, sehingga tidak sadarkan diri sebagai seorang manusia.
17.
Bumi sampik alam tak sunyi,
dio manjadi upeh racun.
Biasanya orang yang disebut dalam no. 42 diatas menyusah dan menjadi batu penarung.
18.
Bak basanggai diabu dingin,
bak batanak ditungku duo.
Suatu pekerjaan yang sia-sia dan kurang mempunyai perhitungan.
19.
Bak ayam lapeh malam,
bak kambiang diparancahkan.
Seorang yang kehilangan pedoman hidup serta pegangan, berputus asa dalam sesuatu.
20.
Bak balam talampau jinak,
gilo maangguak tabuang aia,
gilo mancotok kili kili.
Seseorang yang mudah dipuji sehingga kalau telah dipuji bisa terbuka segala rahasia.
21.
Bagai kabau jalang kareh hiduang,
parunnyuik pambulang tali,
tak tantu dima kandang nyo.
Seseorang yang keras kepala tak mau menerima nasehat orang lain, sedangkan dia sendiri tak memahami tentang sesuatu.
22.
Bak ma eto kain saruang,
bak etong kasiak dipantai.
Suatu persoalan yang tidak berujung berpangkal dan tidak ada keputusannya dalam masyarakat.
23.
Bak manungkuih tulang didaun taleh,
bak manyuruakan durian masak.
Suatu perbuatan jahat walaupun bagaimana dia pandai menyembunyikannya, lambat laun akan diketahui orang lain juga.
24.
Bilalang indak manjadi alang,
picak-picak indak jadi kuro-kuro.
Walau disapuah ameh lancuan,
Kilek loyang kan tampak juo.
Setiap penipuan yang dilakukan dan ditutup dengan kebaikan, dia akan kelihatan juga kemudian.
25.
Bak mandapek durian runtuah,
bak mandapek kijang patah.
Seseorang yang mendapat keuntungan dengan tiba-tiba, yang tidak dikira pada mulanya.
26.
Bagai sipontong dapek cicin,
bak mancik jatuah kabareh.
Nikmat yang diperdapat sedang orang yang bersangkutan lupa dari mana asal mula-nya,dan menjadikan dia lupa diri.
27.
Bak kabau dicucuak hiduang
umpamo langgau di ikua gajah.
Seseorang yang selalu menurut kemauaan orang lain, tanpa mengeluarkan pendapat hatinya.
28.
Bak mamaga karambia condong,
bak ayam baranak itiak.
Pengetahuan seseorang yang tidak dapat dimamfaatkan dan berfaedah bagi dirinya, tetapi menguntungkan kepada orang lain.
29.
Bak mangantang anak ayam,
umpamo basukek baluik hiduik.
Suatu masyarakat karena kurang keahlian sulit untuk disusun dan dikoordinir.
30.
Bak mahambek aia hilia,
bak manahan gunuang runtuah.
Mengerjakan suatu pekerjaan berat yang harus dikerjakan bersama, dikerjakan sendirian, dan tidak mempunyai keahlian pula tentang itu.
31.
Bak mancari jajak dalam aia,
bak mancari pinjaik dalam lunau.
Mencari sesuatu yang mustahil didapat, walaupun sesuatu itu ada.
32.
Bak manatiang minyak panuah,
bak mahelo rambuik dalam tapuang.
Suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan hati-hati dan teliti, karena memikirkan akibatnya.
33.
Bak aia didaun kaladi,
bak talua diujuang tanduak.
Sesuatu yang sulit menjaganya dalam pergaulan, kalau hilang atau jatuh hilang semua harapan, seperti kehilang budi dari seseorang.
34.
Bak manggadangkan anak ula,
umpamo mamaliharo anak harimau.
Seseorang yang didik dari kecil dengan ilmu pengetahuan, tetapi kelak setelah dia besar dibalas dengan perbuatan yang jahat.
35.
Bak aia jatuah ka kasiak,
bak batu jatuah ka lubuak.
Sesuatu persoalan yang diajukan, tetapi dilupakan buat selamnya, yang seharusnya perlu lu ditekel dengan segera.
36.
Bak bagantuang di aka lapuak,
bak bapijak didahan mati.
Seseorang yang mengantungkan nasib pada orang yang sangat lemah ekonomi dan pemikirannya.
37.
Bak ayam indak ba induak,
umpamo siriah indak ba junjuang.
Suatu masyarakat atau anak-anak yang tidak ada yang akan memimpin atau memeliharanya.
38.
Bak malapehkan anjiang tasapik,
bak mangadangkan anak harimau.
Seseorang yang ditolong dengan perbuatan baik diwaktu dia dalam kesempitan tetapi setelah dia terlepas dari kesulitan, dia balas dengan kejahatan.
39.
Bak api didalam sakam,
aia tanang mahannyuik kan.
Seseorang yang mempunyai dendam diluar tidak kelihatan, tetapi setelah terjadi kejahatan saja baru diketahui.
40.
Bak tapijak dibaro Angek,
bak cando lipeh tapanggang.
Seseorang yang sifatnya tergesa-gesa, berbuat tanpa memikirkan akibat.
41.
Bak maungkik batu dibancah,
bak manjujuang kabau sikua.
Suatu pekerjaan yang sukar dikerjakan, dan kalau dikerjakan menjadi sia-sia, bahkan menimbulkan kesulitan.
42.
Baban barek singguluang batu,
kayu tapikua dipangkanyo
Suatu pekerjaan yang dikerjakan tetapi tidak ada keuntungan materil yang diharapkan (social)
43.
Bak kudo palajang bukik,
umpamo gajah paangkuik lado.
Suatu pekerjaan bersamasalah seorang dari orang yang berjasa dalam pekerjaan itu tidak diberi penghargaan sewajarnya.
44.
Bak banang dilando ayam,
bak bumi diguncang gampo.
Suatu kerusuhan dan kekacauan yang timbul dalam suatu masyarakat yang sulit untuk diatasi.
45.
Bak baluik di gutiak ikua,
bak kambiang tamakan ulek.
Seseorang yang mempunyai sifat dan tingkah laku yang kurang sopan dan tidak memperdulikan orang lain yang tersinggung karena perbuatannya.
46.
Baumpamo batuang tak bamiyang,
bak bungo tak baduri.
Seseorang yang tidak mempunyai sifat malu dalam hidup, baik laki 2 dan perempuan
47.
Bukik putuih rimbo kaluang,
dirandang jaguang dihanggusi.
Hukum putuih badan tabuang,
dipandang gunuang ditangisi.
Seseorang yang berpantun diwaktu dia akan menjalani hukuman karena melawan penjajah Belanda
=C=.
1.
Cancang tadadek jadi ukia,
kuah talenggang ateh nasi.
Suatu pekerjaan yang tidak terduga salah melaksanakannya, tetapi karena keahliannya dapat menjadi baik.
=D=
1.
Dek ribuik rabahlah padi,
dicupak datuak tumangguang,
hiduik kalau tidak babudi,
duduak tagak kamari tangguang.
Seseorang yang tidak berbudi pekerti yang baik maka hidupnya dalam masyarakat serba susah dan sukar mendapat teman.
2.
Dalam aia buliah diajuak,
dalam hati siapo tahu.
Manusia bisa mengetahui yang lahir, yang bathinnya dalam hati manusia hanya Tuhan yang mengetahuinya.
3.
Dimano bumi dipijak,
disinan langik dijunjuang,
dimano sumua dikali disinan aia disauak,
dimano nagari diunyi disinan Adat dipakai.
Ajaran Adat Minangkabau dapat diamalkan dimana saja, asal pandai menyesuaikan diri dengan masyarakat yang kita gauli.
4.
Dihannyuik ka aia dareh,
dibuang katah lakang.
Membuang segala sifat-sifat yang jelek dan meninggalkan segala perbuatan yang tercela, tidak ingin mengulang kembali.
5.
Dibaok ribuik dibaok angin,
dibaok pikek dibaok langgau,
muluik jo hati kok balain
pantangan Adat Minangkabau.
Lain dimulut lain dihati, tidak sesuai kata dengan perbuatan adalah larangan dalam Adat Minangkabau.
= G =
1.
Gadang ombak caliak kapasianyo,
gadang kayu caliak kapangkanyo.
Menilai seseorang jangan dari pakaiannya, tetapi nilailah dari pengetahuannya dan budi pekertinya.
2.
Gadang buayo dimuaro,
gadang garundang dikubangan.
Seseorang akan berkuasa dalam lingkungan dan bidangnya masing-masing.
3.
Galogok kuciang kanaiak,
bak mancik palajang atah.
Seseorang yang senantiasa tergesa-gesa dalam setiap pekerjaan, tetapi hasilnya sangat mengecewakan.
4.
Gadanglah aia banda baru,
nampak nan dari mandi angin.
Elok nan usang dipabaru,
pado mancari ka nan lain.
Dari pada mencari sesuatu yang baru, lebih baik memelihara dan memperbaiki yang telah ada.
5.
Gadiang tak ado nan tak ratak,
tak ado mingkudu nan tak bagatah.
Sifat tersalah dan lupa itu adalah sifat bagi manusia, kecuali yang qadim hanya sifat ALLAH.
6.
Gadang kayu gadang bahan,
ketek kayu ketek bahannyo.
Berbuatlah dalam masyarakat, baik berkorban dan bekerja sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
7.
gabak dihulu tando kahujan,
cewang dilangiek tando kapaneh.
Ada suatu alamat dan tanda-tanda menunjukkan mara bahaya akan datang, atau kerusuhan akan terjadi.
8.
Galundi disawah ladang,
sarik indak babungo lai,
budi kalau nampak dek urang,
hiduik indak baguno lai.
Baik laki-laki atau perempuan kalau budi telah kelihatan dalam pergaulan, sulit untuk dipercaya buat selama-lamanya.
=H=
1.
Hati gajah samo dilapah,
hati tunggau samo dicacah.
Rasa social dalam hidup bergaul, harus melaksanakan pembahagian keuntungan dengan adil melihat kepada keuntungan yang diperoleh sesuai dengan usaha masing-masing.
2.
Hujan batu dikampuang kito,
hujan ameh dikampuang urang,
walau bak mano misikin misikin awak,
bacinto juo badan nak pulang.
Kecintaan seseorang kepada kampung halaman tumpah darahnya, walau senang badan dirantau orang namun kampung teringat juga
3.
Harok diburuang tabang,
punai ditangan dilapehkan.
Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang belum tentu didapatnya, tetapi dia telahmembuang apa yang dimilikinya.
=I=
1.
Inggok mancakam batang,
tabang manumpu dahan.
Perpindahan masyarakat dari suatu negeri kenegeri lain, diperlukan penyesuaian diri dengan masyarakat yang ditempati.
2.
Ilang tak tantu rimbonyo,
hanyuik tak tantu muaronyo.
Sesuatu persoalan yang tidak tentu penyelesaiannya dan hilang begitu saja.
=J=
1.
Jan dicampuakan durian jo antimun,
jan dipadakekkan api jo rabuak.
Selalulah hati-hati terhadap pergaulan muda mudi, karena pergaulan bebas akan mengakibatkan rusaknya moral antara keduanya.
2.
Jatuah mumbang jatuah kalapo,
jatuah bairiang kaduonyo.
Rusak adaik hancua pusako
habih kabudayaan nan usali.
Kalau tidak hati-hati dan tidak dibina dan dikembangkan kebudayaan asli ( Adat Minagkabau ) hancurlah kebudayaan asli kita.
=K=
1.
Kalau hari lah paneh lah lupo kacang jo kuliknyo
Melupakan jasa baik orang lain yang pernah menolong kita, Tetapi kapan kita telah mendapat kesenangan atau yang dicitakan melupakannya.
2.
Kalau karuah aia di hulu sampai ka muaro karuah juo.
Pada umumnya keturunan menentukan corak dan kelakuan yang pernah dimiliki oleh ibu bapaknya.
3.
Ka bukik samo mandaki kalurah samo manurun.
Suatu pekerjaan yang dikerjakan secara bersama dan didorong oleh
4.
Kalau indak pandai bakato-kato,
bak alu pancukia duri,
kalau pandai bakato-kato
bak santan jo tangguli.
Seseorang yang tak pandai berbicara secara baik, sama dengan alu pencongkel duri tetapi kalau pandai umpama santai dengan tengguli.
5.
Karantau madang di hulu,
babuah babungo balun,
marantau bujang dahulu,
dirumah baguno balun.
Pergilah merantau kenegeri orang, cari ilmu pengetahuan, serta cari mata penghidupan, untuk kemudian dibawa dan dikembangkan dikampung halaman.
=L=
1.
Lauik gadang kalau dihadang,
sadiokan sampan jo pandayuang.
Hiduik didunia mangupalang, sagalo karajo kamari cangguang.
2.
Lauik banyak nan sati,
rantau banyak nan batuah.
Kalau pergi berjalan kerantau orang hendaklah pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan.
=M=
1.
Mumbang jatuah kalapo jatuah,
indak babedo kaduonyo.
Setiap yang bernyawa akan menemui ajalnya baik tua ataupun muda, kecil dan besar.
2.
Mukasuik hati mamaluak gunuang,
apo dayo tangan indak sampai.
Seseorang yang mempunyai cita-cita tinggi, tetapi tidak ada kemampuan untuk mencapainya.
3.
Mancabiak baju didado, manapuak aia didulang.
Seseorang yang berbicara tetapi tidak disadarinya bahwa dia telah memberi malu diri dan keluarganya sendiri.
4.
Malakak kuciang didapua,
manahan jarek dipintu.
Perbuatan seseorang yang tidak baik yang dilakukan kepada keluarga sendiri.
5.
Mancari dama ka bawah rumah,
mamapeh dalam balanggo.
Mencari keuntungan kedalam lingkungan anak kemenakan sendiri.
6.
Manyauak di ilia-ilia,
bakato dibawah-bawah.
Bergaul dalam masyarakat, begitupun dirantau orang hendaklah merendahkan diri.
7.
Malu batanyo sasek dijalan,
sagan bagalah hanyuik sarantau.
Seseorang yang tidak mau bertanya tentang suatu pekerjaan yang tidak/belum diketahuinya akan mengalami kesulitan.
8.
Mati harimau tingga balang,
mati gajah tingga gadiang.
Manusia mati hendaknya meninggalkan jasa yang baik untuk anak dan keluraga seta masyarakat.
9.
Mati samuik karano manisan,
jatuah kabau dek lalang mudo.
Biasanya manusia itu banyak terpedaya oleh mulut manis dan budi bahasa yang baik.
10.
Mampahujankan tabuang garam,
mampaliakkan rumah indak basasak.
Seseorang yang membukakan aibnya sendiri kepada oaring lain.
11.
Managakkan banang basah,
manaiakkan banda sundai.
Seseorang yang menolong orang lain, sedang orang lain itu dipihak yang tidak benar.
12.
Musang babulu ayam,
musuah dalam salimuik
Seseorang yang berpurak menolong dan berpihak kepada kita, tetapi dia sebenarnya ingin mengetahui pendirian kita dan musuh kita.
13.
Manusia manahan kieh,
binatang Manahan palu.
Manusia yang sempurna selalu mengetahui kata-kata kiasan di Minangkabau.
14.
Murah kato takatokan,
sulik kato jo timbangan.
Berbicara sangat mudah, tetapi sulit memelihara perkataan yang akan menyinggungperasaan orang lain.
15.
Marabah sadundun dengan balam,
sikok barulang pai mandi,
sambah sadundun jo salam,
kato harok dibinisi.
Biasanya dalam pergaulan hidup, Tanya diberi kata berjawab, gayung bersambut.
=N=
1.
Nan kuriak iyolah kundi,
nan merah iyolah sago,
nan baiak iyo budi,
nan indah iyo lah baso.
Yang paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik, serta sopan santun.
2.
Nan salajang kudo balari,
nan sahentak kuciang malompek.
Panjang rumah adat yang menjadi kebanggaan masyarakatnya.
3.
Nan basasok bajarami,
nan bapandan bapakuburan,
soko pusako kalau tadalami,
mambayang cahayo di-inggiran.
Mendalami ajaran adat Minang dan filsafatnya serta dapat diamalkan dalam pergaulan akan menggangkat martabat kemanusianya.
4.
Nagari bapaga undang,
kampuang bapaga buek,
tiok mlasuang ba ayam gadang,
salah tampuah buliah diambok.
Patuhilah norma-norma yang berlaku didalam masyarakat, karena setiap masyarakat mempunyai normanya sendiri-sendiri.
5.
Nak tahu digadang kayu caliak kapangkanyo,
nak tahu digadang ombak caliak kapasianyo.
Kalau ingin menilai kebesaran atau kebaikan seseorang bergaullah dengan dia.
6.
Nan bak mananti aia ilia,
nan bak manutuik manggih langkeh.
Seseorang yang mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dapat diperolehnya.
7.
Nan bak banang dilando ayam,
nan bak bumi diguncang gampo.
Suatu musibah yang datang menimpa dengan tiba-tiba, yang tidak diduga sama sekali sehingga timbul kekacauan dan kepanikan.
8.
Nan tahu dikayu tinggi alang,
nan tahu diposo-poso ayam,
nan tahu dikili-kili banting.
Yang mengetahui diseluk beluk dan sifat masyarakat suatu negeri adalah para cendekiawan negeri tersebut.
=O=
1.
Ombak barayun manuju pantai,
riak nyato manuju tapi.
Indak guno jadi rang pandai,
kalau baulemu indak babudi.
Tak ada arti menjadi seorang pandai kalau tidak mempunyai budi pekerti, karena hancur masyarakat karena kepandaiannya.
2.
Ombak ditantang manuju pulau,
laia dikambang manantang angin.
Untuk mencapai suatu tujuan dan cita-cita senantiasa mengalami cobaan dan rintangan
=P=
1.
Pulau pandan jauah ditangah,
dibaliak pulau angso duo,
hancua badan dikanduang tanah,
budi baiak dikana juo.
Budi bukan hanya diingat sampai mati tetapi akan diperhitungkan dan diingat dibalik lahad.
2.
Pisang ameh baok balaia,
masak sabuah didalam peti,
hutang ameh dapek dibaia,
hutang budi dibao mati.
Hutang emas dan perak dapat dibayar tetapi hutang budi dibawa mati.
3.
Pado pai suruik nan labiah,
samuik tapijak indak mati,
alu tataruang patah tigo.
Kata kiasan terhadap pemuda pumudi Minang yang mempunyai ketenangan tetapi tegas dan bijaksana tentang ketangkasannya dan tinggi budinya.
4.
Padi disisiak jo hilalang,
tapuang dicampua jo sadah.
Perbuatan kebaikan dicampur dengan perbuatan kejahatan.
5.
Padi ditanam padi tumbuah,
lalang ditanam lalang tumbuah.
Kebaikan yang diperbuat oleh seseorang akan berbalas dengan kebaikan, begitu juga sebaliknya.
6.
Padi dikabek jo daunnyo,
batang ditungkek jo dahannyo.
Kebijaksanaan yang dipakai oleh seseorang didalam memimpin anak kemenakan, untuk menggongkosinya dicari suatu usaha.
6.
Pilin kacang nak mamanjek,
pilin jariang nak barisi.
Seseorang yang berusaha dengan cara yang tidak benar untuk mendapatkan sesuatu.
7.
Padang gantiang baranah-ranah,
kahilia jalan kapianggu,
sasimpang jalan kasikabu
Duduak samo randah
tagak samo tinggi
dalam adat Minangkabau.
Didalam ajaran adat manusia tidak berkasta, tetapi yang membedakan budi dan jabatan yang dipilih bersama.
8.
Pucuak dicinto ulam tibo,
sumua dikali aia dapek.
Seseorang yang mencinta sesuatu yang dirindukan tiba-tiba datang dengan segera.
9.
Panakiak pisau sirauik,
ambiak galah batang lintabuang,
silodang ambiak kaniru,
satitiak jadikan lauik,
nan sakapa jadikan gunuang,
alam takambang jadi guru.
Adat Minangkabau dipelajari oleh nenek moyang dahulunya, dari ketentuan alam terkembang jadi guru.
10.
Pandai batanam tabu dibibia,
pandai baminyak aia.
Orang yang selalu bermulut manis, tetapi di hatinya bersarang dengki dan kianat.
11.
Pusek jalo kumpulan ikan,
pucuak usah tarateh, urek ijan taganjak.
Pimpinan seperti ibu dan bapak, guru, merupakan tumpukan dari segala contoh baik dan buruk bagi anak-anaknya.
=R=
1.
Rarak kalikih dek minalu,
tumbuah sarumpun jo kayu kalek.
Kok habih raso jo malu
bak kayu lungga pangabek.
Kalau rasa malu telah hilang dari manusia, maka manusia itu sulit untuk diarahkan kepada kebaikan, dan sulit untuk menyusun masyarakat.
2.
Raso aia kapamatang,
raso minyak kakuali,
nan bakabek rasan tali,
nan babungkuih rasan daun.
Seseorang yang mempunyai hubungan kekeluargaan, sedarah, sekampung, senagari, senegara, dia akan selalu berpihak dalam pembelaan keluarga.
3.
Rumah indak batungganai,
kappa nan indak banangkodoh.
Masyarakat atau keluarga yang tidak mempunyai pemimpin, sama halnya seumpama kapal tanpa nakhoda.
=S=
1.
Surang makan cubadak,
sadonyo kanai gatahnyo,
saikua kabau bakubang
sakandangkanai luluaknyo.
Sesuatu perbuatan yang tercela menurut adat dan agama di Minangkabau yang dikerjakan oleh seorang anggota masyarakat, maka malu dirasakan ole seluruh anggota kaum yang lain.
2.
Sadang manyalam minum aia,
sadang badiang nasi masak.
Sesuatu pekerjaan yang dapat dikerjakan sambil lalu, dengan tidak mengurangi kepada pekerjaan yang sedang dilakukan.
3.
Satitiak jadikan lauik,
sakapa jadikan gunuang.
Berusahalah dengan dasar pengetahuan yang ada untuk melanjutkan mencapai pengetahuan yang lebih tinggi.
4.
Sasiuak namuah ka api,
salewai namuah ka aia.
Seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak baik.
5.
Satuntuang tabu dek ulek,
satuntuang sajo kito buang.
Seorang berbuat salah jangan semua keluarga dibenci.
6.
Sirauik tajam batimba,
tak ujuang pangka manganai,
sudu-sudu batimba jalan,
ditakiak kanai gatahnyo.
Kalauik tuah takaba,
bumi jo langik nan mananai.
Duduak dikampuang jan umbilan,
kandang buek tumpuan tanyo.
Seharusnya setiap orang Minangkabau mengetahui tentang seluk beluk filsafat adatnya, karena semua bangsa mengenal keunikan adat Minangkabau itu, terutama tentang sistim kekerabatannya dan matrilinialnya.
7.
Saumpamo aua jo tabiang,
umpamo ikan jo aia.
Pergaulan yang baik saling bantu membantu dan kuat menguatkan, dan saling membutuhkan.
8.
Sikujua baladang kapeh,
kambanglah bungo karawitan.
Kok mujua mandeh malapeh
bak ayam pulang kapautan.
Setiap orang pergi merantau mengharapkan kehidupan yang baik dan pendapatan yang akan dibawa kekampung halaman.
=T=
1.
Taparosok kudo kabanda,
bari baganto kapalonyo.
Elok rundiangan kato babana,
supayo sagalonyo elok balaku.
Lebih baik dalam hidup bergaul suka berterus terang, dari pada memakai sifat tidak jujur.
2.
Tunggau disubarang lautan nampak,
gajah dipalupuak mato indak kalihatan.
Seseorang yang tahu menyalahkan orang lain, tetapi lupa melihat kesalahannya sendiri.
3.
Tibo dikandang kabau manguek,
tibo dikandang kambiang mambebek,
dikandang bantiang malanguah.
Setiap kita harus pandai menyesuaikan diri dimana saja kita berada, dengan mengetahui adat istiadat setempat.
=U=
1.
Umpamo jawi balang puntuang,
didulukan inyo manyipak,
dikamudiankan inyo mananduak.
Sifat seseorang yang tidak baik, mau menang sendiri, yang tidak memikirkan keselamatan orang lain, yang jadi persoallan baginya selalu dia kemukakan, sedangdia tidak mempunyai kemampuan.
2.
Umpamo kancah laweh arang,
umpamo tabu saruweh.
Seseorang suka bicara tanpa memikirkan orang lain tersinggung, banyak bicara tapi tidak bisa kerja.
2.
Ula lalok nan usah dijagokan,
aia nan tanang usah dikaruahi.
Janganlah berbuat pekerjaan yang sia-sia dan berbahaya, dan menimbulkan kekeruhan dalam masyarakat.
Hukum Newton
Isaac Newton
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk satuan yang dinamakan menurut tokoh ini, lihat newton dan Skala Newton. (?)
Issac Newton saat berusia 46 tahun pada lukisan karya Godfrey Kneller tahun 1689
Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire, 4 Januari1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[1] Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematicayang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini pada akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama[2] dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.[3]
A. Hukum I Newton
Jika pada benda diam bekerja dua buah gaya yang bekerja dua buah
gaya yang segaris, sama besar, dan berlawanan arah sehingga terjadi keseimbangan, maka benda itu akan tetap diam walaupun ada gaya yang bekerja, asalkan gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol.
Demikian juga pada benda yang sedang bergerak lurus dengan kelajuan konstan. Jika bekerja dua gaya atau lebih yang seimbang, maka benda itu akan tetap bergerak lurus dengan kelajuan konstan, asalkan gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol.
Kejadian di atas dikaji oleh seorang ilmuan Inggris yang bernama Sir Isaac Newton (1643 – 1727). Oleh Newton dinyatakan :
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula – mula diam akan terus diam, sedangkan jika benda mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap.
Secara sistematis, Hukum I Newton dinyatakan sebagai
Σ F = 0 untuk benda diam atau benda
Bergerak dengan kecepatan tetap.
Kecendrungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak lurus disebut inersia. Karena itulah hukum I Newton sering disebut hukum Inersia. Inersia disebut juga kelembaman. Lembam berarti kecendrungan bertahan pada keadaan semula.
Contoh inersia :
1. Sebuah kelereng yang relatif agak besar sedang bergerak dengan lintasan lurus di atas lantai keramik yang licin. Selembar kertas HVS berada pada jalur yang akan dilewati dengan kelereng tersebut. Begitu kelereng berada di atas kertas tersebut, tarik kertas dengan cepat dengan arah yang tegak lurus terhadap arah lintasan gerak kelereng. Kelereng tersebut tetap mempertahankan geraknya yang lurus.
2. Letakkan sebuah gelas minuman di atas selembar plastik tipis yang licin, misalnya plastik sampul buku. Kemudian, letakkan keduanya diatas meja. Tariklah dengan cepat salah satu ujung plastik tersebut. Maka, gelas minuman itu tetap berada di tempatnya.
B. Hukum II Newton
Jika bekerja pada suatu benda dan arahnya searah dengan arah gerak
benda akan, maka kelajuan gerak benda akan terus bertambah secara teratur. Benda yang bertambah kelajuannya secara teratur ini dikatakan mengalami percepatan.
Sebaliknya, jika gaya yang diberikan tersebut berlawanan arah dengan arah gerak benda, maka kelajuan gerak benda tersebut akan terus berkurang. Dengan kata lain, benda tersebut akan mengalami perlambatan. Akhirnya, benda akan berhenti, bahkan akan bergerak berlawanan dengan arah semula.
Faktor lain sellain gaya, yang mempengaruhi kelajuan gerak benda adalah massa. Hukum kedua Newton membahas kaitan antara gaya, percepatan, dan massa.
Hukum kedua Newton berbunyi :
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Secara matematis, Hukum II Newton dinyatakan sebagai :
ΣF= m x a.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa jika pada benda yang bermassa lebih besar bekerja gaya yang sama, maka percepatan yang timbul akan menjadi lebih kecil. Tetapi, pada kasus benda yang jatuh bebas, percepatan yang terjadi akan selalu sama. Gaya gravitasi menyebabkan benda tersebut jatuh dengan sendirinya akan membesar atau mengecil, seiring bertambah atau berkurangnya massa benda itu. Karena itulah, jika ada dua buah benda dengan massa yang berbeda, kemudian jatuh pada ketinggian yang sama, maka kedua benda tersebut akan mencapai tanah pada saat yang yang sama.
Gaya berat berubah – ubah mengikuti massa benda. Pernyataan yang lebih tepat adalah agar memperoleh percepatan yang sama, untuk benda yang bermassa lebih besar, diperlukan gaya yang lebih besar.
Contoh soal :
1. Sebuah mesin mobil balap mampu menghasilkan gaya 10.000 N. Berapa percepataan mobil balap itu jika massa 1.500 kg dan total gesekan permukaan jalan dan gesekan angin adalah 1.000
Diket : F1 = 10.000 N
F2 = 1.000 N
m = 1.500 kg
Ditanya : a
Jawab : ΣF = F1 – F2
= 10.000 N – 1.000 N
= 9.000 N
a = F : m = 9.000 N : 1.500 kg
= 6 m/s2
C. Hukum III Newton
Bunyi dari Hukun III Newton adalah :
Jika A mengerjakan gaya pada B, B akan mengerjakan gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Hukum ini kadang – kadang dinyatakan sebagai berikut :
Untuk setiap aksi, ada reaksi yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.
Secara matematis, Hukum III Newton dinyatakan sebagai :
Aksi = - Reaksi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk satuan yang dinamakan menurut tokoh ini, lihat newton dan Skala Newton. (?)
Issac Newton saat berusia 46 tahun pada lukisan karya Godfrey Kneller tahun 1689
Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire, 4 Januari1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.[1] Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematicayang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini pada akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama[2] dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.[3]
A. Hukum I Newton
Jika pada benda diam bekerja dua buah gaya yang bekerja dua buah
gaya yang segaris, sama besar, dan berlawanan arah sehingga terjadi keseimbangan, maka benda itu akan tetap diam walaupun ada gaya yang bekerja, asalkan gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol.
Demikian juga pada benda yang sedang bergerak lurus dengan kelajuan konstan. Jika bekerja dua gaya atau lebih yang seimbang, maka benda itu akan tetap bergerak lurus dengan kelajuan konstan, asalkan gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol.
Kejadian di atas dikaji oleh seorang ilmuan Inggris yang bernama Sir Isaac Newton (1643 – 1727). Oleh Newton dinyatakan :
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula – mula diam akan terus diam, sedangkan jika benda mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap.
Secara sistematis, Hukum I Newton dinyatakan sebagai
Σ F = 0 untuk benda diam atau benda
Bergerak dengan kecepatan tetap.
Kecendrungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak lurus disebut inersia. Karena itulah hukum I Newton sering disebut hukum Inersia. Inersia disebut juga kelembaman. Lembam berarti kecendrungan bertahan pada keadaan semula.
Contoh inersia :
1. Sebuah kelereng yang relatif agak besar sedang bergerak dengan lintasan lurus di atas lantai keramik yang licin. Selembar kertas HVS berada pada jalur yang akan dilewati dengan kelereng tersebut. Begitu kelereng berada di atas kertas tersebut, tarik kertas dengan cepat dengan arah yang tegak lurus terhadap arah lintasan gerak kelereng. Kelereng tersebut tetap mempertahankan geraknya yang lurus.
2. Letakkan sebuah gelas minuman di atas selembar plastik tipis yang licin, misalnya plastik sampul buku. Kemudian, letakkan keduanya diatas meja. Tariklah dengan cepat salah satu ujung plastik tersebut. Maka, gelas minuman itu tetap berada di tempatnya.
B. Hukum II Newton
Jika bekerja pada suatu benda dan arahnya searah dengan arah gerak
benda akan, maka kelajuan gerak benda akan terus bertambah secara teratur. Benda yang bertambah kelajuannya secara teratur ini dikatakan mengalami percepatan.
Sebaliknya, jika gaya yang diberikan tersebut berlawanan arah dengan arah gerak benda, maka kelajuan gerak benda tersebut akan terus berkurang. Dengan kata lain, benda tersebut akan mengalami perlambatan. Akhirnya, benda akan berhenti, bahkan akan bergerak berlawanan dengan arah semula.
Faktor lain sellain gaya, yang mempengaruhi kelajuan gerak benda adalah massa. Hukum kedua Newton membahas kaitan antara gaya, percepatan, dan massa.
Hukum kedua Newton berbunyi :
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Secara matematis, Hukum II Newton dinyatakan sebagai :
ΣF= m x a.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa jika pada benda yang bermassa lebih besar bekerja gaya yang sama, maka percepatan yang timbul akan menjadi lebih kecil. Tetapi, pada kasus benda yang jatuh bebas, percepatan yang terjadi akan selalu sama. Gaya gravitasi menyebabkan benda tersebut jatuh dengan sendirinya akan membesar atau mengecil, seiring bertambah atau berkurangnya massa benda itu. Karena itulah, jika ada dua buah benda dengan massa yang berbeda, kemudian jatuh pada ketinggian yang sama, maka kedua benda tersebut akan mencapai tanah pada saat yang yang sama.
Gaya berat berubah – ubah mengikuti massa benda. Pernyataan yang lebih tepat adalah agar memperoleh percepatan yang sama, untuk benda yang bermassa lebih besar, diperlukan gaya yang lebih besar.
Contoh soal :
1. Sebuah mesin mobil balap mampu menghasilkan gaya 10.000 N. Berapa percepataan mobil balap itu jika massa 1.500 kg dan total gesekan permukaan jalan dan gesekan angin adalah 1.000
Diket : F1 = 10.000 N
F2 = 1.000 N
m = 1.500 kg
Ditanya : a
Jawab : ΣF = F1 – F2
= 10.000 N – 1.000 N
= 9.000 N
a = F : m = 9.000 N : 1.500 kg
= 6 m/s2
C. Hukum III Newton
Bunyi dari Hukun III Newton adalah :
Jika A mengerjakan gaya pada B, B akan mengerjakan gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Hukum ini kadang – kadang dinyatakan sebagai berikut :
Untuk setiap aksi, ada reaksi yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.
Secara matematis, Hukum III Newton dinyatakan sebagai :
Aksi = - Reaksi
Srikandi Edian
Daftar Pemain :
1. Srikandi : Remaja putri, cerdas dan cantik serta suka berjuang
umur sekitar 13 thn.
2. Dalang : remaja laki-laki, kocak dan cerdas.
3. Teman - teman : kelompok koor moderat umur sekitar 13 thn
jumlahnya lebih 4 orang boleh laki, perempuan atau
campuran.
4. Arjuna : remaja laki-laki yang pandai dalam ilmu sejarah
Sinopsis
Srikandi zaman dahulu belajar ilmu memanah kepada Arjuna pemilik ilmu Danurwendo, zaman sekarang atau masa depan Srikandi belajar ilmu sejarah kepada Arjuna juga.
Srikandi kali ini ingin belajar sejarah negeri ini supaya tahu dengan jelas sejarah negerinya. Selama ini sejarah hanyalah sebagai ilmu yang dihafalkan.
Sampai sedikit edian Srikandi berusaha mencari Arjuna untuk belajar sejarah, dan akhirnyali sampai cerita ini habis Srikandi bisa belajar sejarah tentang negerinya.
= = = = =
ADEGAN I.
Dalang : Syahdan, malam ini kita bangunkan seorang tokoh teman - teman terkenal cantik jelita dan otaknya yang cemerlang. Srikandi namanya.
Tetapi Srikandi ini tidak tinggal di Madukara seperti Srikandi zaman Mahabharata dulu, sebab Madukara sekarang sudah habis dimakan gempa api dan banjir.
Srikandi yang sekarang ini tinggal di kawasan arah Permai sana. Itu lho perumahan elit dan mewah ya, sebelah barat persawahan
Teman - teman : Apa tuan ? Jauh ?
Dalang : Ah ya nggak se, masak Arafah Permai jauh ?
Teman - teman : Jauh darimana tuan ? Jauh dan dekat itu kan diukur
darimana tempatnya. Ya kan ? Apa tuan ? Dari arafah
Permai ?
Teman - teman : Dan lagi naik apa tempat itu kita katakan jauh. Kalau naik sedan atau panther ya dekat. Kalau naik sepeda, becak bendi, ya jauh apalagi kalau jalan kaki. Ya to ?
Dalang : Srikandi zaman dahulu dan Srikandi zaman komputer ini jauh berbeda.
Srikandi zaman dahulu dulu amat senang dan pandai sekali dalam ilmu memanah, Srikandi sekarang pinter dan senang dengan ilmu sejarah. Kata orang bijak, negara itu besar karena sejarah. Jangan sekali kali meninggalkan sejarah kata salah seorang proklamator negeri ini. Sejarah lain lho dengan sujarah. Coba tanyakan dulu pada guru, apa bedanya sejarah dan sujarah.
Srikandi dulu, Srikandi zaman teman - teman jatuh cinta kepada Arjuna pura pura edan atau gila. Srikandi sekarang ketika jatuh cinta pada Arjuna pura-pura sakit keras.
Nah, malam ini saya coba bangunkan lagi Srikandi ini. Tidak usah bertanya ini Srikandi dulu, Srikandi sekarang ataukah Srikandi masa depan.
MUNCULLAH SEORANG GADIS ATAU REMAJA DENGAN PAKAIAN SANTAI. PAKAI KAOS OBLONG, CELANA JEAN LENGKAP DENGAN TOPINYA (TOMBOY) DARI TEMAN - TEMAN.
Srikandi : Hallo selamat malam teman - teman
Teman - teman : selamat malam Srikandi
Srikandi : selamat malam . Apa kabar ?
Teman – teman : baik-baik saja
Apa dalang ? Cantik ?
Srikandi : Lho itu kan katanya dalang. Jangan gampang percaya kata dalang.
Dalang itu kan kerjanya memang mendalangi…
mendalangi teman - teman, mendalangi kekacauan, mendalangi kerusuhan. Oalah dalang dalang…..
Benar teman - teman, aku memang pingin sekali berjumpa Arjuna. Pengin sekali belajar padanya.
Teman - teman tahu rumah Arjuna ?
Tolonglah teman-teman kalau tahu rumah Arjuna. Aku ingin sekali kerumahnya. Jangan khawatir soal uang lelahnya. Pasti ada. Kalau hanya memberi tahu di mana rumahnya jelas berbeda lho dengan kalau ikut mengantarkan aku sampai ke rumahnya.
Apa tuan ?
Oh ya aku ingin belajar kepadanya.
Belajar sejarah.
Teman - teman : mengapa belajar sejarah
Mengapa tidak belajar matematika
Belajar kok sejarah
Srikandi : Kenapa kalau belajar sejarah
Sejarah itu perlu dipelajari
Sejarah tidak saja hanya dihafalkan, tetapi harus dipelajari.
Negara besar itu karena sejarah
Sejarah kok dihafalkan. Kalau sudah hafal terus untuk apa ?
What for ?
Pelajari sejarah negara-negara besar
Pelajari sejarah orang-orang besar
Pelajari sejarah pikiran-pikiran besar
Ya kan pak dalang ?
Dalang : Benar.
Terus keinginanmu
Srikandi : Ya harus kucari rumah Arjuna.
Dalang : kalau sudah ketemu
Srikandi : ya belajar sejarah padanya
Dalang : Kalau nggak ketemu ?
Srikandi : Ya harus dicari sampai ketemu
Dalang : Pantang mundur ?
Srikandi : Ya benar. Pantang mundur
Pantang untuk mundur
Sekali layar berkembang tak ingin perahu surut kembali
sebelum sampai ke pulau tujuan
Dalang : Siap terus maksudmu ?
Srikandi : Menurut dalang bagaimana harusnya ?
Dalang : Tanyakan saja pada teman - temanmu
Srikandi : Bagaimana teman - teman seharusnya ?
Teman - teman : Jangan tanya kepada saya, nanti bisa dianggap ikut mendalangi kisahmu Srikandi. Sesama teman - teman tidak boleh saling mendahului.
Srikandi : Sudahlah kalau begitu kuputuskan sendiri.
SRIKANDI LANGSUNG PERGI.
Teman - teman : Kemana Srikandi ?
Srikandi : Mencari rumah Arjuna
Teman - teman : Dimana rumahnya ?
Srikandi : Nggak tahu, tetapi pasti ketemu
Dalang : Begitulah kisah Srikandi sementara ini.
Ia berkeras hati, berkeras kepala untuk mencari rumah Arjuna.
Ia harus melewati rumah-rumah besar
Ia harus melewati jalan-jalan besar
Ia harus melewati toko-toko besar
Ia harus melewati sekolah-sekolah besar karena ingin belajar tentang sejarah orang-orang besar, belajar tentang sejarah negara-negara besar, sebab Srikandi juga memiliki pikiran besar.
SRIKANDI SUDAH KELUAR DARI KOMPOSISI ITU.
Srikandi : benar, disinilah rumah Arjuna
Jalan Diponegoro, dekat pom bensin, belok ke kanan terus ada toko kelontong toko Bahagia belok kiri terus, terus nomor dua puluh empat. Ya benar, inilah rumahnya.
Teman - teman : masuklah Srikandi jangan takut
Benar itu rumah Arjuna.
Srikandi : benar ya ini rumah Arjuna
Tetapi jangan marah lho ya, siapa tahu ini bukan Arjuna yang kau maksud itu. Bukankah nama Arjuna sekarang ini banyak.
Cobalah Srikandi, cobalah dulu. Bukankah salah itu juga sebuah proses menuju benar
SRIKANDI BERAKTING SEPERTI SESEORANG YANG SEDANG MENGETUK PINTU.
Teman – teman : thok thok th
Teman - teman nyanyi : buka pintu…buka pintu… buka pintu…
Buka pintu buka pintu beta mau masuke
Siolah nona nona nona betalah dimukae
Ada anjing gonggong betae
Ada hujan basah basahe…siolah nona
beta mau masuke he he he…….
Teman - teman dialog : Arjuna keluarlah sebentar
Ada tamu ingin menemuimu
Arjuna : siapa dia ?
Srikandi : benarkah ini rumah Arjuna ?
Teman – teman : benar tak salah lagi. Tunggulah sebentar
: cepatlah keluar Arjuna, ada tamu
Arjuna : Siapa dia ?
Teman - teman : tidak tahu, tetapi tengoklah sebentar atau intip dari lubang kunci rumahmu
Arjuna : katakan padanya
Hari ini aku tak bisa menemuinya
Sampaikan permintaan maafku, tetapi tolong sampaikan aku akan menemui di rumahnya. Catat alamat dan nomor teleponnya.
Teman – teman : tidak kecewa ?
Arjuna : Sebenarnya kecewa, tetapi bagaimana lagi. Suatu saat pasti bisa bertemu.
Teman - teman : Baiklah Arjuna
Srikandi ?!
Srikandi : Bagaimana bisa ditemui hari ini ?
Teman - teman : Maafkan Srikandi
Hari ini Arjuna tak bisa kau temui
Srikandi : Kenapa ?
Teman - teman : Ada kepentingan yang tak bisa ditinggalkan, tetapi akan menemuimu sendiri di rumahmu. Sekarang tolong alamat rumah dan nomor teleponmu
Srikandi : Benar tidak bohong ?
Teman - teman : Tidak, ia sendiri sebenarnya ingin juga bertemu denganmu.
Srikandi : Tetapi apakah rumahnya memang disini ?
Teman - teman : Tidak. Tak seorangpun yang tahu alamatnya. Sesekali datang kemari. Tetapi yang penting ia mau datang kerumahmu asal tahu alamat rumahmu Srikandi.
Srikandi : 0123456789. HP ku masih dipinjam yang punya.
Teman - teman : Sekarang mau kemana Srikandi ?
Srikandi : Tetap mencari Arjuna sampai ketemu
Dalang : Begitulah penonton tekad Srikandi.
Mencari Arjuna sampai ketemu.
Tidak ada pilihan lain kita harus berjalan terus kata sang penyair.
Bayangkan, siang malam Srikandi mencarinya.
Sekarang lihatlah perjalanan Srikandi.
TIBA TIBA TERDENGAR SUARA HANDPHONE. SRIKANDI LANGSUNG MENGANGKATNYA.
Teman - teman : Lho tadi katanya nggak punya.
Srikandi : Baru beli….
Arjuna : Siapa Srikandi ?
Srikandi : Ssst…
Ya hallo..
Benar, ini aku sendiri
Arjuna ?
Arjuna : Ah benar….benar. Ya ya. Ada apa kamu mendatangiku tadi malam ?
Srikandi : Begini, aku mau belajar sejarah dengan mu karena aku ragu dengan ucapan guru dan orang tuaku. Apakah aku bisa belajar denganmu
Arjuna : Bisa, tapi kamu hanya bisa datang ke rumahku nanti sore.
Srikandi : tapi, dimana rumahmu ?
Arjuna : Di jalan Urip Sumoharjo no.49
Srikandi : Terima kasih dan aku akan datang ke rumahmu.
Akhirnya Srikandi belajar tentang sejarah dengan Arjuna.
1. Srikandi : Remaja putri, cerdas dan cantik serta suka berjuang
umur sekitar 13 thn.
2. Dalang : remaja laki-laki, kocak dan cerdas.
3. Teman - teman : kelompok koor moderat umur sekitar 13 thn
jumlahnya lebih 4 orang boleh laki, perempuan atau
campuran.
4. Arjuna : remaja laki-laki yang pandai dalam ilmu sejarah
Sinopsis
Srikandi zaman dahulu belajar ilmu memanah kepada Arjuna pemilik ilmu Danurwendo, zaman sekarang atau masa depan Srikandi belajar ilmu sejarah kepada Arjuna juga.
Srikandi kali ini ingin belajar sejarah negeri ini supaya tahu dengan jelas sejarah negerinya. Selama ini sejarah hanyalah sebagai ilmu yang dihafalkan.
Sampai sedikit edian Srikandi berusaha mencari Arjuna untuk belajar sejarah, dan akhirnyali sampai cerita ini habis Srikandi bisa belajar sejarah tentang negerinya.
= = = = =
ADEGAN I.
Dalang : Syahdan, malam ini kita bangunkan seorang tokoh teman - teman terkenal cantik jelita dan otaknya yang cemerlang. Srikandi namanya.
Tetapi Srikandi ini tidak tinggal di Madukara seperti Srikandi zaman Mahabharata dulu, sebab Madukara sekarang sudah habis dimakan gempa api dan banjir.
Srikandi yang sekarang ini tinggal di kawasan arah Permai sana. Itu lho perumahan elit dan mewah ya, sebelah barat persawahan
Teman - teman : Apa tuan ? Jauh ?
Dalang : Ah ya nggak se, masak Arafah Permai jauh ?
Teman - teman : Jauh darimana tuan ? Jauh dan dekat itu kan diukur
darimana tempatnya. Ya kan ? Apa tuan ? Dari arafah
Permai ?
Teman - teman : Dan lagi naik apa tempat itu kita katakan jauh. Kalau naik sedan atau panther ya dekat. Kalau naik sepeda, becak bendi, ya jauh apalagi kalau jalan kaki. Ya to ?
Dalang : Srikandi zaman dahulu dan Srikandi zaman komputer ini jauh berbeda.
Srikandi zaman dahulu dulu amat senang dan pandai sekali dalam ilmu memanah, Srikandi sekarang pinter dan senang dengan ilmu sejarah. Kata orang bijak, negara itu besar karena sejarah. Jangan sekali kali meninggalkan sejarah kata salah seorang proklamator negeri ini. Sejarah lain lho dengan sujarah. Coba tanyakan dulu pada guru, apa bedanya sejarah dan sujarah.
Srikandi dulu, Srikandi zaman teman - teman jatuh cinta kepada Arjuna pura pura edan atau gila. Srikandi sekarang ketika jatuh cinta pada Arjuna pura-pura sakit keras.
Nah, malam ini saya coba bangunkan lagi Srikandi ini. Tidak usah bertanya ini Srikandi dulu, Srikandi sekarang ataukah Srikandi masa depan.
MUNCULLAH SEORANG GADIS ATAU REMAJA DENGAN PAKAIAN SANTAI. PAKAI KAOS OBLONG, CELANA JEAN LENGKAP DENGAN TOPINYA (TOMBOY) DARI TEMAN - TEMAN.
Srikandi : Hallo selamat malam teman - teman
Teman - teman : selamat malam Srikandi
Srikandi : selamat malam . Apa kabar ?
Teman – teman : baik-baik saja
Apa dalang ? Cantik ?
Srikandi : Lho itu kan katanya dalang. Jangan gampang percaya kata dalang.
Dalang itu kan kerjanya memang mendalangi…
mendalangi teman - teman, mendalangi kekacauan, mendalangi kerusuhan. Oalah dalang dalang…..
Benar teman - teman, aku memang pingin sekali berjumpa Arjuna. Pengin sekali belajar padanya.
Teman - teman tahu rumah Arjuna ?
Tolonglah teman-teman kalau tahu rumah Arjuna. Aku ingin sekali kerumahnya. Jangan khawatir soal uang lelahnya. Pasti ada. Kalau hanya memberi tahu di mana rumahnya jelas berbeda lho dengan kalau ikut mengantarkan aku sampai ke rumahnya.
Apa tuan ?
Oh ya aku ingin belajar kepadanya.
Belajar sejarah.
Teman - teman : mengapa belajar sejarah
Mengapa tidak belajar matematika
Belajar kok sejarah
Srikandi : Kenapa kalau belajar sejarah
Sejarah itu perlu dipelajari
Sejarah tidak saja hanya dihafalkan, tetapi harus dipelajari.
Negara besar itu karena sejarah
Sejarah kok dihafalkan. Kalau sudah hafal terus untuk apa ?
What for ?
Pelajari sejarah negara-negara besar
Pelajari sejarah orang-orang besar
Pelajari sejarah pikiran-pikiran besar
Ya kan pak dalang ?
Dalang : Benar.
Terus keinginanmu
Srikandi : Ya harus kucari rumah Arjuna.
Dalang : kalau sudah ketemu
Srikandi : ya belajar sejarah padanya
Dalang : Kalau nggak ketemu ?
Srikandi : Ya harus dicari sampai ketemu
Dalang : Pantang mundur ?
Srikandi : Ya benar. Pantang mundur
Pantang untuk mundur
Sekali layar berkembang tak ingin perahu surut kembali
sebelum sampai ke pulau tujuan
Dalang : Siap terus maksudmu ?
Srikandi : Menurut dalang bagaimana harusnya ?
Dalang : Tanyakan saja pada teman - temanmu
Srikandi : Bagaimana teman - teman seharusnya ?
Teman - teman : Jangan tanya kepada saya, nanti bisa dianggap ikut mendalangi kisahmu Srikandi. Sesama teman - teman tidak boleh saling mendahului.
Srikandi : Sudahlah kalau begitu kuputuskan sendiri.
SRIKANDI LANGSUNG PERGI.
Teman - teman : Kemana Srikandi ?
Srikandi : Mencari rumah Arjuna
Teman - teman : Dimana rumahnya ?
Srikandi : Nggak tahu, tetapi pasti ketemu
Dalang : Begitulah kisah Srikandi sementara ini.
Ia berkeras hati, berkeras kepala untuk mencari rumah Arjuna.
Ia harus melewati rumah-rumah besar
Ia harus melewati jalan-jalan besar
Ia harus melewati toko-toko besar
Ia harus melewati sekolah-sekolah besar karena ingin belajar tentang sejarah orang-orang besar, belajar tentang sejarah negara-negara besar, sebab Srikandi juga memiliki pikiran besar.
SRIKANDI SUDAH KELUAR DARI KOMPOSISI ITU.
Srikandi : benar, disinilah rumah Arjuna
Jalan Diponegoro, dekat pom bensin, belok ke kanan terus ada toko kelontong toko Bahagia belok kiri terus, terus nomor dua puluh empat. Ya benar, inilah rumahnya.
Teman - teman : masuklah Srikandi jangan takut
Benar itu rumah Arjuna.
Srikandi : benar ya ini rumah Arjuna
Tetapi jangan marah lho ya, siapa tahu ini bukan Arjuna yang kau maksud itu. Bukankah nama Arjuna sekarang ini banyak.
Cobalah Srikandi, cobalah dulu. Bukankah salah itu juga sebuah proses menuju benar
SRIKANDI BERAKTING SEPERTI SESEORANG YANG SEDANG MENGETUK PINTU.
Teman – teman : thok thok th
Teman - teman nyanyi : buka pintu…buka pintu… buka pintu…
Buka pintu buka pintu beta mau masuke
Siolah nona nona nona betalah dimukae
Ada anjing gonggong betae
Ada hujan basah basahe…siolah nona
beta mau masuke he he he…….
Teman - teman dialog : Arjuna keluarlah sebentar
Ada tamu ingin menemuimu
Arjuna : siapa dia ?
Srikandi : benarkah ini rumah Arjuna ?
Teman – teman : benar tak salah lagi. Tunggulah sebentar
: cepatlah keluar Arjuna, ada tamu
Arjuna : Siapa dia ?
Teman - teman : tidak tahu, tetapi tengoklah sebentar atau intip dari lubang kunci rumahmu
Arjuna : katakan padanya
Hari ini aku tak bisa menemuinya
Sampaikan permintaan maafku, tetapi tolong sampaikan aku akan menemui di rumahnya. Catat alamat dan nomor teleponnya.
Teman – teman : tidak kecewa ?
Arjuna : Sebenarnya kecewa, tetapi bagaimana lagi. Suatu saat pasti bisa bertemu.
Teman - teman : Baiklah Arjuna
Srikandi ?!
Srikandi : Bagaimana bisa ditemui hari ini ?
Teman - teman : Maafkan Srikandi
Hari ini Arjuna tak bisa kau temui
Srikandi : Kenapa ?
Teman - teman : Ada kepentingan yang tak bisa ditinggalkan, tetapi akan menemuimu sendiri di rumahmu. Sekarang tolong alamat rumah dan nomor teleponmu
Srikandi : Benar tidak bohong ?
Teman - teman : Tidak, ia sendiri sebenarnya ingin juga bertemu denganmu.
Srikandi : Tetapi apakah rumahnya memang disini ?
Teman - teman : Tidak. Tak seorangpun yang tahu alamatnya. Sesekali datang kemari. Tetapi yang penting ia mau datang kerumahmu asal tahu alamat rumahmu Srikandi.
Srikandi : 0123456789. HP ku masih dipinjam yang punya.
Teman - teman : Sekarang mau kemana Srikandi ?
Srikandi : Tetap mencari Arjuna sampai ketemu
Dalang : Begitulah penonton tekad Srikandi.
Mencari Arjuna sampai ketemu.
Tidak ada pilihan lain kita harus berjalan terus kata sang penyair.
Bayangkan, siang malam Srikandi mencarinya.
Sekarang lihatlah perjalanan Srikandi.
TIBA TIBA TERDENGAR SUARA HANDPHONE. SRIKANDI LANGSUNG MENGANGKATNYA.
Teman - teman : Lho tadi katanya nggak punya.
Srikandi : Baru beli….
Arjuna : Siapa Srikandi ?
Srikandi : Ssst…
Ya hallo..
Benar, ini aku sendiri
Arjuna ?
Arjuna : Ah benar….benar. Ya ya. Ada apa kamu mendatangiku tadi malam ?
Srikandi : Begini, aku mau belajar sejarah dengan mu karena aku ragu dengan ucapan guru dan orang tuaku. Apakah aku bisa belajar denganmu
Arjuna : Bisa, tapi kamu hanya bisa datang ke rumahku nanti sore.
Srikandi : tapi, dimana rumahmu ?
Arjuna : Di jalan Urip Sumoharjo no.49
Srikandi : Terima kasih dan aku akan datang ke rumahmu.
Akhirnya Srikandi belajar tentang sejarah dengan Arjuna.
Catatan Agama kelas 2 semester 1
Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) adalah bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan bunyi seakan-akan berdetik. Huruf qalqalah ada lima iaitu qaf (ق), tho (ط), ba' (ب), jim (ج), dal (د). Qalqalah terbahagi kepada dua jenis:
• Qalqalah kecil iaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli dan bukan mendatang.
Contoh: ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ, ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
• Qalqalah besar iaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan dengan mendatang. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila wakaf padanya tetapi tidak diqalqalahkan apabila diteruskan.
Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ, ﻋَﻟَﻖٍ
Hukum ra' adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra' dalam bacaan. Terdapat tiga cara iaitu kasar atau tebal, halus atau nipis, atau harus dikasarkan dan dinipiskan.
Bacaan ra' harus dikasarkan apabila:
• Setiap ra' yang berbaris atas atau hadapan.
Contoh: ﺭَﺑﱢﻨَﺎ
• Setiap ra' yang berbaris mati dan huruf sebelumnya berbaris hadapan atau atas.
Contoh: ﻭَﺍﻻَﺭْﺽ
• Ra' berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah yang mendatang, bukan baris yang asal.
Contoh: ٱﺭْﺟِﻌُﻮْﺍ
• Ra' berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah tetapi ra' tadi berjumpa dengan huruf isti'la'.
Contoh: ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ
Bacaan ra' yang dinipiskan adalah apabila:
• Setiap ra' yang berbaris bawah.
Contoh: ﺭِﺟَﺎﻝٌ
• Setiap ra' yang sebelumnya terdapat huruf lin
Contoh: ﺧَﻴْﺮٌ
• Ra' mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah tetapi tidak berjumpa dengan huruf isti'la'.
Contoh: ﻓِﺮْﻋَﻮﻦَ
Bacaan ra' yang harus dikasarkan dan dinipiskan adalah apabila setiap ra' yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti'la'.
Contoh: ﻓِﺮْﻕ
•
o Isti'la' (ﺍﺳﺘﻌﻼ ﺀ): terdapat tujuh huruf iaitu kha' (خ), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), qaf (ق), dan zho (ظ).
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Qur’an kepada nabi Muhammad SAW. Al Qur’an sebagai kitab suci terakhir memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman Allah berikut. Artinya : “ Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an dan Sesungguhnya Kami yang memeliharanya.” (Al Hijr : 9)
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan
1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah berikut ini.
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS An Nisa : 136)
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .
Artinya : “ (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa” (Al A’la : 19)
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut.
Artinya : “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang kami berikan kepada Musa dan Isa seperti apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya patuh kepada-Nya.” (QS Al Baqarah : 136)
1. Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah.
2. Menjadikan kitab Allah sebagai Pedoman (hudan) khusus kitab yang diturunkan kepada kita
3. Memahami isi kandungannya.
4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Upaya memahami isi kandungan Al Qur’an, ada beberapa tahapan yang perlu kita jalani antara lain sebagai berikut.
1. Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.
2. Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Qur’an.
3. Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Qur’an itu banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.
4. Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami Al Qur’an.
5. Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Qur’an banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.
6. Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Qur’an tidak diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan.
7. Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Qur’an terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Qur’an yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan maksudnya.
8. Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Qur’an sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22, 4 : 36, 65 : 7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269).
Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al Qur’an kepada umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan selanjutnya lihat QS Thaha :
Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
2. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap diperbolehkan (keterangan selanjutnya lihat QS Yunus : 19.
Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka], tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
3. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa (keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138,
Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
4. Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya lihat QS Al Maidah : 48,
Artinya:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
5. Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah Allah (keterangan selanjutnya lihat Al Hajj : 67
Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.
6. Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya (islam) dipecah belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 90-91, Al Anbiya : 92-93, Al Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al Maidah : 54, an An Nisa : 150-152
7. Untuk menginformasikan bahwa Al Qur’an berisi perintah-perintah Allah, larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa.
8. Al Qur’an adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk mencapai islam selama ada langit dan bumi (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 88-85, Shad : 87, dan At Takwir : 27)
Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik didunia maupun di akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang lurus dan benar yaitu Al Qur’an (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir : 27).
1. Pengertian Zuhud
Zuhud dari segi bahasa artinya meninggalkan, tidak menyukai, atau
menjauhkan diri. Zuhud dalam pengertian istilah adalah kondisi mental yang tidak terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Dengan pengertian tersebut orang yang zuhud bukan berarti orang yang menjauhkan diri dari urusan dunia, tidak mau harta atau tidak mau mencari harta, karena selagi kita masih hidup di dunia harta tetap diperlukan. Juga bukan berarti orang yang zuhud itu orang yang miskin. Orang yang kaya pun bisa menjadi orang yang zuhud, tergantung bagaimana harta itu mempengaruhi pengabdiannya kepada Allah SWT.
Jika orang yang kaya menganggap hartanya itu sebagai sarana untuk beribadah dan berdakwah serta dia tidak mencintai dunia (hubbuddunya) secara berlebihan serta hartanya bukan menjadi tujuan hidupnya, tetap yang menjadi tujuan hidupnya adalah Allah, orang itu tetap seorang yang zuhud. Orang yang miskin pun tidak identik dengan orang yang zuhud. Orang yang miskin, tetapi tidak mau beribadah kepada Allah, hartanya bergantung terus pada harta dunia, maka orang itu pun tidak termasuk dalam zuhud.
Kebalikan dari zuhud adalah hubbuddunya. Orang hubuddunya digambarkan oleh allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Humazah sebagai orang yang senang mencela dan mengumpulkan harta.
Setiap hari yang dipikirkannya hanya uang dan uang, alias harta dunia. dia terus-menerus mengumpulkan harta untuk ditumpuk, tanpa mau menafkahkannya di jalan Allah. Dia mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.
a. Ciri-ciri Orang yang Zuhud
Dari penjelasan di atas dapatlah disimpulkan bahwa ciri-ciri zuhud
sebagai berikut :
1) Pengabdiannya kepada Allah tidak terpengaruh oleh harta dan kesenangan dunia.
2) Harta dunia bukan tujuan, tetapi hanya sarana hidup.
3) Lebih mengutamakan akhirat daripada dunia.
4) Orientasi hidupnya hanya pada Allah SWT.
5) Tidak merasa memiliki harta dunia, walaupun sebenarnya kaya.
b. Pembagian Zuhud
Imam Al-Gazali membagi zuhud atas tiga bagian, yaitu :
1) Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik daripadanya.
2) Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakhiratan.
3) Meninggalkan segala sesuatu selain Allah SWT karena mencintai-Nya.
2. Contoh Perilaku Zuhud
Dalam sejarah, kita mengetahui bahwa beberapa sahabat Nabi Muham-
mad SAW, seperti Abu Bakar As-Siddiq, Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf adalah orang-orang kaya. Harta yang dimiliki oleh para sahabat nabi itu diperoleh dari bekerja dengan cara yang benar, halal, tidak unsur penipuan, pembohongan, dan sebagainya.
Kemudian harta yang mereka miliki bukan untuk disombongkan, tidak untuk dipamerkan tetapi dinafkahkan di jalan Allah, misalnya untuk ibadah, untuk menyantuni kaum duafa dan mendukung perjuangan dan dakwah islam. Pengabdiannya kepada Allah tidak terpengaruh sekali oleh hartanya. Karena itu, biarpun mereka kaya, mereka tetap hidup dalam keadaan zuhud.
Berbeda dengan Tsa’labah yang ketika miskin dia selalu berjamaah di saf pertama bersama rasulullah. Tetapi ketika sudah menjadi kaya dia lupa berjamaah, bahkan ayat tentang zakat disampaikan kepadanya, dia enggan membayarnya. Tsa’labah adalah contoh hubbuddunya. Dia terpengaruh oleh hartanya dalam pengabdiannya kepada Allah bahkan tidak mau membayar zakat yang diwajibkan kepadanya.
3. Membiasakan Berprilaku Zuhud
Kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk berprilaku zuhud, yaitu tidak silau
ketika melihat gebyarnya kehidupan dunia. Karunia Allah berupa kehidupan akhirat yang membahagiakan kita lebih baik dan lebih kekal. Firman Allah SWT :
Artinya :
”Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Q.S. Taha, 20 :131)
Artinya :
”Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (Q.S. Ali’imran, 3:196 – 197)
Ayat – ayat di atas merupakan perintah Allah agar kita bersifat zuhud, yakni tidak silau melihat kehidupan. Kita pun tidak boleh teperdaya dan tidak boleh iri melihat keberhasilan orang-orang kafir dalam hal duniawi. Orang – orang yang beriman justru banyak diuji oleh Allah dengan ujian – ujian yang berat. Ujian itu tujuannya agar iman kita semakin kuat.
1. Pengertian Tawakal
Kata tawakal berasal dari kata at-tawakkul yang dibentuk dari kata kata
wakala artinya menyerahkan, memercayakan, atau mewakilkan urusan kepada
orang lain. Secara istilah tawakal adalah menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang dilakukan kepada Allah SWT serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan manfaat atau menolak yang mudarat.
Tawakal merupakan pekerjaan hati dan puncak tertinggi keimanan. Sikap tawakal ini akan datang dengan sendirinya jika iman seseorang sudah matang. Hamka, seorang intelektual muslim dan ulama besar Indonesia mengatakan,
”Belum berarti pengakuan iman kalau belum tiba di puncak tawakal. Karena itu, apabila seorang mukmin telah bertawakal, berserah diri kepada Allah SWT, terlimpahlah ke dalam dirinya sifat ’aziz (terhormat, termulia) yang ada pada-Nya. Ia tidak takut lagi menghadang maut. Selain itu, terlimpahlah kepadanya pengetahuan Allah SWT. Dengan demikian, ia memperoleh berbagai ilham dari Allah SWT untuk mencapai kemenangan.”
2. Ciri-ciri Orang yang Tawakal
a. Orang itu tidak gelisah dan berkeluh kesah.
Orang itu akan selalu berada dalam ketenangan, ketentraman, dan ke-
gembiraan. Jika orang itu memperoleh nikmat dan karunia dari Allah SWT, ia akan bersyukur dan jika tidak atau mendapatkan musibah ia akan bersabar.
b. Ia menyerahkan dirinya atas semua keputusan kepada Allah SWT.
Penyerahan itu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan semata-mata
karena Allah SWT.
c. Ia tetap tidak meninggalkan ikhtiar atau usaha
Ikhtiar atau usaha harus tetap dilakukan, sedangkan keputusan terakhir
diserahkan kepada Allah SWT.
Imam Al-Gazali mengatakan, ”Pendapat yang mengatakan bahwa tawakal adalah meninggalkan usaha badaniah dan tadbir (memutuskan) dengan hati merupakan pendapat orang yang tak paham agama. Hal tersebut haram di dalam syariat. Syariat memuji orang-orang yang bertawakal yang disertai usaha.”
3. Pembagian Tawakal
Imam Al-Gazali membagi perbuatan atau perilaku orang yang bertawakal
menjadi empat, yaitu :
1) Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberi manfaat kepadanya
2) Berusaha memelihara sesuatu yang dimilikinya dari hal-hal yang bermanfaat.
3) Berusaha menolak dan menghindarkan diri dengan hal-hal yang akan menimbulkan mudarat (bencana)
4) Berusaha menghilangkan mudarat yang menimpa dirinya.
4. Contoh Perilaku Tawakal
a. Pada masa Rasulullah, seorang laki-laki meninggalkan untanya di depan
masjid tanpa diikat dengan alasan ia bertawakal kepada Allah SWT. Ketika hal itu diketahui oleh Rasulullah SAW beliau mengatakan, ”Ikatlah untamu terlebih dahulu, kemudian barulah betawakal.”(H.R.Tirmizi)
b. Hal yang pernah dialami oleh Abu Bakar r.a. bersama Rasulullah SAW
ketika hijrah ke Madinah. Saat keduanya berada di dalam goa, tiba-tiba sekelompok orang kafir yang mengejar Rasulullah telah berada di mulut goa. Abu Bakar ketakutan. Tetapi dengan tenang Rasulullah berkata, ”Jangan kamu takut, sesungguhnya Allah bersama kita. Setelah Rasulullah mengatakan demikian, maka tenanglah Abu Bakar. Sikap Rasulullah semacam itu merupakan sikap tawakal kepada Allah SWT.
c. Rasulullah pernah ditodong pedang, yang hendak dibunuh oleh seorang
jagoan kafir Quraisy, bernama Du’sur, Du’sur bertanya, ”Hai Muhammad, dalam kondisi seperti ini siapa yang akan menolonggmu.” Dengan tegas Rasulullah menjawab, ”Allah” Jawaban tegas Rasulullah tersebut membuat Du’sur tersungkur tidak berdaya di hadapan Rasulullah SAW.
5. Membiasakan Berperilaku Tawakal
Kita diperintahkan oleh Allah untuk bertawakal. Allah SWT berfirman da-
lam Al-Qur’an :
Artinya :
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali ’imran, 3:159)
Artinya :
”Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat." Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.” (Q.S. An-Nisa’, 4:81)
1. Pengertian Ananiyyah / Egois
Ananiyyah/egois artinya sifat orang yang selalu mementingkan diri sendiri.
Adapun orangnya disebut individualis.
Sifat ananiyyah/egois dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan manusia modern, terutama kalangan masyarakat atas. Mereka banyak yang tidak kenal dengan tetangga. Apa yang terjadi pada tetanggapun tidak mereka pedulikan. Yang penting bagi mereka, pagi berangkat bekerja, malam kembali ke rumah untuk beristirahat. Begitulah kira-kira kehidupan rutin mereka.
Sebenarnya kehidupan semacam itu justru bertentangan dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Tanpa orang lain kita bukan apa-apa dan tidak akan bisa menjadi apa-apa.
2. Contoh-contoh Ananiyyah dalam Kehidupan
a. Orang kaya yang tidak mau berderma
Orang kaya yang tidak mau mendermakan sebagian hartanya untuk fakir
miskin dan kaum duafa pada hakikatnya adalah orang yang egois. Orang itu mengira bahwa hartanya adalah miliknya mutlak. Padahal di dalam hartanya terdapat hak fakir miskin yang wajib diberikan. Karena sesungguhnya kekayaan itu disebabkan oleh adanya peran-peran orang miskin.
Disamping itu, kalau orang-orang kaya mau mendermakan sebagian hartanya untuk kaum duafa, akan timbul hubungan yang harmonis antara keduanya. Allah sangat murka kepada orang-orang bakhil, yang tidak mau mendermakan sebagian kecil hartanya untuk kaum duafa.
b. Orang yang tidak mau peduli terhadap penderitaan orang lain
Orang-orang yang tidak mau peduli terhadap penderitaan orang lain
termasuk yang egois. Misalnya, tetangga atau teman kita tertimpa musibah, sehingga mereka sangat membutuhkan pertolongan, sementara kita tidak mau menolongnya, bahkan membiarkan mereka kelaparan. Kita lebih memilih bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Maka kita termasuk orang yang egois. Rasulullah menyebut orang semacam itu sebagai orang yang tidak beriman.
c. Perokok
Orang yang merokok di tempat umum termasuk orang yang egois. Demi
kenikmatan sendiri, kesehatan orang lain dikorbankan. Asap rokok yang keluar dari mulut membahayakan kesehatan dan menganggu orang lain. Jadi, kita tidak boleh merokok di tempat umum.
3. Bahaya Ananiyyah/Egois
Sikap egois adalah sikap yaang tercela.Allah pun sangat mencela orang-
orang yang egois. Setelah itu, orang egois juga akan dijauhi oleh teman-temannya, termasuk oleh tetangganya. Karena itu, sudah seharusnya kita menghindarkan diri dari sikap egois. Sikap egois itu hanya akan merugikan diri-sendiri. Banyak ayat yang menjelaskan bagaimana beratnya siksaat orang-orang yang tidak mau berzakat, sebagai salah satu bentuk egois. Untuk itu, jauhkanlah diri kita dari sikap egois.
1. Pengertian Gadab/Pemarah
Pemarah artinya orang yang mempunyai sifat mudah tersinggung atau
berang, misalnya karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya dan sebagai-nya. Orang yang marah biasanya ditandai dengan muka merah, ucapan kasar, menghardik, memaki-maki, dan sebagainya.
Salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah mampu mengekang dirinya dari sifat marah. Allah berfirman :
Artinya :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali ’imran, 3: 133-134)
Kalau kita ingin digolongkan orang yang bertaqwa, kita harus berusaha untuk menghindarkan diri dari sifat pemarah. Marah sesungguhnya hanya akan merugikan diri kita sendiri. Kita harus berusaha meniru sikap Rasulullah yang lemah lembut, jauh dari sifat pemarah. Allah berfirman :
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali ‘imran, 3:159)
Bila kita membaca sejarah Nabi Muhammad SAW, betapa orang-orang Quraisy menghina, menyakiti, mengusir, bahkan berusaha membunuhnya. Tetapi beliau tetap sabar, bersikap lemah lembut, memaafkan, bahkan mendoakan mereka.
Saat Perang Uhud, beliau diserang oleh seorang kafir Quraisy hingga muka beliau luka, bibirnya pecah, dan beberapa gigi tanggal. Beliau tidak mengutuk. Rasulullah juga pernah mendoakan kaum Taif yang melemparinya dengan batu.
Artinya :
”Ya Allah, berilah hidayah pada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengerti.”
Kejadian seperti itu tidak hanya sekali, tetapi berulang kali. Karena itu, untuk menjauhkan diri dari sifat kasar dan pemarah, kita mesti meneladani Rasulullah.
2. Bahaya Mempunyai Sifat Gadab/Pemarah
Sifat pemarah sangatlah berbahaya, karena akan menimbulkan akibat-
akibat negatif yang merugikan diri kita sendiri. Beberapa bahayanya antara lain :
a. Dijauhi orang lain
Orang yang mempunyai sifat pemarah akan dijauhi orang lain. Karena
mereka tidak merasa nyaman dengan sikap kita yang mudah marah, sehingga mereka menjauhi kita. Kalau dijauhi orang lain, tentu merugikan diri kita sendiri.
b. Merusak kesehatan
Orang yang marah, saraf-sarafnya menjadi tegang. Kalau tidak kuat, bisa
berakibat stres atau depresi. Bisa juga tensi darahnya naik. Jika tidak terkendali, dapat berakibat fatal, yakni terserang stroke.
c. Melakukan tindakan berbahaya
Orang yang sedang marah bisa melakukan tindakan-tindakan yang
membahayakan, seperti : merusak benda, menyakiti atau bahkan membunuh orang lain.
Ketika seseorang sedang marah, biasanya akal sehatnya tidak jalan, sehingga tindakannya menjadi tidak terkontrol. Tidak sedikit orang yang marah, lalu merusak benda-benda miliknya yang ada di sekitarnya. Biasanya orang itu akan menyesal setelah kemarahannya mereda.
Masih banyak lagi bahaya sifat pemarah. Karena itu, tidak ada jalan lain, kecuali harus dihindari. Salah satu latihan untuk bisa mengekang marah, yaitu dengan berpuasa, baik wajib maupun sunah.
1. Pengertian Hasad
Kata lain dari hasad adalah hasud yang berarti dengki atau iri hati. Hasad
tumbuh di hati seseorang apabila ia tidak senang pada keberhasilan orang. Sikap ini biasanya didahului oleh sikap yang menganggap diri paling hebat dan paling berhak mendapat segala yang terbaik. Ketika melihat ada orang lain yang kebetulan lebih beruntung, ia merasa disaingi. Jadi, pada dasarnya hasad ini juga juga berasal dari sikap mebesarkan diri atau sombong.
a. Ajaran Islam tentang Hasad
Hasad termasuk Akhlak yang mazmumah (tercela). Karena itu, Allah
melarang kita untuk mempunyai sifat hasad. Jauhkan diri kita dari sifat hasad. Ketika saudara, teman kita mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT kita harusnya ikut bersyukur. Kita ikut mendoakan, semoga kenikmatan yang diterimanya bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. Jangan kita doakan jelek, misalnya semoga kenikmatan yang diterimanya akan membuat malapetaka baginya. Doa yang kita panjatkan pun harus ikhlas dari nurani kita.
Larangan Allah untuk bersikap hasad tercantum dalam firman-Nya :
Artinya :
”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. An-Nisa’, 4:32)
Bahkan kita disuruh berlindung kepada Allah dari kejahatan orang yang dengki, seperti firman Allah berikut :
Artinya :
”dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (Q.S. Al-Falaq, 113:5)
Rasulullah SAW juga berpesan kepada kita untuk tidak sampai berbuat hasad. Sabdanya :
Artinya :
”Dari Abi hurairah r.a. sesungguhnya Nabi SAW bersabda, ”takutlah kamu akan hasad. Maka sesungguhnya hasad itu membakar kebaikann seperti halnya api membakar kayu bakar.” (H.R. Abu Dawud)
2. Bahaya Mempunyai Sifat Hasad
Sifat Hasad sangatlah berbahaya karena akan berakibat negatif yang
merugikan diri orang yang hasad. Beberapa bahayanya antara lain :
a. Mengurangi teman dan mempersempit pergaulan
Kita tidak akan bisa berteman jika kita selalu merasa dengki padanya.
Demikian juga sebaliknya, orang akan enggan berteman dengan orang pendengki.
b. Menciptakan musuh
Orang yang kita hasadi biasanya tahu kalau kita hasad kepadanya. Dia
kemudian menganggap kita sebagai musuhnya.
c. Merusak kesehatan
Ketika kita dengki pada seseorang, kita akan terus gelisah memikirkan
cara mengunggulinya atau mengalahkannya. Selain itu, kita akan semakin merasa sakit hati setiap kali orang itu mendapat nikmat atau kesuksesan. Diawali dari sakit hati, kemudian akan berimbas pada sakit fisik.
d. Menghilangkan pahala kebaikan
Hasad ternyata menghapus kebaikan, sebagaimana api membakar kayu
bakar. Bersusah payah kita berbuat kebaikan, ternyata kebaikan itu hilang karena sifat hasad.
Karena itu hindarilah sifat hasad. Tak ada gunanya kita hasad. Marilah kita berlapang dada. Ikutlah bersyukur ketika saudara atau teman kita memperoleh kenikmatan.
3. Contoh-contoh Perilaku Hasad
Ibu Hawa melahirkan putranya kembar dua-dua, laki-laki dan perempuan.
Allah memerintahkan agar pernikahan tidak dilakukan dengan pasangan yang lahir bersama. Pernikahan hanya dibolehkan selang-seling. Kebetulan yang lahir bersama Habil itu berparas tidak cantik, sementara yang lahir bersama Qabil sangat cantik. Hukum yang berlaku, Habil harus menikahi wanita yang berpasangan dengan yang lahir bersama dengan Qabil, yaitu seorang perempuan yang sangat cantik, sementara Qabil harus menikah dengan perempuan yang lahir bersama Habil yang berparas kurang cantik. Qabil hasad kepada Habil. Kemudian Habil dibunuh.
4. Menghindari Perilaku Hasad
a. Memperkuat iman
Orang yang imannya kuat pasti bisa menyadari bahwa semua manusia
sama kedudukannya di sisi Allah. Kemuliaan seseorang ditentukan oleh kadar ketaqwaannya kepada Allah. Semakin tekun ia, semakin mulia ia di sisi Allah. Dengan kesadaran itu, kita akan tahu tidak ada gunanya kita dengki kepada harta atau kesuksesan orang lain.
b. Menyadari bahaya hasad
Bila seseorang itu sadar bahwa hasad hanya akan membahayakan
dirinya sendiri, dan ternyata tidak ada untungnya sama sekali, diharapkan ia akan menghindarkan diri dari sifat hasad.
1. Pengertian Gibah
Gibah artinya menggunjing, yaitu berbicara atau omong-omong tentang
kejelekan, kekurangan, atau aib seseorang yang tidak disukai orang tersebut. Kekurangan dan aib itu bisa terdapat pada badan, pakaian, rumah, tindakan, etika, agama, dan sebagainya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Gibah adalah kamu sebut sesuatu yang tidak disukai oleh temanmu.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana kalau yang disebutnya itu sesuai dengan kenyataan?” Nabi SAW menjawab, “Sekalipun yang disebutnya itu benar, ia telah menggunjingnya. Kalau yang disebutnya itu tidak sesuai dengan kenyataan, ia telah berbohong (membuat fitnah).”
Menyebutkan aib seseorang dikatakan gibah jika tujuan penyebutannya untuk menghina, mencerca, dan merendahkan harkat martabat seseorang.
Menyebut kekurangan dan aib seseorang diizinkan dalam empat hal, yaitu :
a. Mengadukan dan menggugat perbuatan di depan pengadilan
b. Sebagai sarana mencegah kemungkaran
c. Meminta fatwa atau nasihat hukum
d. Untuk memberi peringatan kepada muslim lainnya agar tidak terjerumus kepada kejahatan.
a. Sebab-sebab Perbuatan Gibah
Menurut Al-Gazali sebab-sebab seseorang melakukan gibah adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai pelampisan rasa bengis atau marah
2. Karena ingin mengambil hati teman dalam pergaulan atau karena pengaruh teman bicara
3. Karena ingin menarik perhatian orang lain
4. Ingin menunjukkan kesucian dan kemuliaan dirinya dengan menyebutkan aib atau kekurangan orang lain.
5. Dengki
6. Senda gurau
7. Sengaja untuk menghina dan mejelekkan orang lain.
b. Ajaran Islam tentang Gibah
Gibah merupakan perbuatan tercela. Allah SWT mengumpamakan
pelakunya seperti orang yang makan mayat saudaranya. Firman Allah SWT :
Artinya :
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Hujurat, 49:12)
Perumpamaan orang yang menggunjing saudaranya itu seperti makan daging mayat saudaranya. Betapa menjijikkannya. Karena itu, tak ada cara lain kecuali kita menghindari sejauh-jauhnya.
2. Bahaya Gibah
Gibah tercela karena mengandung bahaya besar, baik bagi individu
maupun masyarakat. Dampak negatifnya bagi individu ialah bahwa gibah dapat melukai hati seseorang sehingga dapat menimbulkan permusuhan. Bagi masyarakat, gibah dapat mengacaukan hubungan persaudaraan dan kemasyarakatan serta menimbulkan saling curiga. Bila ini terjadi, kehidupan masyarakat akan terganggu. Rasulullah menyatakan besarnya bahaya gibah dengan sabdanya, ”Jauhilah olehmu gibah. Sesungguhnya gibah itu lebih berbahaya dari zina.” (H.R. Ibnu Hibban, Ibnu Abid Dunia, dan Ibnu Mardawaih)
Imam Al-Gazali memberikan penjelasan yang berkaitan dengan hadis ini, ”Jika seseorang berzina dan kemudian ia bertobat secara ikhlas, tobatnya segera diterima Allah SWT. Akan tetapi, pelaku gibah tidak akan diampuni sebelum ia meminta maaf lebih dahulu kepada orang yang digunjingnya atau diumpatnya.”
1. Pengertian Namimah
Namimah artinya mengadu domba, yaitu kegiatan mengadu dua
orang/kelompok supaya bermusuhan dan saling membeci.
Agar keduanya mau diadu maka si pembuat namimah atau si pengadu domba itu biasanya membuat fitnah, yaitu membuat-buat ucapan yang membuat orang yang diadu domba itu benci atau marah. Selanjutnya, si pengadu berharap kedua orang atau kelompok itu bertengkar/bermusuhan. Kalau sudah begitu, tujuan selanjutnya kedua orang/kelompok itu saling menjatuhkan. Bisa juga dilakukan dengan cara memanaskan suasana terhadap dua orang/kelompok yang memang sudah berselisih. Harapan selanjutnya dua orang atau kelompok itu saling menyerang.
2. Bahaya Namimah
Namimah merupakan akhlak yang tercela yang sangat dilarang oleh Allah
SWT.
Artinya :
” yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.” (Q.S. Al-Qalam, 68:11)
Bahaya yang akan timbul akibat perilaku namimah sangat luar biasa. Beberapa diantaranya :
1. Tersebar fitnah
Tersebar fitnah dapat saja berakibat pada pembunuhan. Khalifah Usman
bin Affan terbunuh akibat fitnah yang dihembuskan oleh Abdullah bin Saba, seorang tokoh munafik. Dengan menyebarkan berita bohong, ia berhasil mempengaruhi sebagian kelompok umat Islam yang tidak puas dengan pemerintahan Usman. Akibatnya tidak hanya terbunuhnya Usman bin Affan, tetapi juga permusuhan antar umat islam.
2. Timbulnya kekacauan dalam masyarakat
3. Timbulnya permusuhan
3. Contoh-contoh Perilaku Namimah
Politik devide et impera yang dilakukan oleh Belanda ketika menjajah
Indonesia. Kerajaan-kerajaan di Indonesia saat itu diadu domba agar mereka bermusuhan. Setelah itu, Belanda menawarkan jasa kepada salah satu dari mereka untuk memberi bantuan. Sudah tentu, hancurlah salah satu kerajaam itu. Kerajaan yang menang itu pun tidak bisa tenang, karena akan diadu domba lagi dengan kerajaan lain, dan seterusnya.
Dengan cara itu, perpecahan akan terus terjadi. Persatuan akan semakin jauh. Dengan kondisi seperti itu, Belanda pun akan terus dengan leluasa menjajah kita karena rakyat Indonesia dengan kerajaan-kerajaannya itu hanya sibuk memikirkan cara mengalahkan kerajaan lain. Karena itu, pantaslah belanda bisa menjajah kita sampai 350 tahun.
4. Menghindari Perilaku Namimah
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari perilaku
namimah. Salah satu carnya adalah seperti yang dipesankan Allah dalam Al-Qur’an.
Artinya :
” Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q.S. Al-Hujurat, 49:6)
Ayat di atas memerintahkan orang-orang yang beriman tidak mudah percaya terhadap berita yang datang dari orang-orang fasik, yaitu orang-orang berbuat dosa besar. Karena itu, lakukan tabayyun atau konfirmasi tentang kebenaran berira itu dari berbagai pihak dan melacak sumbernya. Dengan cara itu, kita akan mengetahui benar atau tidaknya berita itu. Kita juga akan tahu dari mana sebenarnya sumber berita itu.
1. Pengertian Shalat Sunah Rawatib
Shalat sunah adalah semua salat selain shalat fardu, lima waktu, di
antaranya adalah salat Jumat, salat Jenazah, dan shalat sunah rawatib.
Shalat sunah Rawatib adalah salat sunah yang mengikuti shalat fardu lima waktu. Salat sunah ini dikerjakan sebelum mengerjakan salat fardu atau sesudahnya. Bila dikerjakan sebelum shalat fardu dinamakan shalat sunat qabliyah, sedangkan bila dikerjakan sesudahnya dinamakan salat sunah ba’diyah.
Salat sunah rawatib dibagi menjadi dua macam, yaitu sunat rawatib muakkad (penting) dan sunat rawatib gairu muakkad (kurang penting)
a. Sunat Rawatib Muakkad
Shalat sunah rawatib muakkad merupakan salat sunah yang
dipentingkan, yakni Rasulullah selalu melaksanakannya. Adapun yang termasuk ke dalam shalat sunah rawatib muakkad, yaitu :
1) Dua rakaat sebelum salat Subuh atau salat fajar
Waktu pelaksanaan salat sunah ini setelah masuk waktu subuh, sebelum
sebelum melaksanakan salat Subuh.
Dalam hadis Nabi dijelaskan :
Artinya :
Dari Aisyah r.a., ”Tidak ada salat sunah yang lebih dipentingkan oleh nabi SAW selain dari dua rakaat salat fajar (Shubuh).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2) Dua rakaat sebelum salat Zuhur
3) Dua rakaat sesudah salat Zuhur
4) Dua rakaat sesudah salat magrib
5) Dua rakaat sesudah Isya
Hadis Nabi Muhammad SAW :
Artinya :
” Dari Abdullah bin Umar, ’Saya hafal dari Rasulullah SAW, dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.’” (H.R. Bukhari dan Muslim)
b. Sunat Rawatib Gairu Muakkad (Kurang Penting)
Salat sunah gairu muakkad merupakan salat sunah rawatib yang kurang
penting. Salat sunah ini dahulu Rasulullah kadang mengerjakannya, kadang juga tidak. Adapun yang termasuk salat sunah gairu muakkad adalah :
1) Empat rakaat sebelum salat zuhur dan empat rakaat sesudahnya
2) Empat rakaat sebelum Ashar
3) Dua rakaat sebelum magrib
2. Pelaksanaan Salat Sunah Rawatib
Salat sunah rawatib dilaksanakan dua rakaat salam. Pelaksanaannya
sama seperti salat yang lain. Yang bebeda niatnya, yaitu niat salat sunah qabliyah atau ba’diyah, Zuhur, Ashar, Magrib, atau salat sunah fajar.
1. Pengertian Sujud Syukur
Sujud syukur artinya sujud terima kasih karena memperoleh nikmat,
Keuntungan atau karena terhindar dari musibah dan bahaya yang besar. Hukum syujud syukur sunah. Dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan :
2. Tata Cara Sujud Syukur
Tata cara sujud syukur sebagai berikut :
a. Sujud syukur dilaksanakan dengan syarat :
1) Dalam keadaan suci dari hadas dan najis.
2) Menutup aurat.
3) Menghadap kiblat.
b. Rukun sujud syukur, yaitu :
1) Niat.
2) Takbiratul ikhram.
3) Sujud.
4) Memberi salam sesudah duduk.
Dalam hal syarat dan rukun sujud syukur, ulama berselisih pendapat.
Pendapat pertama, seperti yang tertulis pada bagian a dan b, yakni sebelum seseorang melaksanakan sujud syukur diisyaratkan seperti orang salat, dan melaksanakan rukun seperti yang dijelaskan di atas.
Pendapat kedua, sujud syukur tidak memerlukan syarat dan rukun seperti yang dijelaskan di atas. Pendapat ini didasari bahwa sujud itu langsung dilakukan begitu seseorang memperoleh keuntungan atau terhindar dari musibah, apapun keadaannya pada saat itu.
c. Sujud dilaksanakan hanya satu kali. Doa yang dibaca ketika sujud
1. Pengertian Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan dalam salat karena lupa,
sehingga tidak melakukan sesuatu yang semestinya dilakukan.
Sebab-Sebab Sujud Sahwi :
a. Ketinggalan tasyahud (tahiat) pertama atau ketinggalan qunut.
Ketinggalan qunut kemudian melakukan sujud sahwi adalah menurut pendapat yang mengatakan bahwa qunut termasuk dalam sunat ab’ad.
b. Kelebihan rakaat, rukuk atau sujud karena lupa. Hadis Rasulullah SAW :
” Dari Ibnu Mas’ud, sesungguhnya Nabi SAW telah salat Zuhur lima
rakaat. Orang bertanya kepada beliau apakah menambah rakaat dan beliau pun menjawab, ”tidak.” Mereka berkata, ”Engkau telah salat lima rakaat.” Mendengar keterangan demikian, maka beliau langsung sujud 2 kali.” (H.R.Bukhari dan Muslim).
c. Apabila kurang rakaat salat karena lupa.
d. Karena ragu mengenai jumlah rakaat yang telah dikerjakan. Rasulullah SAW bersabda :
2. Tata Cara Sujud Sahwi
a. Sujud dilakukan dalam salat, yaitu setelah tasyahud atau tahiat
akhir, sebelum salam. Sebagian ulama berpendapat sujud sahwi dilaksanakan setelah salam.
b. Sujud sahwi dilaksanakan dua kali, yakni sama seperti sujud di
dalam salat.
c. Bacaan sujud sahwi juga sama dengan bacaan sujud ketika salat.
Begitu juga bacaan duduk antara 2 sujud yang masuk rukun salat.
d. Untuk makmum wajib mengikuti imam. Ketika imam sujud sahwi,
makmum ikut sujud sahwi dan sebaliknya.
1. Pengertian Sujud Tilawah
Sujud tilawah artinya sujud bacaan, yaitu sujud yang dilakukan karena
membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah. Yang mendengarkan ayat sajdah disunahkan sujud, apabila yang membacanya sujud, dan sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
”Dari Abi Hurairah, nabi SAW berkata, ”Apabila Ibnu Adam(manusia) membaca ayat Sajdah, kemudian ia bsujud, maka menghindarlah setan dan ia menangis seraya berkata, ’Hai celaka! Anak adam Adam disuruh sujud, lantas ia sujud, maka baginya surga, dan saya disuruh sujud juga, tetapi saya enggan, maka bagi saya neraka’.” (H.R.Muslim)
2. Tata Cara Sujud Tilawah
a. Rukun Sujud Tilawah
1) Niat
2) Takbiratul Ihram
3) Sujud (sekali)
4) Memberi salam sesudah duduk.
b. Syarat – syarat Sujud Tilawah
1) Suci dari hadas dan najis
2) Menghadap ke kiblat
3) Menutup aurat
Ini pendapat sebagian ulama. Mereka mendasarkan pada pendapatnya
pada keadaan sujud itu sebagaimana keadaan dalam salat. Sebagian ulama yang lain berpendapat, tidak diisyaratkan suci pakaian dan tempat.
3. Bacaan Sujud Tilawah.
4. Ayat-ayat Sajdah
1) Akhir surat Al-A’raf
2) Ayat 15 surat Ar-Ra’d
3) Ayat 50 surat An-Nahl
4) Ayat 109 surat Al-Isra’
5) Ayat 58 surat Maryam
6) Ayat 18 surat Al-hajj
7) Ayat 77 surat Al-Hajj
8) Ayat 60 surat Al-Furqan
9) Ayat 26 surat An-Naml
10) Ayat 15 surat As-Sajdah
11) Ayat 24 surat Sad
12) Ayat 38 Surat Fussilat
13) Akhir surat An-Najm
14) Ayat 21 surat Al-Insyiqaq
15) Akhir surat Al-’Alaq
1. Pengertian Puasa
Puasa menurut bahasa artinya menahan diri. Menurut istilah syar’i,
puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
Intinya puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari fajar hingga waktu magrib dengan disertai niat dan keikhlasan.
2. Hukum
Hukum puasa ramadan, puasa Qada berupa puasa Kafarat dan puasa
nazar adalah wajib. Artinya puasa itu harus dilakukan. Adapun ganjarannya adalah pahala dan bagi yang tidak berpuasa, maka ia berdosa.
3. Syarat
Syarat terdiri atas dua macam, yaitu syarat wajib dan syarat sahnya
puasa. Syarat wajib puasa adalah bahwa setiap orang yang telah memenuhi syarat-syarat beriku, maka ia wajib berpuasa. Apabila salah satu dari syarat berikut tidak dipenuhi, seseorang itu berarti belum memenuhi syarat untuk wajib berpuasa.
• Syarat-syarat Wajib puasa
1) Islam
2) Balig
3) Berakal
4) Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
5) Berada di kampung
6) Sanggup berpuasa.
• Syarat – syarat Sah Puasa
Adalah bahwa sah tidaknya puasa seseorang tergantung dari syarat – syarat berikut :
1) Islam sepanjang hari
2) Suci dari haid, nifas, dan wiladah.
3) Tamyiz
4) Berpuasa pada waktunya
4. Rukun Puasa
Rukun puasa adalah sesuatu yang wajib dilakukan saat berpuasa.
Adapun rukunnya yaitu :
1) Niat
2) Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
5. Hal-hal yang Membatalkan Puasa
1) Makan, minum, dan bersetubuh dengan sengaja.
2) Memasukkan sesuatu ke dalam perut lewat kerongkongan.
3) Muntah dengan sengaja.
4) Melihat bulan
5) Kedatangan haid
6) Mengeluarkan mani dengan sengaja (onani)
1. Puasa Ramadhan
Puasa ramadan adalah puasa di bulan suci ramadhan. Setiap umat
islam yang memenuhi syarat-syarat tertentu ketika menjumpai bulan suci Ramadan, diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan.
Dasar wajibnya puasa ramadhan adalah karena Firman Allah SWT :
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(Q.S. Al-Baqarah, 2: 183)
Artinya :
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Baqarah, 2:185)
2. Puasa Nazar
Puasa nazar adalah puasa yang diwajibkan sendiri oleh seorang
Muslim. Puasa Nazar itu wajib ditunaikan sesuai dengan apa yang dinazarkan. Nazar itu bisa berupa apa saja, asal tidak menyalahi aturan Allah.
Dasar diwajibkannya puasa nazar adalah Firman Allah SWT :
Artinya :
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran[987] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka[988] dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” (Q.S. Al-Hajj, 22:29)
Di samping firman Allah di atas juga terdapat hadis Rasulullah SAW :
3. Puasa Kafarat
Puasa kafarat adalahpuasa sebagai pengganti karena berbuka dengan
sengaja dalam bulan suci ramadhan, bukan karena uzur dibolehkan syara’. Diantaranya seperti membunuh degan tidak sengaja, mengerjakan sesuatu yang diharamkan dalam haji, dan merusak sumpah.
4. Puasa Qada
Puasa Qada adalah puasa yang wajib ditunaikan karena berbuka
dalam bulan Ramadhan lantaran ada uzur syar’i, seperti bepergian jauh, sakit, haid, nifas, atau dengan sebab lain.
Yang dimaksud dengan orang-orang yang dibolehkan berpuasa adalah orang-orang yang tidak wajib berpuasa, tidak boleh melaksanakan puasa. Adapun yang dimaksud dengan orang-orang yang tidak diperbolehkan berpuasa adalah orang-orang yang semestinya wajib berpuasa, tetapi karena alasan – alasan tertentu mereka tidak diperbolehkan berpuasa.
Adapun orang-orang yang dibolehkan berpuasa :
a. Anak Kecil
Anak kecil (belum balig) tidak diwajibkan berpuasa. Akan tetapi, puasa
anak kecil yang telah berakal dan sanggup puasanya, sah puasanya.
b. Musafir
Orang yang sedang dalam bepergian jauh boleh meninggalkan puasa.
Akan tetapi, bila ia berpuasa boleh-boleh saja. Kalau dalam bepergian itu mendatangkan kesukaran yang luar biasa, lebih baik berbuka :
Rasulullah bersabda :
c. Orang Sakit
Orang yang sedang sakit dibolehkan meninggalkan puasa. Tetapi,
apabila ia ingin terus berpuasa asal tidak membahayakan penyakitnya dengan puasa itu, boleh-boleh saja berpuasa. Tapi apabila puasanya itu akan menyebabkan bertambah parah penyakitnya, wajib ia meninggalkan puasa.
d. Perempuan yang sedang hamil
Perempuan yang sedang hamil boleh-boleh saja meninggalkan. Tapi,
jika ia tetap ingin terus berpuasa juga boleh saja, asal tidak membahayakan janinnya, lebih baik ia tidak berpuasa.
e. Perempuan yang sedang menyusui
Perempuan yang sedang menyusui anaknya boleh tidak berpuasa. Bila
ia ingin terus berpuasa pun boleh saja. Akan tetapi bila dengan berpuasa akan membahayakan anaknya tentu lebih baik tidak berpuasa.
f. Orang yang sudah sangat tua
Orang yang sudah sangat tua dan tidak sanggup lagi berpuasa, boleh
meninggalkan puasa. Ia tidak wajib mengqada, tetapi cukup dengan membayar fidyah.
1. Menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani
Kebutuhan jasmani tiap hari telah kita penuhi. Rohani pun perlu
dipenuhi kebutuhannya. Berpuasa merupakan salah satu cara yang diperintahkan allah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Dengan demikian, jasmani dan rohani dapat dipenuhi kebutuhannya secara seimbang.
2. Kesehatan tubuh
Puasa yang dilakukan dengan benar, antara lain ketika berbuka tidak
makan dan minum berlebihan, akan mendatangkan kesehatan bagi tubuh kita. Dan sebaliknya. Karena itu Nabi Muhammad SAW menegaskan :
3. Sarana mendekatkan diri kepada Allah
Surat al-baqarah ayat 183-187 menjelaskan tentang puasa. Pada ayat
186 Allah menjelaskan tentang kedekatan Allah dengan Hamba-Nya. Ini menunjukkan bahwa puasa merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Yang diderita oleh orang yang berpuasa adalah rasa lapar dan haus.
4. Upaya mengendalikan diri
Nafsu selalu mengajak kepada hal-hal yang terlarang. Karen itu, nafsu
dikendalikan. Salah satu cara untuk mengendalikan nafsu adalah dengan berpuasa.
5. Meningkatkan kepekaan sosial
Dengan berpuasa, seseorang mengalami langsung, bagaimana
rasanya lapar dan haus itu. Bila orang itu merasakan bahwa lapar dab haus itu ternyta tidak enak, bagaimana dengan fakir miskin yang setiap saat dalam keadaan lapar.
6. Untuk membina dan meningkatkan keimanan
Puasa adalah ibadah ruhiyah. Dengan berpuasa maka ruh kita akan
semakin dekat dengan Allah. Dengan demikian, imanpun akan semakin terbina dan meningkat.
7. Sebagai perisai dari maksiat
Dengan berpuasa, kita terhindar dari perbuatan – perbuatan maksiat.
8. Latihan sabar
Kesabaran sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari. Bila
hidup ini tidak dibarengi dengan kesabaran, hidup ini menjadi terasa sangat menyiksa dan membuat tidak tenang. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan dengan hal – hal yang tidak sesuai dengan kemauan kita. Puasa merupakan sarana latihan kesabaran. Di dalam puasa kita mengengkang kemauan kita untuk membatalkan puasa sampai Magrib.
1. Puasa Sunah
Puasa sunah atau puasa tatawwu’ adalah puasa di luar puasa wajib,
yaitu selain puasa Ramadhan, Qada, Nazar, Kafarat. Adapun dalil naqli puasa sunah antara lain :
2. Puasa sunah Senin – kamis dan Dalil naqlinya
Puasa sunah Senin – Kamis adalah puasa sunah pada setiap hari
Senin dan Kamis. Sebab- sebab disunahkan puasa pada hari Senin dan kamis adalah :
1) Pada Senin dan kamis amalan kita ditunjukkan atau dihadapkan kepada Allah SWT. Rasulullah pernah ditanya tentang sebab-sebab disyariatkannya puasa Senin-Kamis, kemudian menjawab seperti dalam hadis berikut :
2) Hari Senin merupakan hari kelahiran Rasulullah, pengangkatannya menjadi Rasul, dan permulaan diturunkannya Al-Qur’an. Karena itu, hari Senin perlu dibesarkan dengan berpuasa di hari itu. Rasulullah SAW bersabda :
3. Puasa Sunah Syawal dan Dalil Naqlinya
Puasa sunah syawal adalah puasa sunah selama enam hari pada
bulan Syawal. Kebanyakan para ulama menyukai kita berpuasa enam hari di bulan Syawal. Dalil naqli tentang sunahnya berpuasa enam hari di Bulan Syawal adalah sabda Rasulullah :
Praktik berpuasa enam hari di bulan Syawal boleh dilakukan dengan tiga cara :
1) Mengerjakan secara berturut-turut setelah hari raya, yaitu dari tanggal 2-7 Syawal.
2) Mengerjakan secara berturut-turut maupun tidak dalam bulan Syawal, tanggal berapapun
3) Dikerjakan pada 3 hari sebelum hari putih, yaitu tanggal 10,11,12 Syawal dan disambung dengan hari putih, yaitu tanggal 13,14,15 Syawal.
Adapun fungsi atau hikmah berpuasa 6 hari di bulan Syawal adalah :
1) Memberikan pahala puasa sepanjang masa.
2) Menyempurnakan puasa Ramadhan
3) Menjadi tanda diterimanya Puasa Ramadan.
4) Tanda mensyukuri nikmat Allah dengan telah diberikannya bulan Ramadan.
5) Amal untuk mendekatkan diri kepada Allah tidak berhenti dengan selesainya bulan Ramadan, bahkan menjadi kekal untuk terus dilaksanakan.
4. Puasa Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari ke sembilan bulan Zulhijjah. Puasa Arafah
adalah puasa sunah yang dilakukan pada hari ke sembilan bulan zulhijjah. Berpuasa pada hari arafah, selain jamaah Haji hukumnya sunah. Rasulullah bersabda :
Hari Arafah adalah suatu hari besar. Pada hari itulah Allah menurunkan ayat yang terakhir kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Maidah ayat 4.
Adapun hikmahnya berpuasa pada hari Arafah adalah dihapuskannya dosa selama 2 tahun, satu tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang.
Orang – orang yang berpuasa, termasuk puasa sunah, mempunyai ciri meninggalkan makan, minum, menjauhkan diri dariperbuatan dusta dan yang terlarang lainnya, bahkan menahan hati dari dari segala sesuatu kecuali Allah. Yang diharapkan orang yang berpuasa itu hanyalah mendapatkan rida dan Ampunan Allah. Itulah perilaku Takwa.
Hikmah puasa adalah mendekatkan diri kepada Allah. Bila kita sudah dekat dengan Allah tentunya apa saja yang kita inginkan pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Puasa juga merupakan sikap prihatin. Untuk keberhasilan kita memang diperlukan keprihatinan (’usr). Keprihatinan itu perlu, seperti dalam firman Allah :
Artinya :
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah, 94: 5-6)
Zakat Maal adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara hukum (syara). Maal berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti 'harta'.
1. Syarat-syarat Harta
Harta yang akan dikeluarkan sebagai zakat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Milik Penuh, yakni harta tersebut merupakan milik penuh individu yang akan mengeluarkan zakat.
2. Berkembang, yakni harta tersebut memiliki potensi untuk berkembang bila diusahakan.
3. Mencapai nisab, yakni harta tersebut telah mencapai ukuran/jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan, harta yang tidak mencapai nishab tidak wajib dizakatkan dan dianjurkan untuk berinfaq atau bersedekah.
4. Lebih Dari Kebutuhan Pokok, orang yang berzakat hendaklah kebutuhan minimal/pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu
5. Bebas dari Hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
6. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul), kepemilikan harta tersebut telah mencapai satu tahun khusus untuk ternak, harta simpanan dan harta perniagaan. Hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz(barang temuan) tidak memiliki syarat haul.
2. Macam-macamnya
Macam-macam zakat Maal dibedakan atas obyek zakatnya antara lain:
• Hewan ternak. Meliputi semua jenis & ukuran ternak (misal: sapi, kerbau, kambing, domba, ayam)
• Hasil pertanian. Hasil pertanian yang dimaksud adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
• Emas dan Perak. Meliputi harta yang terbuat dari emas dan perak dalam bentuk apapun.
• Harta Perniagaan. Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan disini termasuk yang diusahakan secara perorangan maupun kelompok/korporasi.
• Hasil Tambang(Ma'din). Meliputi hasil dari proses penambangan benda-benda yang terdapat dalam perut bumi/laut dan memiliki nilai ekonomis seperti minyak, logam, batu bara, mutiara dan lain-lain.
• Barang Temuan(Rikaz). Yakni harta yang ditemukan dan tidak diketahui pemiliknya (harta karun).
• Zakat Profesi. Yakni zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi dimaksud mencakup profesi pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.
3. Yang berhak menerima
Golongan yang berhak menerima zakat terbagi atas 8 asnaf yakni:Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Hamba Sahaya, Gharimin, Fisabilillah & Ibnu Sabil
Sumber dalam Al Qur'an & Hadits
• QS (2:43)("Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'".)
• QS (9:35)(pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.")
• QS (6: 141)(Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. )
Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah.
1. Yang berkewajiban membayar
Pada prinsipnya seperti definisi di atas, setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya , keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita. Berikut adalah syarat yang menyebabkan individu wajib membayar zakat fitrah:
• Individu yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari keperluan tanggungannya pada malam dan pagi hari raya.
• Anak yang lahir sebelum matahari jatuh pada akhir bulan Ramadhan dan hidup selepas terbenam matahari.
• Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan dan tetap dalam Islamnya.
• Seseorang yang meninggal selepas terbenam matahari akhir Ramadhan.
2. Besar Zakat
Besar zakat yang dikeluarkan menurut para ulama adalah sesuai penafsiran terhadap hadits adalah sebesar satu sha' atau kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.5 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, aqith) atau yang biasa dikonsumsi di daerah bersangkutan (Mazhab syafi'i dan Maliki)[1]
3. Waktu Pengeluaran
Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadhan, paling lambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Shalat Ied. Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.
4. Penerima Zakat
Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan/asnaf (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah/nilai zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikelurakannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.
5. Sumber Hadits berkenaan dengan Zakat Fitrah
• Diriwayatkan dari Ibnu Umar t.ia berkata : Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah dari bulan Ramadhan satu sha' dari kurma, atau satu sha' dari sya'iir. atas seorang hamba, seorang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslilmin. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
• Diriwayatkan dari Umar bin Nafi' dari ayahnya dari Ibnu Umar ia berkata ; Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah satu sha' dari kurma atau satu sha' dari sya'iir atas seorang hamba, merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin dan beliau memerintahkan agar di tunaikan / dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat 'ied. (H. R : Al-Bukhary, Abu Daud dan Nasa'i)
• Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah SAW telah memfardhukan zakat fithrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, maka ia berarti zakat yang di terima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat 'ied, maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (bukan zakat fithrah). (H.R : Abu Daud, Ibnu Majah dan Daaruquthni)
• Diriwayatkan dari Hisyam bin urwah dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW. bersabda : Tangan di atas (memberi dan menolong) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta-minta), mulailah orang yang menjadi tanggunganmu (keluarga dll) dan sebaik-baik shadaqah adalah yang di keluarkan dari kelebihan kekayaan (yang di perlukan oleh keluarga) (H.R : Al-Bukhary dan Ahmad)
• Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Rasulullah sw. memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fithrah unutk anak kecil, orang dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya dari orang yang kamu sediakan makanan mereka (tanggunganmu). (H.R : Daaruquthni, hadits hasan)
• Artinya : Diriwayatkan dari Nafi' t. berkata : Adalah Ibnu Umar menyerahkan (zakat fithrah) kepada mereka yang menerimanya (panitia penerima zakat fithrah / amil) dan mereka (para sahabat) menyerahkan zakat fithrah sehari atau dua hari sebelum 'iedil fitri. (H.R.Al-Bukhary)
• Diriwayatkan dari Nafi' : Bahwa sesungguhnya Abdullah bin Umar menyuruh orang mengeluarkan zakat fithrah kepada petugas yang kepadanya zakat fithrah di kumpulkan (amil) dua hari atau tiga hari sebelum hari raya fitri. (H.R: Malik)
6. Hikmah disyari'atkannya Zakat Fitrah
Di antara hikmah disyari'atkannya zakat fitrah [2] adalah:
1. Zakat fitrah merupakan zakat diri, di mana Allah memberikan umur panjang baginya sehingga ia bertahan dengan nikmat-l\lya.
2. Zakat fitrah juga merupakan bentuk pertolongan kepada umat Islam, baik kaya maupun miskin sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dan bersukacita dengan segala anugerah nikmat-Nya.
3. Hikmahnya yang paling agung adalah tanda syukur orang yang berpuasa kepada Allah atas nikmat ibadah puasa. (Lihat Al Irsyaad Ila Ma'rifatil Ahkaam, oleh Syaikh Abd. Rahman bin Nashir As Sa'di, hlm. 37.)
4. Di antara hikmahnya adalah sebagaimana yang terkandung dalam hadits Ibnu Abbas radhiAllahu 'anhuma di atas, yaitu puasa merupakan pembersih bagi yang melakukannya dari kesia-siaan dan perkataan buruk, demikian pula sebagai salah satu sarana pemberian makan kepada fakir miskin.
Nabi Muhammad SAW tidak hanya berperan sebagai pembaharu masyarakat, tetapi beliau juga sebagai pendiri sebuah bangsa yang besar. Pada tahap awal, Nabi berjuang mendirikan sebuah kebangsaan dengan menyatukan para pemeluknya, lalu beliau merancang sebuah kekuasaan (imperium) yang dibangun berdasarkan kesepakatan dan kerja sama berbagai kelompok yang terkait. Pada saat awal ini Nabi berhasil mendirikan sebuah negara Madinah, yang semula terdiri dari kelompok masyarakat yang heterogen yang satu sama lainnya saling bermusuhan.
Maka masyarakat Madinah menjadi bersatu dalam kesatuan negara Madinah. Lalu Nabi Muhammad SAW menyampaikan beberapa ketentuan hukum yang memberlakukan semua kelompok tersebut dalam kedudukan yang sama, tidak mengenal perbedaan kedudukan karena nasab, kelas sosial dan lain-lain.
Sebuah piagam Madinah yang dicontohkan Nabi kepada masyarakat dunia memberikan jaminan kebebasan hidup, hak milik dan kebebasan beragama, baik terhadap muslim maupun non muslim.
Kekuasaan tertinggi pemerintahan Islam bersandar pada kekuasaan Allah swt yang senantiasa menurunkan wahyu Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Hukum-hukum Allah (syariat Islam) sebagaimana yang terkandung di dalam Al-Qur'an, berlaku bagi seluruh ummat Islam, termasuk bagi Nabi yang menjabat sebagai penguasa negeri Islam. Dalam urusan-urusan yang tidak ditetapkan oleh Al-Qur'an, maka keputusannya berada di tangan Nabi.
Dalam urusan tersebut, kedudukan Nabi Muhammad SAW adalah sebagai kepala pemerintahan. Jadi Nabi menjabat peran atau fungsi ganda yaitu sebagai fungsi kenabian dan fungsi kepemerintahan. Sekalipun Nabi menjabat otoritas tertinggi, namun beliau sering mengajak musyawarah para sahabat untuk memutuskan masalah-masalah penting.
Langkah kebijakan yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah adalah membangun masjid, yang dikenal sebagai Masjid Nabawi, yang merupakan pusat kegiatan pemerintahan Islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi untuk kantor pemerintah pusat dan peradilan.
Perjanjian dan perjamuan para delegasi asing, penetapan surat perintah kepada para gubernur dan pengumpulan pajak diselenggarakan di masjid.
Sebagai hakim, Nabi memeriksa dan memutuskan suatu perkara di masjid. Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan kepada masyarakat Arab sistem pendapatan dan pembelanjaan pemerintahan.
Beliau mendirikan lembaga kekayaan masyarakat di Madinah. Lima sumber utama pendapatan negara Islam yaitu Zakat, Jizyah (pajak perorangan), Kharaj (pajak tanah), Ghanimah (hasil rampasan perang) dan al-Fay' (hasil tanah negara). Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim atas harta kekayaan yang berupa binatang ternak, hasil pertanian, emas, perak, harta perdagangan dan pendapatan lainnya yang diperoleh seseorang.
Jizyah merupakan pajak yang dipungut dari masyarakat non muslim sebagai biaya pengganti atas jaminan keamanan jiwa dan harta benda mereka.
Penguasa Islam wajib mengembalikan jizyah jika tidak berhasil menjamin dan melindungi jiwa dan harta kekayaan masyarakat non muslim.
Kharaj merupakan pajak atas kepemilikan tanah yang dipungut kepada setiap masyarakat non muslim yang memiliki tanah pertanian.
Ghanimah merupakan hasil rampasan perang yang 4/5 dari ghanimah tersebut dibagikan kepada pasukan yang turut berperang dan sisanya yaitu 1/5 didistribusikan untuk keperluan keluarga Nabi, anak-anak yatim, fakir miskin dan untuk kepentingan umum masyarakat.
al-Fay' pada umumnya diartikan sebagai tanah-tanah yang berada di wilayah negeri yang ditaklukkan, kemudian menjadi harta milik negara.
Pada masa Nabi, negara mempunyai tanah-tanah pertanian yang luas, yang hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan umum masyarakat.
Nabi Muhammad SAW merupakan pimpinan tertinggi tentara muslim.
Beliau turut serta dalam peperangan dan ekspedisi militer. Bahkan Nabi
memimpin beberapa perang besar seperti perang Badar, Uhud, Khandaq, Hunayn dan dalam penaklukkan kota Makkah. Peperangan dan ekspedisi yang lebih kecil diserahkan kepada para komandan yang ditunjuk oleh Nabi.
Setelah hijrah ke Madinah, Nabi mengambil prakarsa mendirikan lembaga pendidikan. Pasukan Quraisy yang tertawan dalam perang Badar dibebaskan dengan syarat setiap mereka mengajarkan baca tulis kepada sepuluh anak- anak muslim. Semenjak saat itu kegiatan belajar baca tulis dan kegiatan pendidikan lainnya berkembang dengan pesat di kalangan masyarakat.
Ketika Islam telah tersebar ke seluruh penjuru jazirah Arabia, Nabi mengatur pengiriman guru-guru agama untuk ditugaskan mengajarkan al-Qur'an kepada masyarakat suku-suku terpencil.
Khalifah Abu Bakar (11 - 13 H / 632 - 634 M)
Abu Bakar lahir tahun 573 M. Abu Bakar adalah nama gelar sedangkan nama aslinya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah, lalu ia mendapat gelar al-siddiq setelah masuk agama Islam.
Semenjak masa kanak-kanak, Abu Bakar adalah pribadi yang terkenal jujur, tulus, penyayang dan suka beramal. Abu Bakar adalah salah seorang yang pertama kali menerima seruan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi seorang muslim. Abu Bakar menjadi khalifah yang pertama sepeninggal Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar saat pidato pelantikannya berkata, "Saya bukanlah orang terbaik di antara kamu sekalian. Oleh karena itu saya sangat menghargai dan mengharapkan saran dan pertolongan kalian semua.
Menyampaikan kebenaran kepada seseorang yang terpilih sebagai penguasa adalah kesetiaan yang sebenar-benarnya; menyembunyikan kebenaran adalah suatu kemunafikan. Orang yang kuat maupun mereka yang lemah adalah sama kedudukannya dan saya akan memperlakukan kalian semua secara adil.
Jika aku bertindak dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, taatilah aku, tetapi jika aku mengabaikan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, tidaklah layak kalian menaatiku. Pidato Abu Bakar yang disampaikan saat pelantikannya sebagai khalifah tersebut berisi prinsip-prinsip kekuasaan demokratis dan bukanlah kekuasaan yang bersifat otokratis.
Semenjak diresmikan sebagai khalifah, Abu Bakar menghadapi berbagai permasalahan. Munculnya Nabi palsu, timbulnya gerakan kaum munafik, dan gerakan penentang kewajiban zakat. Aswad al-Insi merupakan orang yang pertama kali mengaku sebagai Nabi. Ia adalah pemimpin suku Ansi di Yaman.
Musaylamah, seorang yang berasal dari suku Bani Hanifah di pusat jazirah Arab, mengaku sebagai Nabi dan mengadakan gerakan penghasutan di Yamamah. Tulaiha, seorang kaya raya yang berasal dari suku Bani As'ad di Arabia Selatan. Ia melancarkan perlawanan secara terang-terangan terhadap pemerintahan Islam dan mengaku sebagai Nabi.
Sajah, seorang wanita Kristen yang mengaku sebagai Nabi. Ia berasal dari suku Yarbu' di Asia Tengah. Sekalipun ia mendapat dukungan dari mayoritas
masyarakatnya, namun ia tidak memiliki keberanian melawan kekuasaan Islam, karena itu ia membentuk kekuatan persekutuan dengan cara melangsungkan pernikahan dengan Musaylamah.
Dari empat tokoh gerakan anti Islam, dua diantaranya mati terbunuh dalam peperangan yaitu Aswad al-Insi dan Musaylamah. Sedang dua tokoh anti Islam lainnya yaitu Tulaiha dan Sajah akhirnya memeluk Islam.
Masa pemerintahan Abu Bakar yang pendek sebagian besar disibukkan dengan upaya memerangi gerakan kaum munafik dan murtad. Semenjak tersebar kabar wafat Nabi Muhammad SAW, sekelompok orang di Madinah menyatakan kemurtadannya dan melancarkan aksi pemberontakan.
Gerakan ini dikenal sebagai gerakan Riddah. Abu Bakar memandang gerakan kaum munafik sebagai bahaya besar yang mengancam. Abu Bakar kemudian menyusun kekuatan di Madinah dan membaginya menjadi sebelas batalion untuk dikirim ke sebelas daerah rawan pemberontakan. Kepada setiap komandan batalion, Abu Bakar menyampaikan instruksi mengajak mereka yang terlibat pemberontakan agar kembali kepada ajaran Islam. Jika mereka menolak ajakan tersebut, mereka boleh diperangi sampai habis.
Sebagian mereka menerima ajakan tersebut dan kembali kepada ajaran Islam sehingga peperangan dapat dihindari, sedangkan sebagian lainnya bertahan dalam sikapnya melawan Islam, sehingga peperangan tidak dapat dihindarkan.
Abu Bakar berhasil menghancurkan seluruh kekuatan pemberontak dalam waktu satu tahun. Keberhasilan Abu Bakar tersebut, selain memperkokoh solidaritas Islam, juga membuka gerbang kejayaan Islam di masa mendatang.
Khalifah Umar Ibn Khattab (13 - 24 H / 634 - 644 M)
Umar lahir tahun 513 M. Umar sebelum masuk dipanggil dengan gelar Abu Hafs dan setelah masuk Islam ia menerima gelar al-Faruq. Pada masa mudanya, Umar adalah seorang pegulat dan orator yang ulung. Ia merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang mengenal baca tulis. Berdagang merupakan usahanya yang paling utama. Sebelum menjadi muslim, Umar merupakan musuh Islam yang sangat kejam. Atas hasutan Abu Sufyan, Umar bermaksud membunuh Nabi Muhammad SAW. Ketika dalam perjalanan untuk membunuh Rasulullah SAW, Ia mendengar bahwa adik
perempuannya telah masuk Islam bersama suaminya.
Umar menjadi berang dan bermaksud menyiksa adik dan suaminya. Ketika Umar mendapatkan mereka sedang melantunkan ayat al-Qur'an dengan suara yang indah, meredamlah emosi Umar. Setelah itu ia segera menemui Nabi Muhammad SAW untuk menyatakan diri masuk Islam. Islamnya Umar membawa pengaruh yang besar bagi perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Umar tidak turut dalam hijrah pertama ke Abessinia karena saat itu ia belum masuk Islam. Saat hijrah ke Madinah, Umar ikut hijrah bahkan saat hijrah tersebut, Umar mengawal dua puluh Muhajirin. Selama di Madinah Umar selalu aktif membantu perjuangan Nabi Muhammad SAW. Ia turut dalam perang Badar, Uhud, Khandaq, Khaybar dan menyertai Nabi Muhammad SAW dalam perjanjian Hudaibiyah. Pada awalnya Umar tidak menerima perjanjian tersebut yang menurutnya merugikan pihak Islam. Namun akhirnya ia menerima perjanjian Hudaibiyah tersebut setelah Nabi Muhammad SAW menjelaskan perkenan Allah swt melalui wahyu yang diterima Nabi.
Umar juga ikut dalam usaha penaklukan kota Makkah. Ia tinggal di Makkah untuk menjaga keamanan kota tersebut ketika pasukan muslim berangkat ke medan pertempuran Hunain. Setelah Abu Bakar meninggal, Umar menggantikan jabatan khalifah Islam dan meneruskan kebijakan-kebijakan yang sebelumnya telah ditempuh oleh Khalifah Abu Bakar. Dalam waktu yang tidak lama, Umar berhasil menundukkan kekuasaan imperium Persia dan Romawi menjadi bagian dari kekuasaan Islam.
Penaklukan atas wilayah Persia dan Romawi membawa pengaruh yang cukup besar dalam perkembangann sejarah Islam. Penaklukan atas sebagian wilayah kekuasaan Romawi membuat wilayah Islam berbatasan dengan Laut Tengah. Mereka sekarang menyadari perlunya membangun armada laut.
Sehingga penaklukan atas Romawi secara tidak langsung mengilhami terbentuknya armada laut Islam. Setelah penaklukan atas Persia dan Romawi tersebut, umat Islam berhubungan erat dengan peradaban Syria dan Yunani. Dampak dari kontak kultural ini melatarbelakangi kemajuan keilmuan umat Islam sehingga umat Islam menduduki peran penting dalam sejarah perkembangan intelektual dunia. Faktor keberhasilan umat Islam melakukan ekspansi karena semangat dan dorongan moral keagamaan.
Khalifah Umar ibn Khattab tidak hanya berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam dalam sepuluh tahun masa pemerintahannya, tetapi ia sekaligus berhasil mengatur wilayah yang luas tersebut dengan memperkenalkan sebuah sistem administrasi kepemerintahan. Ia merupakan seorang administrator besar sepanjang sejarah Islam.
Prinsip-prinsip demokrasi yang ditempuh oleh Abu Bakar tumbuh berkembang dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Umar.
Ia membentuk dua badan permusyawaratan yaitu majelis syura dan majelis penasihat. Setiap masalah penting selalu dibicarakan dalam majelis syura ini.
Dalam beberapa kesempatan Umar berkata, "Sebuah khilafah tidak akan tegak kecuali dengan permusyawaratan.
Posisi seorang khalifah tidak ubahnya sebagai pemangku tanggung jawab umum." Ia juga sering mengatakan, "Sesungguhnya saya adalah manusia biasa tidak ubahnya seperti kamu sekalian, aku tidak menghendaki kamu semua mesti mengikuti segala sesuatu yang tiba-tiba muncul dalam pikiranku."
Umar ibn Khattab membentuk sebuah dewan keuangan negara yang bernama "al-Diwan" baik di tingkat pusat maupun di tingkat propinsi.
Dewan ini bertanggung jawab atas perputaran pendapatan dan belanja negara. Umar mempercayakan perkara pengadilan kepada pejabat Qadi dengan wilayah kewenangan yang mandiri dalam wilayah tingkat propinsi. Mereka menerima gaji tetap untuk jabatan tersebut.
• Qalqalah kecil iaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli dan bukan mendatang.
Contoh: ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ, ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
• Qalqalah besar iaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan dengan mendatang. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila wakaf padanya tetapi tidak diqalqalahkan apabila diteruskan.
Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ, ﻋَﻟَﻖٍ
Hukum ra' adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra' dalam bacaan. Terdapat tiga cara iaitu kasar atau tebal, halus atau nipis, atau harus dikasarkan dan dinipiskan.
Bacaan ra' harus dikasarkan apabila:
• Setiap ra' yang berbaris atas atau hadapan.
Contoh: ﺭَﺑﱢﻨَﺎ
• Setiap ra' yang berbaris mati dan huruf sebelumnya berbaris hadapan atau atas.
Contoh: ﻭَﺍﻻَﺭْﺽ
• Ra' berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah yang mendatang, bukan baris yang asal.
Contoh: ٱﺭْﺟِﻌُﻮْﺍ
• Ra' berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah tetapi ra' tadi berjumpa dengan huruf isti'la'.
Contoh: ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ
Bacaan ra' yang dinipiskan adalah apabila:
• Setiap ra' yang berbaris bawah.
Contoh: ﺭِﺟَﺎﻝٌ
• Setiap ra' yang sebelumnya terdapat huruf lin
Contoh: ﺧَﻴْﺮٌ
• Ra' mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah tetapi tidak berjumpa dengan huruf isti'la'.
Contoh: ﻓِﺮْﻋَﻮﻦَ
Bacaan ra' yang harus dikasarkan dan dinipiskan adalah apabila setiap ra' yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti'la'.
Contoh: ﻓِﺮْﻕ
•
o Isti'la' (ﺍﺳﺘﻌﻼ ﺀ): terdapat tujuh huruf iaitu kha' (خ), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), qaf (ق), dan zho (ظ).
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah. Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s, Zabur kepada nabi Daud a.s, Injil kepada nabi Isa a.s, dan Al Qur’an kepada nabi Muhammad SAW. Al Qur’an sebagai kitab suci terakhir memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari perubahan atau pemalsuan sebagaimana firman Allah berikut. Artinya : “ Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al Qur’an dan Sesungguhnya Kami yang memeliharanya.” (Al Hijr : 9)
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Suhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah.
Ada persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf
Persamaan Kitab dan suhuf sama-sama wahyu dari Allah.
Perbedaan
1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf
2. Kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah berikut ini.
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS An Nisa : 136)
Selain menurunkan kitab suci, Allah juga menurunkan suhuf yang berupa lembaran-lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi Ibrahim a.s dan nabi Musa a.s. Firman Allah SWT .
Artinya : “ (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa” (Al A’la : 19)
Kitab-kitab Allah berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada rasul-rasul-Nya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah SWT berikut.
Artinya : “Katakanlah (hai orang-orang mukmin), kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya dan apa yang kami berikan kepada Musa dan Isa seperti apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya patuh kepada-Nya.” (QS Al Baqarah : 136)
1. Meyakini bahwa Kitab Allah itu benar datang dari Allah.
2. Menjadikan kitab Allah sebagai Pedoman (hudan) khusus kitab yang diturunkan kepada kita
3. Memahami isi kandungannya.
4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Umat manusia, khususnya umat muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Upaya memahami isi kandungan Al Qur’an, ada beberapa tahapan yang perlu kita jalani antara lain sebagai berikut.
1. Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.
2. Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Qur’an.
3. Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Qur’an itu banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.
4. Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami Al Qur’an.
5. Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Qur’an banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.
6. Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Qur’an tidak diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan.
7. Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Qur’an terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Qur’an yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan maksudnya.
8. Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Qur’an sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22, 4 : 36, 65 : 7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269).
Ada hikmah yang bisa direnungi mengapa Allah menurunkan Al Qur’an kepada umat manusia yang diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan selanjutnya lihat QS Thaha :
Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
2. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap diperbolehkan (keterangan selanjutnya lihat QS Yunus : 19.
Artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka], tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
3. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa (keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138,
Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
4. Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya lihat QS Al Maidah : 48,
Artinya:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
5. Untuk menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah Allah (keterangan selanjutnya lihat Al Hajj : 67
Artinya: Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.
6. Untuk menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya (islam) dipecah belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 90-91, Al Anbiya : 92-93, Al Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al Maidah : 54, an An Nisa : 150-152
7. Untuk menginformasikan bahwa Al Qur’an berisi perintah-perintah Allah, larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan juga kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang yang bertakwa.
8. Al Qur’an adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi manusia yang takwa kepada Allah untuk mencapai islam selama ada langit dan bumi (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 88-85, Shad : 87, dan At Takwir : 27)
Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat sejahtera, baik didunia maupun di akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang lurus dan benar yaitu Al Qur’an (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir : 27).
1. Pengertian Zuhud
Zuhud dari segi bahasa artinya meninggalkan, tidak menyukai, atau
menjauhkan diri. Zuhud dalam pengertian istilah adalah kondisi mental yang tidak terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Dengan pengertian tersebut orang yang zuhud bukan berarti orang yang menjauhkan diri dari urusan dunia, tidak mau harta atau tidak mau mencari harta, karena selagi kita masih hidup di dunia harta tetap diperlukan. Juga bukan berarti orang yang zuhud itu orang yang miskin. Orang yang kaya pun bisa menjadi orang yang zuhud, tergantung bagaimana harta itu mempengaruhi pengabdiannya kepada Allah SWT.
Jika orang yang kaya menganggap hartanya itu sebagai sarana untuk beribadah dan berdakwah serta dia tidak mencintai dunia (hubbuddunya) secara berlebihan serta hartanya bukan menjadi tujuan hidupnya, tetap yang menjadi tujuan hidupnya adalah Allah, orang itu tetap seorang yang zuhud. Orang yang miskin pun tidak identik dengan orang yang zuhud. Orang yang miskin, tetapi tidak mau beribadah kepada Allah, hartanya bergantung terus pada harta dunia, maka orang itu pun tidak termasuk dalam zuhud.
Kebalikan dari zuhud adalah hubbuddunya. Orang hubuddunya digambarkan oleh allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Humazah sebagai orang yang senang mencela dan mengumpulkan harta.
Setiap hari yang dipikirkannya hanya uang dan uang, alias harta dunia. dia terus-menerus mengumpulkan harta untuk ditumpuk, tanpa mau menafkahkannya di jalan Allah. Dia mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang karenanya dia menjadi kikir dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah.
a. Ciri-ciri Orang yang Zuhud
Dari penjelasan di atas dapatlah disimpulkan bahwa ciri-ciri zuhud
sebagai berikut :
1) Pengabdiannya kepada Allah tidak terpengaruh oleh harta dan kesenangan dunia.
2) Harta dunia bukan tujuan, tetapi hanya sarana hidup.
3) Lebih mengutamakan akhirat daripada dunia.
4) Orientasi hidupnya hanya pada Allah SWT.
5) Tidak merasa memiliki harta dunia, walaupun sebenarnya kaya.
b. Pembagian Zuhud
Imam Al-Gazali membagi zuhud atas tiga bagian, yaitu :
1) Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik daripadanya.
2) Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakhiratan.
3) Meninggalkan segala sesuatu selain Allah SWT karena mencintai-Nya.
2. Contoh Perilaku Zuhud
Dalam sejarah, kita mengetahui bahwa beberapa sahabat Nabi Muham-
mad SAW, seperti Abu Bakar As-Siddiq, Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf adalah orang-orang kaya. Harta yang dimiliki oleh para sahabat nabi itu diperoleh dari bekerja dengan cara yang benar, halal, tidak unsur penipuan, pembohongan, dan sebagainya.
Kemudian harta yang mereka miliki bukan untuk disombongkan, tidak untuk dipamerkan tetapi dinafkahkan di jalan Allah, misalnya untuk ibadah, untuk menyantuni kaum duafa dan mendukung perjuangan dan dakwah islam. Pengabdiannya kepada Allah tidak terpengaruh sekali oleh hartanya. Karena itu, biarpun mereka kaya, mereka tetap hidup dalam keadaan zuhud.
Berbeda dengan Tsa’labah yang ketika miskin dia selalu berjamaah di saf pertama bersama rasulullah. Tetapi ketika sudah menjadi kaya dia lupa berjamaah, bahkan ayat tentang zakat disampaikan kepadanya, dia enggan membayarnya. Tsa’labah adalah contoh hubbuddunya. Dia terpengaruh oleh hartanya dalam pengabdiannya kepada Allah bahkan tidak mau membayar zakat yang diwajibkan kepadanya.
3. Membiasakan Berprilaku Zuhud
Kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk berprilaku zuhud, yaitu tidak silau
ketika melihat gebyarnya kehidupan dunia. Karunia Allah berupa kehidupan akhirat yang membahagiakan kita lebih baik dan lebih kekal. Firman Allah SWT :
Artinya :
”Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Q.S. Taha, 20 :131)
Artinya :
”Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (Q.S. Ali’imran, 3:196 – 197)
Ayat – ayat di atas merupakan perintah Allah agar kita bersifat zuhud, yakni tidak silau melihat kehidupan. Kita pun tidak boleh teperdaya dan tidak boleh iri melihat keberhasilan orang-orang kafir dalam hal duniawi. Orang – orang yang beriman justru banyak diuji oleh Allah dengan ujian – ujian yang berat. Ujian itu tujuannya agar iman kita semakin kuat.
1. Pengertian Tawakal
Kata tawakal berasal dari kata at-tawakkul yang dibentuk dari kata kata
wakala artinya menyerahkan, memercayakan, atau mewakilkan urusan kepada
orang lain. Secara istilah tawakal adalah menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang dilakukan kepada Allah SWT serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan manfaat atau menolak yang mudarat.
Tawakal merupakan pekerjaan hati dan puncak tertinggi keimanan. Sikap tawakal ini akan datang dengan sendirinya jika iman seseorang sudah matang. Hamka, seorang intelektual muslim dan ulama besar Indonesia mengatakan,
”Belum berarti pengakuan iman kalau belum tiba di puncak tawakal. Karena itu, apabila seorang mukmin telah bertawakal, berserah diri kepada Allah SWT, terlimpahlah ke dalam dirinya sifat ’aziz (terhormat, termulia) yang ada pada-Nya. Ia tidak takut lagi menghadang maut. Selain itu, terlimpahlah kepadanya pengetahuan Allah SWT. Dengan demikian, ia memperoleh berbagai ilham dari Allah SWT untuk mencapai kemenangan.”
2. Ciri-ciri Orang yang Tawakal
a. Orang itu tidak gelisah dan berkeluh kesah.
Orang itu akan selalu berada dalam ketenangan, ketentraman, dan ke-
gembiraan. Jika orang itu memperoleh nikmat dan karunia dari Allah SWT, ia akan bersyukur dan jika tidak atau mendapatkan musibah ia akan bersabar.
b. Ia menyerahkan dirinya atas semua keputusan kepada Allah SWT.
Penyerahan itu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan semata-mata
karena Allah SWT.
c. Ia tetap tidak meninggalkan ikhtiar atau usaha
Ikhtiar atau usaha harus tetap dilakukan, sedangkan keputusan terakhir
diserahkan kepada Allah SWT.
Imam Al-Gazali mengatakan, ”Pendapat yang mengatakan bahwa tawakal adalah meninggalkan usaha badaniah dan tadbir (memutuskan) dengan hati merupakan pendapat orang yang tak paham agama. Hal tersebut haram di dalam syariat. Syariat memuji orang-orang yang bertawakal yang disertai usaha.”
3. Pembagian Tawakal
Imam Al-Gazali membagi perbuatan atau perilaku orang yang bertawakal
menjadi empat, yaitu :
1) Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberi manfaat kepadanya
2) Berusaha memelihara sesuatu yang dimilikinya dari hal-hal yang bermanfaat.
3) Berusaha menolak dan menghindarkan diri dengan hal-hal yang akan menimbulkan mudarat (bencana)
4) Berusaha menghilangkan mudarat yang menimpa dirinya.
4. Contoh Perilaku Tawakal
a. Pada masa Rasulullah, seorang laki-laki meninggalkan untanya di depan
masjid tanpa diikat dengan alasan ia bertawakal kepada Allah SWT. Ketika hal itu diketahui oleh Rasulullah SAW beliau mengatakan, ”Ikatlah untamu terlebih dahulu, kemudian barulah betawakal.”(H.R.Tirmizi)
b. Hal yang pernah dialami oleh Abu Bakar r.a. bersama Rasulullah SAW
ketika hijrah ke Madinah. Saat keduanya berada di dalam goa, tiba-tiba sekelompok orang kafir yang mengejar Rasulullah telah berada di mulut goa. Abu Bakar ketakutan. Tetapi dengan tenang Rasulullah berkata, ”Jangan kamu takut, sesungguhnya Allah bersama kita. Setelah Rasulullah mengatakan demikian, maka tenanglah Abu Bakar. Sikap Rasulullah semacam itu merupakan sikap tawakal kepada Allah SWT.
c. Rasulullah pernah ditodong pedang, yang hendak dibunuh oleh seorang
jagoan kafir Quraisy, bernama Du’sur, Du’sur bertanya, ”Hai Muhammad, dalam kondisi seperti ini siapa yang akan menolonggmu.” Dengan tegas Rasulullah menjawab, ”Allah” Jawaban tegas Rasulullah tersebut membuat Du’sur tersungkur tidak berdaya di hadapan Rasulullah SAW.
5. Membiasakan Berperilaku Tawakal
Kita diperintahkan oleh Allah untuk bertawakal. Allah SWT berfirman da-
lam Al-Qur’an :
Artinya :
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali ’imran, 3:159)
Artinya :
”Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat." Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.” (Q.S. An-Nisa’, 4:81)
1. Pengertian Ananiyyah / Egois
Ananiyyah/egois artinya sifat orang yang selalu mementingkan diri sendiri.
Adapun orangnya disebut individualis.
Sifat ananiyyah/egois dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan manusia modern, terutama kalangan masyarakat atas. Mereka banyak yang tidak kenal dengan tetangga. Apa yang terjadi pada tetanggapun tidak mereka pedulikan. Yang penting bagi mereka, pagi berangkat bekerja, malam kembali ke rumah untuk beristirahat. Begitulah kira-kira kehidupan rutin mereka.
Sebenarnya kehidupan semacam itu justru bertentangan dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Tanpa orang lain kita bukan apa-apa dan tidak akan bisa menjadi apa-apa.
2. Contoh-contoh Ananiyyah dalam Kehidupan
a. Orang kaya yang tidak mau berderma
Orang kaya yang tidak mau mendermakan sebagian hartanya untuk fakir
miskin dan kaum duafa pada hakikatnya adalah orang yang egois. Orang itu mengira bahwa hartanya adalah miliknya mutlak. Padahal di dalam hartanya terdapat hak fakir miskin yang wajib diberikan. Karena sesungguhnya kekayaan itu disebabkan oleh adanya peran-peran orang miskin.
Disamping itu, kalau orang-orang kaya mau mendermakan sebagian hartanya untuk kaum duafa, akan timbul hubungan yang harmonis antara keduanya. Allah sangat murka kepada orang-orang bakhil, yang tidak mau mendermakan sebagian kecil hartanya untuk kaum duafa.
b. Orang yang tidak mau peduli terhadap penderitaan orang lain
Orang-orang yang tidak mau peduli terhadap penderitaan orang lain
termasuk yang egois. Misalnya, tetangga atau teman kita tertimpa musibah, sehingga mereka sangat membutuhkan pertolongan, sementara kita tidak mau menolongnya, bahkan membiarkan mereka kelaparan. Kita lebih memilih bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Maka kita termasuk orang yang egois. Rasulullah menyebut orang semacam itu sebagai orang yang tidak beriman.
c. Perokok
Orang yang merokok di tempat umum termasuk orang yang egois. Demi
kenikmatan sendiri, kesehatan orang lain dikorbankan. Asap rokok yang keluar dari mulut membahayakan kesehatan dan menganggu orang lain. Jadi, kita tidak boleh merokok di tempat umum.
3. Bahaya Ananiyyah/Egois
Sikap egois adalah sikap yaang tercela.Allah pun sangat mencela orang-
orang yang egois. Setelah itu, orang egois juga akan dijauhi oleh teman-temannya, termasuk oleh tetangganya. Karena itu, sudah seharusnya kita menghindarkan diri dari sikap egois. Sikap egois itu hanya akan merugikan diri-sendiri. Banyak ayat yang menjelaskan bagaimana beratnya siksaat orang-orang yang tidak mau berzakat, sebagai salah satu bentuk egois. Untuk itu, jauhkanlah diri kita dari sikap egois.
1. Pengertian Gadab/Pemarah
Pemarah artinya orang yang mempunyai sifat mudah tersinggung atau
berang, misalnya karena dihina, diperlakukan tidak sepantasnya dan sebagai-nya. Orang yang marah biasanya ditandai dengan muka merah, ucapan kasar, menghardik, memaki-maki, dan sebagainya.
Salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah mampu mengekang dirinya dari sifat marah. Allah berfirman :
Artinya :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali ’imran, 3: 133-134)
Kalau kita ingin digolongkan orang yang bertaqwa, kita harus berusaha untuk menghindarkan diri dari sifat pemarah. Marah sesungguhnya hanya akan merugikan diri kita sendiri. Kita harus berusaha meniru sikap Rasulullah yang lemah lembut, jauh dari sifat pemarah. Allah berfirman :
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali ‘imran, 3:159)
Bila kita membaca sejarah Nabi Muhammad SAW, betapa orang-orang Quraisy menghina, menyakiti, mengusir, bahkan berusaha membunuhnya. Tetapi beliau tetap sabar, bersikap lemah lembut, memaafkan, bahkan mendoakan mereka.
Saat Perang Uhud, beliau diserang oleh seorang kafir Quraisy hingga muka beliau luka, bibirnya pecah, dan beberapa gigi tanggal. Beliau tidak mengutuk. Rasulullah juga pernah mendoakan kaum Taif yang melemparinya dengan batu.
Artinya :
”Ya Allah, berilah hidayah pada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengerti.”
Kejadian seperti itu tidak hanya sekali, tetapi berulang kali. Karena itu, untuk menjauhkan diri dari sifat kasar dan pemarah, kita mesti meneladani Rasulullah.
2. Bahaya Mempunyai Sifat Gadab/Pemarah
Sifat pemarah sangatlah berbahaya, karena akan menimbulkan akibat-
akibat negatif yang merugikan diri kita sendiri. Beberapa bahayanya antara lain :
a. Dijauhi orang lain
Orang yang mempunyai sifat pemarah akan dijauhi orang lain. Karena
mereka tidak merasa nyaman dengan sikap kita yang mudah marah, sehingga mereka menjauhi kita. Kalau dijauhi orang lain, tentu merugikan diri kita sendiri.
b. Merusak kesehatan
Orang yang marah, saraf-sarafnya menjadi tegang. Kalau tidak kuat, bisa
berakibat stres atau depresi. Bisa juga tensi darahnya naik. Jika tidak terkendali, dapat berakibat fatal, yakni terserang stroke.
c. Melakukan tindakan berbahaya
Orang yang sedang marah bisa melakukan tindakan-tindakan yang
membahayakan, seperti : merusak benda, menyakiti atau bahkan membunuh orang lain.
Ketika seseorang sedang marah, biasanya akal sehatnya tidak jalan, sehingga tindakannya menjadi tidak terkontrol. Tidak sedikit orang yang marah, lalu merusak benda-benda miliknya yang ada di sekitarnya. Biasanya orang itu akan menyesal setelah kemarahannya mereda.
Masih banyak lagi bahaya sifat pemarah. Karena itu, tidak ada jalan lain, kecuali harus dihindari. Salah satu latihan untuk bisa mengekang marah, yaitu dengan berpuasa, baik wajib maupun sunah.
1. Pengertian Hasad
Kata lain dari hasad adalah hasud yang berarti dengki atau iri hati. Hasad
tumbuh di hati seseorang apabila ia tidak senang pada keberhasilan orang. Sikap ini biasanya didahului oleh sikap yang menganggap diri paling hebat dan paling berhak mendapat segala yang terbaik. Ketika melihat ada orang lain yang kebetulan lebih beruntung, ia merasa disaingi. Jadi, pada dasarnya hasad ini juga juga berasal dari sikap mebesarkan diri atau sombong.
a. Ajaran Islam tentang Hasad
Hasad termasuk Akhlak yang mazmumah (tercela). Karena itu, Allah
melarang kita untuk mempunyai sifat hasad. Jauhkan diri kita dari sifat hasad. Ketika saudara, teman kita mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT kita harusnya ikut bersyukur. Kita ikut mendoakan, semoga kenikmatan yang diterimanya bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. Jangan kita doakan jelek, misalnya semoga kenikmatan yang diterimanya akan membuat malapetaka baginya. Doa yang kita panjatkan pun harus ikhlas dari nurani kita.
Larangan Allah untuk bersikap hasad tercantum dalam firman-Nya :
Artinya :
”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. An-Nisa’, 4:32)
Bahkan kita disuruh berlindung kepada Allah dari kejahatan orang yang dengki, seperti firman Allah berikut :
Artinya :
”dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (Q.S. Al-Falaq, 113:5)
Rasulullah SAW juga berpesan kepada kita untuk tidak sampai berbuat hasad. Sabdanya :
Artinya :
”Dari Abi hurairah r.a. sesungguhnya Nabi SAW bersabda, ”takutlah kamu akan hasad. Maka sesungguhnya hasad itu membakar kebaikann seperti halnya api membakar kayu bakar.” (H.R. Abu Dawud)
2. Bahaya Mempunyai Sifat Hasad
Sifat Hasad sangatlah berbahaya karena akan berakibat negatif yang
merugikan diri orang yang hasad. Beberapa bahayanya antara lain :
a. Mengurangi teman dan mempersempit pergaulan
Kita tidak akan bisa berteman jika kita selalu merasa dengki padanya.
Demikian juga sebaliknya, orang akan enggan berteman dengan orang pendengki.
b. Menciptakan musuh
Orang yang kita hasadi biasanya tahu kalau kita hasad kepadanya. Dia
kemudian menganggap kita sebagai musuhnya.
c. Merusak kesehatan
Ketika kita dengki pada seseorang, kita akan terus gelisah memikirkan
cara mengunggulinya atau mengalahkannya. Selain itu, kita akan semakin merasa sakit hati setiap kali orang itu mendapat nikmat atau kesuksesan. Diawali dari sakit hati, kemudian akan berimbas pada sakit fisik.
d. Menghilangkan pahala kebaikan
Hasad ternyata menghapus kebaikan, sebagaimana api membakar kayu
bakar. Bersusah payah kita berbuat kebaikan, ternyata kebaikan itu hilang karena sifat hasad.
Karena itu hindarilah sifat hasad. Tak ada gunanya kita hasad. Marilah kita berlapang dada. Ikutlah bersyukur ketika saudara atau teman kita memperoleh kenikmatan.
3. Contoh-contoh Perilaku Hasad
Ibu Hawa melahirkan putranya kembar dua-dua, laki-laki dan perempuan.
Allah memerintahkan agar pernikahan tidak dilakukan dengan pasangan yang lahir bersama. Pernikahan hanya dibolehkan selang-seling. Kebetulan yang lahir bersama Habil itu berparas tidak cantik, sementara yang lahir bersama Qabil sangat cantik. Hukum yang berlaku, Habil harus menikahi wanita yang berpasangan dengan yang lahir bersama dengan Qabil, yaitu seorang perempuan yang sangat cantik, sementara Qabil harus menikah dengan perempuan yang lahir bersama Habil yang berparas kurang cantik. Qabil hasad kepada Habil. Kemudian Habil dibunuh.
4. Menghindari Perilaku Hasad
a. Memperkuat iman
Orang yang imannya kuat pasti bisa menyadari bahwa semua manusia
sama kedudukannya di sisi Allah. Kemuliaan seseorang ditentukan oleh kadar ketaqwaannya kepada Allah. Semakin tekun ia, semakin mulia ia di sisi Allah. Dengan kesadaran itu, kita akan tahu tidak ada gunanya kita dengki kepada harta atau kesuksesan orang lain.
b. Menyadari bahaya hasad
Bila seseorang itu sadar bahwa hasad hanya akan membahayakan
dirinya sendiri, dan ternyata tidak ada untungnya sama sekali, diharapkan ia akan menghindarkan diri dari sifat hasad.
1. Pengertian Gibah
Gibah artinya menggunjing, yaitu berbicara atau omong-omong tentang
kejelekan, kekurangan, atau aib seseorang yang tidak disukai orang tersebut. Kekurangan dan aib itu bisa terdapat pada badan, pakaian, rumah, tindakan, etika, agama, dan sebagainya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Gibah adalah kamu sebut sesuatu yang tidak disukai oleh temanmu.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana kalau yang disebutnya itu sesuai dengan kenyataan?” Nabi SAW menjawab, “Sekalipun yang disebutnya itu benar, ia telah menggunjingnya. Kalau yang disebutnya itu tidak sesuai dengan kenyataan, ia telah berbohong (membuat fitnah).”
Menyebutkan aib seseorang dikatakan gibah jika tujuan penyebutannya untuk menghina, mencerca, dan merendahkan harkat martabat seseorang.
Menyebut kekurangan dan aib seseorang diizinkan dalam empat hal, yaitu :
a. Mengadukan dan menggugat perbuatan di depan pengadilan
b. Sebagai sarana mencegah kemungkaran
c. Meminta fatwa atau nasihat hukum
d. Untuk memberi peringatan kepada muslim lainnya agar tidak terjerumus kepada kejahatan.
a. Sebab-sebab Perbuatan Gibah
Menurut Al-Gazali sebab-sebab seseorang melakukan gibah adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai pelampisan rasa bengis atau marah
2. Karena ingin mengambil hati teman dalam pergaulan atau karena pengaruh teman bicara
3. Karena ingin menarik perhatian orang lain
4. Ingin menunjukkan kesucian dan kemuliaan dirinya dengan menyebutkan aib atau kekurangan orang lain.
5. Dengki
6. Senda gurau
7. Sengaja untuk menghina dan mejelekkan orang lain.
b. Ajaran Islam tentang Gibah
Gibah merupakan perbuatan tercela. Allah SWT mengumpamakan
pelakunya seperti orang yang makan mayat saudaranya. Firman Allah SWT :
Artinya :
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Hujurat, 49:12)
Perumpamaan orang yang menggunjing saudaranya itu seperti makan daging mayat saudaranya. Betapa menjijikkannya. Karena itu, tak ada cara lain kecuali kita menghindari sejauh-jauhnya.
2. Bahaya Gibah
Gibah tercela karena mengandung bahaya besar, baik bagi individu
maupun masyarakat. Dampak negatifnya bagi individu ialah bahwa gibah dapat melukai hati seseorang sehingga dapat menimbulkan permusuhan. Bagi masyarakat, gibah dapat mengacaukan hubungan persaudaraan dan kemasyarakatan serta menimbulkan saling curiga. Bila ini terjadi, kehidupan masyarakat akan terganggu. Rasulullah menyatakan besarnya bahaya gibah dengan sabdanya, ”Jauhilah olehmu gibah. Sesungguhnya gibah itu lebih berbahaya dari zina.” (H.R. Ibnu Hibban, Ibnu Abid Dunia, dan Ibnu Mardawaih)
Imam Al-Gazali memberikan penjelasan yang berkaitan dengan hadis ini, ”Jika seseorang berzina dan kemudian ia bertobat secara ikhlas, tobatnya segera diterima Allah SWT. Akan tetapi, pelaku gibah tidak akan diampuni sebelum ia meminta maaf lebih dahulu kepada orang yang digunjingnya atau diumpatnya.”
1. Pengertian Namimah
Namimah artinya mengadu domba, yaitu kegiatan mengadu dua
orang/kelompok supaya bermusuhan dan saling membeci.
Agar keduanya mau diadu maka si pembuat namimah atau si pengadu domba itu biasanya membuat fitnah, yaitu membuat-buat ucapan yang membuat orang yang diadu domba itu benci atau marah. Selanjutnya, si pengadu berharap kedua orang atau kelompok itu bertengkar/bermusuhan. Kalau sudah begitu, tujuan selanjutnya kedua orang/kelompok itu saling menjatuhkan. Bisa juga dilakukan dengan cara memanaskan suasana terhadap dua orang/kelompok yang memang sudah berselisih. Harapan selanjutnya dua orang atau kelompok itu saling menyerang.
2. Bahaya Namimah
Namimah merupakan akhlak yang tercela yang sangat dilarang oleh Allah
SWT.
Artinya :
” yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.” (Q.S. Al-Qalam, 68:11)
Bahaya yang akan timbul akibat perilaku namimah sangat luar biasa. Beberapa diantaranya :
1. Tersebar fitnah
Tersebar fitnah dapat saja berakibat pada pembunuhan. Khalifah Usman
bin Affan terbunuh akibat fitnah yang dihembuskan oleh Abdullah bin Saba, seorang tokoh munafik. Dengan menyebarkan berita bohong, ia berhasil mempengaruhi sebagian kelompok umat Islam yang tidak puas dengan pemerintahan Usman. Akibatnya tidak hanya terbunuhnya Usman bin Affan, tetapi juga permusuhan antar umat islam.
2. Timbulnya kekacauan dalam masyarakat
3. Timbulnya permusuhan
3. Contoh-contoh Perilaku Namimah
Politik devide et impera yang dilakukan oleh Belanda ketika menjajah
Indonesia. Kerajaan-kerajaan di Indonesia saat itu diadu domba agar mereka bermusuhan. Setelah itu, Belanda menawarkan jasa kepada salah satu dari mereka untuk memberi bantuan. Sudah tentu, hancurlah salah satu kerajaam itu. Kerajaan yang menang itu pun tidak bisa tenang, karena akan diadu domba lagi dengan kerajaan lain, dan seterusnya.
Dengan cara itu, perpecahan akan terus terjadi. Persatuan akan semakin jauh. Dengan kondisi seperti itu, Belanda pun akan terus dengan leluasa menjajah kita karena rakyat Indonesia dengan kerajaan-kerajaannya itu hanya sibuk memikirkan cara mengalahkan kerajaan lain. Karena itu, pantaslah belanda bisa menjajah kita sampai 350 tahun.
4. Menghindari Perilaku Namimah
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menghindari perilaku
namimah. Salah satu carnya adalah seperti yang dipesankan Allah dalam Al-Qur’an.
Artinya :
” Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q.S. Al-Hujurat, 49:6)
Ayat di atas memerintahkan orang-orang yang beriman tidak mudah percaya terhadap berita yang datang dari orang-orang fasik, yaitu orang-orang berbuat dosa besar. Karena itu, lakukan tabayyun atau konfirmasi tentang kebenaran berira itu dari berbagai pihak dan melacak sumbernya. Dengan cara itu, kita akan mengetahui benar atau tidaknya berita itu. Kita juga akan tahu dari mana sebenarnya sumber berita itu.
1. Pengertian Shalat Sunah Rawatib
Shalat sunah adalah semua salat selain shalat fardu, lima waktu, di
antaranya adalah salat Jumat, salat Jenazah, dan shalat sunah rawatib.
Shalat sunah Rawatib adalah salat sunah yang mengikuti shalat fardu lima waktu. Salat sunah ini dikerjakan sebelum mengerjakan salat fardu atau sesudahnya. Bila dikerjakan sebelum shalat fardu dinamakan shalat sunat qabliyah, sedangkan bila dikerjakan sesudahnya dinamakan salat sunah ba’diyah.
Salat sunah rawatib dibagi menjadi dua macam, yaitu sunat rawatib muakkad (penting) dan sunat rawatib gairu muakkad (kurang penting)
a. Sunat Rawatib Muakkad
Shalat sunah rawatib muakkad merupakan salat sunah yang
dipentingkan, yakni Rasulullah selalu melaksanakannya. Adapun yang termasuk ke dalam shalat sunah rawatib muakkad, yaitu :
1) Dua rakaat sebelum salat Subuh atau salat fajar
Waktu pelaksanaan salat sunah ini setelah masuk waktu subuh, sebelum
sebelum melaksanakan salat Subuh.
Dalam hadis Nabi dijelaskan :
Artinya :
Dari Aisyah r.a., ”Tidak ada salat sunah yang lebih dipentingkan oleh nabi SAW selain dari dua rakaat salat fajar (Shubuh).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2) Dua rakaat sebelum salat Zuhur
3) Dua rakaat sesudah salat Zuhur
4) Dua rakaat sesudah salat magrib
5) Dua rakaat sesudah Isya
Hadis Nabi Muhammad SAW :
Artinya :
” Dari Abdullah bin Umar, ’Saya hafal dari Rasulullah SAW, dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.’” (H.R. Bukhari dan Muslim)
b. Sunat Rawatib Gairu Muakkad (Kurang Penting)
Salat sunah gairu muakkad merupakan salat sunah rawatib yang kurang
penting. Salat sunah ini dahulu Rasulullah kadang mengerjakannya, kadang juga tidak. Adapun yang termasuk salat sunah gairu muakkad adalah :
1) Empat rakaat sebelum salat zuhur dan empat rakaat sesudahnya
2) Empat rakaat sebelum Ashar
3) Dua rakaat sebelum magrib
2. Pelaksanaan Salat Sunah Rawatib
Salat sunah rawatib dilaksanakan dua rakaat salam. Pelaksanaannya
sama seperti salat yang lain. Yang bebeda niatnya, yaitu niat salat sunah qabliyah atau ba’diyah, Zuhur, Ashar, Magrib, atau salat sunah fajar.
1. Pengertian Sujud Syukur
Sujud syukur artinya sujud terima kasih karena memperoleh nikmat,
Keuntungan atau karena terhindar dari musibah dan bahaya yang besar. Hukum syujud syukur sunah. Dalam hadis Rasulullah SAW dijelaskan :
2. Tata Cara Sujud Syukur
Tata cara sujud syukur sebagai berikut :
a. Sujud syukur dilaksanakan dengan syarat :
1) Dalam keadaan suci dari hadas dan najis.
2) Menutup aurat.
3) Menghadap kiblat.
b. Rukun sujud syukur, yaitu :
1) Niat.
2) Takbiratul ikhram.
3) Sujud.
4) Memberi salam sesudah duduk.
Dalam hal syarat dan rukun sujud syukur, ulama berselisih pendapat.
Pendapat pertama, seperti yang tertulis pada bagian a dan b, yakni sebelum seseorang melaksanakan sujud syukur diisyaratkan seperti orang salat, dan melaksanakan rukun seperti yang dijelaskan di atas.
Pendapat kedua, sujud syukur tidak memerlukan syarat dan rukun seperti yang dijelaskan di atas. Pendapat ini didasari bahwa sujud itu langsung dilakukan begitu seseorang memperoleh keuntungan atau terhindar dari musibah, apapun keadaannya pada saat itu.
c. Sujud dilaksanakan hanya satu kali. Doa yang dibaca ketika sujud
1. Pengertian Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan dalam salat karena lupa,
sehingga tidak melakukan sesuatu yang semestinya dilakukan.
Sebab-Sebab Sujud Sahwi :
a. Ketinggalan tasyahud (tahiat) pertama atau ketinggalan qunut.
Ketinggalan qunut kemudian melakukan sujud sahwi adalah menurut pendapat yang mengatakan bahwa qunut termasuk dalam sunat ab’ad.
b. Kelebihan rakaat, rukuk atau sujud karena lupa. Hadis Rasulullah SAW :
” Dari Ibnu Mas’ud, sesungguhnya Nabi SAW telah salat Zuhur lima
rakaat. Orang bertanya kepada beliau apakah menambah rakaat dan beliau pun menjawab, ”tidak.” Mereka berkata, ”Engkau telah salat lima rakaat.” Mendengar keterangan demikian, maka beliau langsung sujud 2 kali.” (H.R.Bukhari dan Muslim).
c. Apabila kurang rakaat salat karena lupa.
d. Karena ragu mengenai jumlah rakaat yang telah dikerjakan. Rasulullah SAW bersabda :
2. Tata Cara Sujud Sahwi
a. Sujud dilakukan dalam salat, yaitu setelah tasyahud atau tahiat
akhir, sebelum salam. Sebagian ulama berpendapat sujud sahwi dilaksanakan setelah salam.
b. Sujud sahwi dilaksanakan dua kali, yakni sama seperti sujud di
dalam salat.
c. Bacaan sujud sahwi juga sama dengan bacaan sujud ketika salat.
Begitu juga bacaan duduk antara 2 sujud yang masuk rukun salat.
d. Untuk makmum wajib mengikuti imam. Ketika imam sujud sahwi,
makmum ikut sujud sahwi dan sebaliknya.
1. Pengertian Sujud Tilawah
Sujud tilawah artinya sujud bacaan, yaitu sujud yang dilakukan karena
membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah. Yang mendengarkan ayat sajdah disunahkan sujud, apabila yang membacanya sujud, dan sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
”Dari Abi Hurairah, nabi SAW berkata, ”Apabila Ibnu Adam(manusia) membaca ayat Sajdah, kemudian ia bsujud, maka menghindarlah setan dan ia menangis seraya berkata, ’Hai celaka! Anak adam Adam disuruh sujud, lantas ia sujud, maka baginya surga, dan saya disuruh sujud juga, tetapi saya enggan, maka bagi saya neraka’.” (H.R.Muslim)
2. Tata Cara Sujud Tilawah
a. Rukun Sujud Tilawah
1) Niat
2) Takbiratul Ihram
3) Sujud (sekali)
4) Memberi salam sesudah duduk.
b. Syarat – syarat Sujud Tilawah
1) Suci dari hadas dan najis
2) Menghadap ke kiblat
3) Menutup aurat
Ini pendapat sebagian ulama. Mereka mendasarkan pada pendapatnya
pada keadaan sujud itu sebagaimana keadaan dalam salat. Sebagian ulama yang lain berpendapat, tidak diisyaratkan suci pakaian dan tempat.
3. Bacaan Sujud Tilawah.
4. Ayat-ayat Sajdah
1) Akhir surat Al-A’raf
2) Ayat 15 surat Ar-Ra’d
3) Ayat 50 surat An-Nahl
4) Ayat 109 surat Al-Isra’
5) Ayat 58 surat Maryam
6) Ayat 18 surat Al-hajj
7) Ayat 77 surat Al-Hajj
8) Ayat 60 surat Al-Furqan
9) Ayat 26 surat An-Naml
10) Ayat 15 surat As-Sajdah
11) Ayat 24 surat Sad
12) Ayat 38 Surat Fussilat
13) Akhir surat An-Najm
14) Ayat 21 surat Al-Insyiqaq
15) Akhir surat Al-’Alaq
1. Pengertian Puasa
Puasa menurut bahasa artinya menahan diri. Menurut istilah syar’i,
puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
Intinya puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari fajar hingga waktu magrib dengan disertai niat dan keikhlasan.
2. Hukum
Hukum puasa ramadan, puasa Qada berupa puasa Kafarat dan puasa
nazar adalah wajib. Artinya puasa itu harus dilakukan. Adapun ganjarannya adalah pahala dan bagi yang tidak berpuasa, maka ia berdosa.
3. Syarat
Syarat terdiri atas dua macam, yaitu syarat wajib dan syarat sahnya
puasa. Syarat wajib puasa adalah bahwa setiap orang yang telah memenuhi syarat-syarat beriku, maka ia wajib berpuasa. Apabila salah satu dari syarat berikut tidak dipenuhi, seseorang itu berarti belum memenuhi syarat untuk wajib berpuasa.
• Syarat-syarat Wajib puasa
1) Islam
2) Balig
3) Berakal
4) Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
5) Berada di kampung
6) Sanggup berpuasa.
• Syarat – syarat Sah Puasa
Adalah bahwa sah tidaknya puasa seseorang tergantung dari syarat – syarat berikut :
1) Islam sepanjang hari
2) Suci dari haid, nifas, dan wiladah.
3) Tamyiz
4) Berpuasa pada waktunya
4. Rukun Puasa
Rukun puasa adalah sesuatu yang wajib dilakukan saat berpuasa.
Adapun rukunnya yaitu :
1) Niat
2) Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.
5. Hal-hal yang Membatalkan Puasa
1) Makan, minum, dan bersetubuh dengan sengaja.
2) Memasukkan sesuatu ke dalam perut lewat kerongkongan.
3) Muntah dengan sengaja.
4) Melihat bulan
5) Kedatangan haid
6) Mengeluarkan mani dengan sengaja (onani)
1. Puasa Ramadhan
Puasa ramadan adalah puasa di bulan suci ramadhan. Setiap umat
islam yang memenuhi syarat-syarat tertentu ketika menjumpai bulan suci Ramadan, diwajibkan berpuasa penuh selama satu bulan.
Dasar wajibnya puasa ramadhan adalah karena Firman Allah SWT :
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(Q.S. Al-Baqarah, 2: 183)
Artinya :
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Baqarah, 2:185)
2. Puasa Nazar
Puasa nazar adalah puasa yang diwajibkan sendiri oleh seorang
Muslim. Puasa Nazar itu wajib ditunaikan sesuai dengan apa yang dinazarkan. Nazar itu bisa berupa apa saja, asal tidak menyalahi aturan Allah.
Dasar diwajibkannya puasa nazar adalah Firman Allah SWT :
Artinya :
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran[987] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka[988] dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” (Q.S. Al-Hajj, 22:29)
Di samping firman Allah di atas juga terdapat hadis Rasulullah SAW :
3. Puasa Kafarat
Puasa kafarat adalahpuasa sebagai pengganti karena berbuka dengan
sengaja dalam bulan suci ramadhan, bukan karena uzur dibolehkan syara’. Diantaranya seperti membunuh degan tidak sengaja, mengerjakan sesuatu yang diharamkan dalam haji, dan merusak sumpah.
4. Puasa Qada
Puasa Qada adalah puasa yang wajib ditunaikan karena berbuka
dalam bulan Ramadhan lantaran ada uzur syar’i, seperti bepergian jauh, sakit, haid, nifas, atau dengan sebab lain.
Yang dimaksud dengan orang-orang yang dibolehkan berpuasa adalah orang-orang yang tidak wajib berpuasa, tidak boleh melaksanakan puasa. Adapun yang dimaksud dengan orang-orang yang tidak diperbolehkan berpuasa adalah orang-orang yang semestinya wajib berpuasa, tetapi karena alasan – alasan tertentu mereka tidak diperbolehkan berpuasa.
Adapun orang-orang yang dibolehkan berpuasa :
a. Anak Kecil
Anak kecil (belum balig) tidak diwajibkan berpuasa. Akan tetapi, puasa
anak kecil yang telah berakal dan sanggup puasanya, sah puasanya.
b. Musafir
Orang yang sedang dalam bepergian jauh boleh meninggalkan puasa.
Akan tetapi, bila ia berpuasa boleh-boleh saja. Kalau dalam bepergian itu mendatangkan kesukaran yang luar biasa, lebih baik berbuka :
Rasulullah bersabda :
c. Orang Sakit
Orang yang sedang sakit dibolehkan meninggalkan puasa. Tetapi,
apabila ia ingin terus berpuasa asal tidak membahayakan penyakitnya dengan puasa itu, boleh-boleh saja berpuasa. Tapi apabila puasanya itu akan menyebabkan bertambah parah penyakitnya, wajib ia meninggalkan puasa.
d. Perempuan yang sedang hamil
Perempuan yang sedang hamil boleh-boleh saja meninggalkan. Tapi,
jika ia tetap ingin terus berpuasa juga boleh saja, asal tidak membahayakan janinnya, lebih baik ia tidak berpuasa.
e. Perempuan yang sedang menyusui
Perempuan yang sedang menyusui anaknya boleh tidak berpuasa. Bila
ia ingin terus berpuasa pun boleh saja. Akan tetapi bila dengan berpuasa akan membahayakan anaknya tentu lebih baik tidak berpuasa.
f. Orang yang sudah sangat tua
Orang yang sudah sangat tua dan tidak sanggup lagi berpuasa, boleh
meninggalkan puasa. Ia tidak wajib mengqada, tetapi cukup dengan membayar fidyah.
1. Menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani
Kebutuhan jasmani tiap hari telah kita penuhi. Rohani pun perlu
dipenuhi kebutuhannya. Berpuasa merupakan salah satu cara yang diperintahkan allah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Dengan demikian, jasmani dan rohani dapat dipenuhi kebutuhannya secara seimbang.
2. Kesehatan tubuh
Puasa yang dilakukan dengan benar, antara lain ketika berbuka tidak
makan dan minum berlebihan, akan mendatangkan kesehatan bagi tubuh kita. Dan sebaliknya. Karena itu Nabi Muhammad SAW menegaskan :
3. Sarana mendekatkan diri kepada Allah
Surat al-baqarah ayat 183-187 menjelaskan tentang puasa. Pada ayat
186 Allah menjelaskan tentang kedekatan Allah dengan Hamba-Nya. Ini menunjukkan bahwa puasa merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Yang diderita oleh orang yang berpuasa adalah rasa lapar dan haus.
4. Upaya mengendalikan diri
Nafsu selalu mengajak kepada hal-hal yang terlarang. Karen itu, nafsu
dikendalikan. Salah satu cara untuk mengendalikan nafsu adalah dengan berpuasa.
5. Meningkatkan kepekaan sosial
Dengan berpuasa, seseorang mengalami langsung, bagaimana
rasanya lapar dan haus itu. Bila orang itu merasakan bahwa lapar dab haus itu ternyta tidak enak, bagaimana dengan fakir miskin yang setiap saat dalam keadaan lapar.
6. Untuk membina dan meningkatkan keimanan
Puasa adalah ibadah ruhiyah. Dengan berpuasa maka ruh kita akan
semakin dekat dengan Allah. Dengan demikian, imanpun akan semakin terbina dan meningkat.
7. Sebagai perisai dari maksiat
Dengan berpuasa, kita terhindar dari perbuatan – perbuatan maksiat.
8. Latihan sabar
Kesabaran sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari. Bila
hidup ini tidak dibarengi dengan kesabaran, hidup ini menjadi terasa sangat menyiksa dan membuat tidak tenang. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan dengan hal – hal yang tidak sesuai dengan kemauan kita. Puasa merupakan sarana latihan kesabaran. Di dalam puasa kita mengengkang kemauan kita untuk membatalkan puasa sampai Magrib.
1. Puasa Sunah
Puasa sunah atau puasa tatawwu’ adalah puasa di luar puasa wajib,
yaitu selain puasa Ramadhan, Qada, Nazar, Kafarat. Adapun dalil naqli puasa sunah antara lain :
2. Puasa sunah Senin – kamis dan Dalil naqlinya
Puasa sunah Senin – Kamis adalah puasa sunah pada setiap hari
Senin dan Kamis. Sebab- sebab disunahkan puasa pada hari Senin dan kamis adalah :
1) Pada Senin dan kamis amalan kita ditunjukkan atau dihadapkan kepada Allah SWT. Rasulullah pernah ditanya tentang sebab-sebab disyariatkannya puasa Senin-Kamis, kemudian menjawab seperti dalam hadis berikut :
2) Hari Senin merupakan hari kelahiran Rasulullah, pengangkatannya menjadi Rasul, dan permulaan diturunkannya Al-Qur’an. Karena itu, hari Senin perlu dibesarkan dengan berpuasa di hari itu. Rasulullah SAW bersabda :
3. Puasa Sunah Syawal dan Dalil Naqlinya
Puasa sunah syawal adalah puasa sunah selama enam hari pada
bulan Syawal. Kebanyakan para ulama menyukai kita berpuasa enam hari di bulan Syawal. Dalil naqli tentang sunahnya berpuasa enam hari di Bulan Syawal adalah sabda Rasulullah :
Praktik berpuasa enam hari di bulan Syawal boleh dilakukan dengan tiga cara :
1) Mengerjakan secara berturut-turut setelah hari raya, yaitu dari tanggal 2-7 Syawal.
2) Mengerjakan secara berturut-turut maupun tidak dalam bulan Syawal, tanggal berapapun
3) Dikerjakan pada 3 hari sebelum hari putih, yaitu tanggal 10,11,12 Syawal dan disambung dengan hari putih, yaitu tanggal 13,14,15 Syawal.
Adapun fungsi atau hikmah berpuasa 6 hari di bulan Syawal adalah :
1) Memberikan pahala puasa sepanjang masa.
2) Menyempurnakan puasa Ramadhan
3) Menjadi tanda diterimanya Puasa Ramadan.
4) Tanda mensyukuri nikmat Allah dengan telah diberikannya bulan Ramadan.
5) Amal untuk mendekatkan diri kepada Allah tidak berhenti dengan selesainya bulan Ramadan, bahkan menjadi kekal untuk terus dilaksanakan.
4. Puasa Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari ke sembilan bulan Zulhijjah. Puasa Arafah
adalah puasa sunah yang dilakukan pada hari ke sembilan bulan zulhijjah. Berpuasa pada hari arafah, selain jamaah Haji hukumnya sunah. Rasulullah bersabda :
Hari Arafah adalah suatu hari besar. Pada hari itulah Allah menurunkan ayat yang terakhir kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Maidah ayat 4.
Adapun hikmahnya berpuasa pada hari Arafah adalah dihapuskannya dosa selama 2 tahun, satu tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang.
Orang – orang yang berpuasa, termasuk puasa sunah, mempunyai ciri meninggalkan makan, minum, menjauhkan diri dariperbuatan dusta dan yang terlarang lainnya, bahkan menahan hati dari dari segala sesuatu kecuali Allah. Yang diharapkan orang yang berpuasa itu hanyalah mendapatkan rida dan Ampunan Allah. Itulah perilaku Takwa.
Hikmah puasa adalah mendekatkan diri kepada Allah. Bila kita sudah dekat dengan Allah tentunya apa saja yang kita inginkan pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT. Puasa juga merupakan sikap prihatin. Untuk keberhasilan kita memang diperlukan keprihatinan (’usr). Keprihatinan itu perlu, seperti dalam firman Allah :
Artinya :
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah, 94: 5-6)
Zakat Maal adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara hukum (syara). Maal berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti 'harta'.
1. Syarat-syarat Harta
Harta yang akan dikeluarkan sebagai zakat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Milik Penuh, yakni harta tersebut merupakan milik penuh individu yang akan mengeluarkan zakat.
2. Berkembang, yakni harta tersebut memiliki potensi untuk berkembang bila diusahakan.
3. Mencapai nisab, yakni harta tersebut telah mencapai ukuran/jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan, harta yang tidak mencapai nishab tidak wajib dizakatkan dan dianjurkan untuk berinfaq atau bersedekah.
4. Lebih Dari Kebutuhan Pokok, orang yang berzakat hendaklah kebutuhan minimal/pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu
5. Bebas dari Hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.
6. Berlalu Satu Tahun (Al-Haul), kepemilikan harta tersebut telah mencapai satu tahun khusus untuk ternak, harta simpanan dan harta perniagaan. Hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz(barang temuan) tidak memiliki syarat haul.
2. Macam-macamnya
Macam-macam zakat Maal dibedakan atas obyek zakatnya antara lain:
• Hewan ternak. Meliputi semua jenis & ukuran ternak (misal: sapi, kerbau, kambing, domba, ayam)
• Hasil pertanian. Hasil pertanian yang dimaksud adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
• Emas dan Perak. Meliputi harta yang terbuat dari emas dan perak dalam bentuk apapun.
• Harta Perniagaan. Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan disini termasuk yang diusahakan secara perorangan maupun kelompok/korporasi.
• Hasil Tambang(Ma'din). Meliputi hasil dari proses penambangan benda-benda yang terdapat dalam perut bumi/laut dan memiliki nilai ekonomis seperti minyak, logam, batu bara, mutiara dan lain-lain.
• Barang Temuan(Rikaz). Yakni harta yang ditemukan dan tidak diketahui pemiliknya (harta karun).
• Zakat Profesi. Yakni zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi dimaksud mencakup profesi pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.
3. Yang berhak menerima
Golongan yang berhak menerima zakat terbagi atas 8 asnaf yakni:Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Hamba Sahaya, Gharimin, Fisabilillah & Ibnu Sabil
Sumber dalam Al Qur'an & Hadits
• QS (2:43)("Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'".)
• QS (9:35)(pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.")
• QS (6: 141)(Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. )
Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan manusia saat baru diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah akan kembali fitrah.
1. Yang berkewajiban membayar
Pada prinsipnya seperti definisi di atas, setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya , keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita. Berikut adalah syarat yang menyebabkan individu wajib membayar zakat fitrah:
• Individu yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari keperluan tanggungannya pada malam dan pagi hari raya.
• Anak yang lahir sebelum matahari jatuh pada akhir bulan Ramadhan dan hidup selepas terbenam matahari.
• Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan dan tetap dalam Islamnya.
• Seseorang yang meninggal selepas terbenam matahari akhir Ramadhan.
2. Besar Zakat
Besar zakat yang dikeluarkan menurut para ulama adalah sesuai penafsiran terhadap hadits adalah sebesar satu sha' atau kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.5 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, aqith) atau yang biasa dikonsumsi di daerah bersangkutan (Mazhab syafi'i dan Maliki)[1]
3. Waktu Pengeluaran
Zakat Fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadhan, paling lambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Shalat Ied. Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.
4. Penerima Zakat
Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan/asnaf (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah/nilai zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikelurakannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.
5. Sumber Hadits berkenaan dengan Zakat Fitrah
• Diriwayatkan dari Ibnu Umar t.ia berkata : Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah dari bulan Ramadhan satu sha' dari kurma, atau satu sha' dari sya'iir. atas seorang hamba, seorang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslilmin. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
• Diriwayatkan dari Umar bin Nafi' dari ayahnya dari Ibnu Umar ia berkata ; Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah satu sha' dari kurma atau satu sha' dari sya'iir atas seorang hamba, merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang dewasa dari kaum muslimin dan beliau memerintahkan agar di tunaikan / dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat 'ied. (H. R : Al-Bukhary, Abu Daud dan Nasa'i)
• Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah SAW telah memfardhukan zakat fithrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, maka ia berarti zakat yang di terima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat 'ied, maka itu berarti shadaqah seperti shadaqah biasa (bukan zakat fithrah). (H.R : Abu Daud, Ibnu Majah dan Daaruquthni)
• Diriwayatkan dari Hisyam bin urwah dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW. bersabda : Tangan di atas (memberi dan menolong) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta-minta), mulailah orang yang menjadi tanggunganmu (keluarga dll) dan sebaik-baik shadaqah adalah yang di keluarkan dari kelebihan kekayaan (yang di perlukan oleh keluarga) (H.R : Al-Bukhary dan Ahmad)
• Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Rasulullah sw. memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fithrah unutk anak kecil, orang dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya dari orang yang kamu sediakan makanan mereka (tanggunganmu). (H.R : Daaruquthni, hadits hasan)
• Artinya : Diriwayatkan dari Nafi' t. berkata : Adalah Ibnu Umar menyerahkan (zakat fithrah) kepada mereka yang menerimanya (panitia penerima zakat fithrah / amil) dan mereka (para sahabat) menyerahkan zakat fithrah sehari atau dua hari sebelum 'iedil fitri. (H.R.Al-Bukhary)
• Diriwayatkan dari Nafi' : Bahwa sesungguhnya Abdullah bin Umar menyuruh orang mengeluarkan zakat fithrah kepada petugas yang kepadanya zakat fithrah di kumpulkan (amil) dua hari atau tiga hari sebelum hari raya fitri. (H.R: Malik)
6. Hikmah disyari'atkannya Zakat Fitrah
Di antara hikmah disyari'atkannya zakat fitrah [2] adalah:
1. Zakat fitrah merupakan zakat diri, di mana Allah memberikan umur panjang baginya sehingga ia bertahan dengan nikmat-l\lya.
2. Zakat fitrah juga merupakan bentuk pertolongan kepada umat Islam, baik kaya maupun miskin sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dan bersukacita dengan segala anugerah nikmat-Nya.
3. Hikmahnya yang paling agung adalah tanda syukur orang yang berpuasa kepada Allah atas nikmat ibadah puasa. (Lihat Al Irsyaad Ila Ma'rifatil Ahkaam, oleh Syaikh Abd. Rahman bin Nashir As Sa'di, hlm. 37.)
4. Di antara hikmahnya adalah sebagaimana yang terkandung dalam hadits Ibnu Abbas radhiAllahu 'anhuma di atas, yaitu puasa merupakan pembersih bagi yang melakukannya dari kesia-siaan dan perkataan buruk, demikian pula sebagai salah satu sarana pemberian makan kepada fakir miskin.
Nabi Muhammad SAW tidak hanya berperan sebagai pembaharu masyarakat, tetapi beliau juga sebagai pendiri sebuah bangsa yang besar. Pada tahap awal, Nabi berjuang mendirikan sebuah kebangsaan dengan menyatukan para pemeluknya, lalu beliau merancang sebuah kekuasaan (imperium) yang dibangun berdasarkan kesepakatan dan kerja sama berbagai kelompok yang terkait. Pada saat awal ini Nabi berhasil mendirikan sebuah negara Madinah, yang semula terdiri dari kelompok masyarakat yang heterogen yang satu sama lainnya saling bermusuhan.
Maka masyarakat Madinah menjadi bersatu dalam kesatuan negara Madinah. Lalu Nabi Muhammad SAW menyampaikan beberapa ketentuan hukum yang memberlakukan semua kelompok tersebut dalam kedudukan yang sama, tidak mengenal perbedaan kedudukan karena nasab, kelas sosial dan lain-lain.
Sebuah piagam Madinah yang dicontohkan Nabi kepada masyarakat dunia memberikan jaminan kebebasan hidup, hak milik dan kebebasan beragama, baik terhadap muslim maupun non muslim.
Kekuasaan tertinggi pemerintahan Islam bersandar pada kekuasaan Allah swt yang senantiasa menurunkan wahyu Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Hukum-hukum Allah (syariat Islam) sebagaimana yang terkandung di dalam Al-Qur'an, berlaku bagi seluruh ummat Islam, termasuk bagi Nabi yang menjabat sebagai penguasa negeri Islam. Dalam urusan-urusan yang tidak ditetapkan oleh Al-Qur'an, maka keputusannya berada di tangan Nabi.
Dalam urusan tersebut, kedudukan Nabi Muhammad SAW adalah sebagai kepala pemerintahan. Jadi Nabi menjabat peran atau fungsi ganda yaitu sebagai fungsi kenabian dan fungsi kepemerintahan. Sekalipun Nabi menjabat otoritas tertinggi, namun beliau sering mengajak musyawarah para sahabat untuk memutuskan masalah-masalah penting.
Langkah kebijakan yang pertama kali dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah adalah membangun masjid, yang dikenal sebagai Masjid Nabawi, yang merupakan pusat kegiatan pemerintahan Islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi untuk kantor pemerintah pusat dan peradilan.
Perjanjian dan perjamuan para delegasi asing, penetapan surat perintah kepada para gubernur dan pengumpulan pajak diselenggarakan di masjid.
Sebagai hakim, Nabi memeriksa dan memutuskan suatu perkara di masjid. Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan kepada masyarakat Arab sistem pendapatan dan pembelanjaan pemerintahan.
Beliau mendirikan lembaga kekayaan masyarakat di Madinah. Lima sumber utama pendapatan negara Islam yaitu Zakat, Jizyah (pajak perorangan), Kharaj (pajak tanah), Ghanimah (hasil rampasan perang) dan al-Fay' (hasil tanah negara). Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim atas harta kekayaan yang berupa binatang ternak, hasil pertanian, emas, perak, harta perdagangan dan pendapatan lainnya yang diperoleh seseorang.
Jizyah merupakan pajak yang dipungut dari masyarakat non muslim sebagai biaya pengganti atas jaminan keamanan jiwa dan harta benda mereka.
Penguasa Islam wajib mengembalikan jizyah jika tidak berhasil menjamin dan melindungi jiwa dan harta kekayaan masyarakat non muslim.
Kharaj merupakan pajak atas kepemilikan tanah yang dipungut kepada setiap masyarakat non muslim yang memiliki tanah pertanian.
Ghanimah merupakan hasil rampasan perang yang 4/5 dari ghanimah tersebut dibagikan kepada pasukan yang turut berperang dan sisanya yaitu 1/5 didistribusikan untuk keperluan keluarga Nabi, anak-anak yatim, fakir miskin dan untuk kepentingan umum masyarakat.
al-Fay' pada umumnya diartikan sebagai tanah-tanah yang berada di wilayah negeri yang ditaklukkan, kemudian menjadi harta milik negara.
Pada masa Nabi, negara mempunyai tanah-tanah pertanian yang luas, yang hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan umum masyarakat.
Nabi Muhammad SAW merupakan pimpinan tertinggi tentara muslim.
Beliau turut serta dalam peperangan dan ekspedisi militer. Bahkan Nabi
memimpin beberapa perang besar seperti perang Badar, Uhud, Khandaq, Hunayn dan dalam penaklukkan kota Makkah. Peperangan dan ekspedisi yang lebih kecil diserahkan kepada para komandan yang ditunjuk oleh Nabi.
Setelah hijrah ke Madinah, Nabi mengambil prakarsa mendirikan lembaga pendidikan. Pasukan Quraisy yang tertawan dalam perang Badar dibebaskan dengan syarat setiap mereka mengajarkan baca tulis kepada sepuluh anak- anak muslim. Semenjak saat itu kegiatan belajar baca tulis dan kegiatan pendidikan lainnya berkembang dengan pesat di kalangan masyarakat.
Ketika Islam telah tersebar ke seluruh penjuru jazirah Arabia, Nabi mengatur pengiriman guru-guru agama untuk ditugaskan mengajarkan al-Qur'an kepada masyarakat suku-suku terpencil.
Khalifah Abu Bakar (11 - 13 H / 632 - 634 M)
Abu Bakar lahir tahun 573 M. Abu Bakar adalah nama gelar sedangkan nama aslinya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah, lalu ia mendapat gelar al-siddiq setelah masuk agama Islam.
Semenjak masa kanak-kanak, Abu Bakar adalah pribadi yang terkenal jujur, tulus, penyayang dan suka beramal. Abu Bakar adalah salah seorang yang pertama kali menerima seruan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi seorang muslim. Abu Bakar menjadi khalifah yang pertama sepeninggal Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar saat pidato pelantikannya berkata, "Saya bukanlah orang terbaik di antara kamu sekalian. Oleh karena itu saya sangat menghargai dan mengharapkan saran dan pertolongan kalian semua.
Menyampaikan kebenaran kepada seseorang yang terpilih sebagai penguasa adalah kesetiaan yang sebenar-benarnya; menyembunyikan kebenaran adalah suatu kemunafikan. Orang yang kuat maupun mereka yang lemah adalah sama kedudukannya dan saya akan memperlakukan kalian semua secara adil.
Jika aku bertindak dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, taatilah aku, tetapi jika aku mengabaikan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, tidaklah layak kalian menaatiku. Pidato Abu Bakar yang disampaikan saat pelantikannya sebagai khalifah tersebut berisi prinsip-prinsip kekuasaan demokratis dan bukanlah kekuasaan yang bersifat otokratis.
Semenjak diresmikan sebagai khalifah, Abu Bakar menghadapi berbagai permasalahan. Munculnya Nabi palsu, timbulnya gerakan kaum munafik, dan gerakan penentang kewajiban zakat. Aswad al-Insi merupakan orang yang pertama kali mengaku sebagai Nabi. Ia adalah pemimpin suku Ansi di Yaman.
Musaylamah, seorang yang berasal dari suku Bani Hanifah di pusat jazirah Arab, mengaku sebagai Nabi dan mengadakan gerakan penghasutan di Yamamah. Tulaiha, seorang kaya raya yang berasal dari suku Bani As'ad di Arabia Selatan. Ia melancarkan perlawanan secara terang-terangan terhadap pemerintahan Islam dan mengaku sebagai Nabi.
Sajah, seorang wanita Kristen yang mengaku sebagai Nabi. Ia berasal dari suku Yarbu' di Asia Tengah. Sekalipun ia mendapat dukungan dari mayoritas
masyarakatnya, namun ia tidak memiliki keberanian melawan kekuasaan Islam, karena itu ia membentuk kekuatan persekutuan dengan cara melangsungkan pernikahan dengan Musaylamah.
Dari empat tokoh gerakan anti Islam, dua diantaranya mati terbunuh dalam peperangan yaitu Aswad al-Insi dan Musaylamah. Sedang dua tokoh anti Islam lainnya yaitu Tulaiha dan Sajah akhirnya memeluk Islam.
Masa pemerintahan Abu Bakar yang pendek sebagian besar disibukkan dengan upaya memerangi gerakan kaum munafik dan murtad. Semenjak tersebar kabar wafat Nabi Muhammad SAW, sekelompok orang di Madinah menyatakan kemurtadannya dan melancarkan aksi pemberontakan.
Gerakan ini dikenal sebagai gerakan Riddah. Abu Bakar memandang gerakan kaum munafik sebagai bahaya besar yang mengancam. Abu Bakar kemudian menyusun kekuatan di Madinah dan membaginya menjadi sebelas batalion untuk dikirim ke sebelas daerah rawan pemberontakan. Kepada setiap komandan batalion, Abu Bakar menyampaikan instruksi mengajak mereka yang terlibat pemberontakan agar kembali kepada ajaran Islam. Jika mereka menolak ajakan tersebut, mereka boleh diperangi sampai habis.
Sebagian mereka menerima ajakan tersebut dan kembali kepada ajaran Islam sehingga peperangan dapat dihindari, sedangkan sebagian lainnya bertahan dalam sikapnya melawan Islam, sehingga peperangan tidak dapat dihindarkan.
Abu Bakar berhasil menghancurkan seluruh kekuatan pemberontak dalam waktu satu tahun. Keberhasilan Abu Bakar tersebut, selain memperkokoh solidaritas Islam, juga membuka gerbang kejayaan Islam di masa mendatang.
Khalifah Umar Ibn Khattab (13 - 24 H / 634 - 644 M)
Umar lahir tahun 513 M. Umar sebelum masuk dipanggil dengan gelar Abu Hafs dan setelah masuk Islam ia menerima gelar al-Faruq. Pada masa mudanya, Umar adalah seorang pegulat dan orator yang ulung. Ia merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang mengenal baca tulis. Berdagang merupakan usahanya yang paling utama. Sebelum menjadi muslim, Umar merupakan musuh Islam yang sangat kejam. Atas hasutan Abu Sufyan, Umar bermaksud membunuh Nabi Muhammad SAW. Ketika dalam perjalanan untuk membunuh Rasulullah SAW, Ia mendengar bahwa adik
perempuannya telah masuk Islam bersama suaminya.
Umar menjadi berang dan bermaksud menyiksa adik dan suaminya. Ketika Umar mendapatkan mereka sedang melantunkan ayat al-Qur'an dengan suara yang indah, meredamlah emosi Umar. Setelah itu ia segera menemui Nabi Muhammad SAW untuk menyatakan diri masuk Islam. Islamnya Umar membawa pengaruh yang besar bagi perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Umar tidak turut dalam hijrah pertama ke Abessinia karena saat itu ia belum masuk Islam. Saat hijrah ke Madinah, Umar ikut hijrah bahkan saat hijrah tersebut, Umar mengawal dua puluh Muhajirin. Selama di Madinah Umar selalu aktif membantu perjuangan Nabi Muhammad SAW. Ia turut dalam perang Badar, Uhud, Khandaq, Khaybar dan menyertai Nabi Muhammad SAW dalam perjanjian Hudaibiyah. Pada awalnya Umar tidak menerima perjanjian tersebut yang menurutnya merugikan pihak Islam. Namun akhirnya ia menerima perjanjian Hudaibiyah tersebut setelah Nabi Muhammad SAW menjelaskan perkenan Allah swt melalui wahyu yang diterima Nabi.
Umar juga ikut dalam usaha penaklukan kota Makkah. Ia tinggal di Makkah untuk menjaga keamanan kota tersebut ketika pasukan muslim berangkat ke medan pertempuran Hunain. Setelah Abu Bakar meninggal, Umar menggantikan jabatan khalifah Islam dan meneruskan kebijakan-kebijakan yang sebelumnya telah ditempuh oleh Khalifah Abu Bakar. Dalam waktu yang tidak lama, Umar berhasil menundukkan kekuasaan imperium Persia dan Romawi menjadi bagian dari kekuasaan Islam.
Penaklukan atas wilayah Persia dan Romawi membawa pengaruh yang cukup besar dalam perkembangann sejarah Islam. Penaklukan atas sebagian wilayah kekuasaan Romawi membuat wilayah Islam berbatasan dengan Laut Tengah. Mereka sekarang menyadari perlunya membangun armada laut.
Sehingga penaklukan atas Romawi secara tidak langsung mengilhami terbentuknya armada laut Islam. Setelah penaklukan atas Persia dan Romawi tersebut, umat Islam berhubungan erat dengan peradaban Syria dan Yunani. Dampak dari kontak kultural ini melatarbelakangi kemajuan keilmuan umat Islam sehingga umat Islam menduduki peran penting dalam sejarah perkembangan intelektual dunia. Faktor keberhasilan umat Islam melakukan ekspansi karena semangat dan dorongan moral keagamaan.
Khalifah Umar ibn Khattab tidak hanya berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam dalam sepuluh tahun masa pemerintahannya, tetapi ia sekaligus berhasil mengatur wilayah yang luas tersebut dengan memperkenalkan sebuah sistem administrasi kepemerintahan. Ia merupakan seorang administrator besar sepanjang sejarah Islam.
Prinsip-prinsip demokrasi yang ditempuh oleh Abu Bakar tumbuh berkembang dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Umar.
Ia membentuk dua badan permusyawaratan yaitu majelis syura dan majelis penasihat. Setiap masalah penting selalu dibicarakan dalam majelis syura ini.
Dalam beberapa kesempatan Umar berkata, "Sebuah khilafah tidak akan tegak kecuali dengan permusyawaratan.
Posisi seorang khalifah tidak ubahnya sebagai pemangku tanggung jawab umum." Ia juga sering mengatakan, "Sesungguhnya saya adalah manusia biasa tidak ubahnya seperti kamu sekalian, aku tidak menghendaki kamu semua mesti mengikuti segala sesuatu yang tiba-tiba muncul dalam pikiranku."
Umar ibn Khattab membentuk sebuah dewan keuangan negara yang bernama "al-Diwan" baik di tingkat pusat maupun di tingkat propinsi.
Dewan ini bertanggung jawab atas perputaran pendapatan dan belanja negara. Umar mempercayakan perkara pengadilan kepada pejabat Qadi dengan wilayah kewenangan yang mandiri dalam wilayah tingkat propinsi. Mereka menerima gaji tetap untuk jabatan tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)