Jumat, 08 Januari 2010

Srikandi Edian

Daftar Pemain :
1. Srikandi : Remaja putri, cerdas dan cantik serta suka berjuang
umur sekitar 13 thn.
2. Dalang : remaja laki-laki, kocak dan cerdas.
3. Teman - teman : kelompok koor moderat umur sekitar 13 thn
jumlahnya lebih 4 orang boleh laki, perempuan atau
campuran.
4. Arjuna : remaja laki-laki yang pandai dalam ilmu sejarah

















Sinopsis

Srikandi zaman dahulu belajar ilmu memanah kepada Arjuna pemilik ilmu Danurwendo, zaman sekarang atau masa depan Srikandi belajar ilmu sejarah kepada Arjuna juga.
Srikandi kali ini ingin belajar sejarah negeri ini supaya tahu dengan jelas sejarah negerinya. Selama ini sejarah hanyalah sebagai ilmu yang dihafalkan.
Sampai sedikit edian Srikandi berusaha mencari Arjuna untuk belajar sejarah, dan akhirnyali sampai cerita ini habis Srikandi bisa belajar sejarah tentang negerinya.
= = = = =



















ADEGAN I.

Dalang : Syahdan, malam ini kita bangunkan seorang tokoh teman - teman terkenal cantik jelita dan otaknya yang cemerlang. Srikandi namanya.
Tetapi Srikandi ini tidak tinggal di Madukara seperti Srikandi zaman Mahabharata dulu, sebab Madukara sekarang sudah habis dimakan gempa api dan banjir.
Srikandi yang sekarang ini tinggal di kawasan arah Permai sana. Itu lho perumahan elit dan mewah ya, sebelah barat persawahan
Teman - teman : Apa tuan ? Jauh ?
Dalang : Ah ya nggak se, masak Arafah Permai jauh ?
Teman - teman : Jauh darimana tuan ? Jauh dan dekat itu kan diukur
darimana tempatnya. Ya kan ? Apa tuan ? Dari arafah
Permai ?
Teman - teman : Dan lagi naik apa tempat itu kita katakan jauh. Kalau naik sedan atau panther ya dekat. Kalau naik sepeda, becak bendi, ya jauh apalagi kalau jalan kaki. Ya to ?
Dalang : Srikandi zaman dahulu dan Srikandi zaman komputer ini jauh berbeda.
Srikandi zaman dahulu dulu amat senang dan pandai sekali dalam ilmu memanah, Srikandi sekarang pinter dan senang dengan ilmu sejarah. Kata orang bijak, negara itu besar karena sejarah. Jangan sekali kali meninggalkan sejarah kata salah seorang proklamator negeri ini. Sejarah lain lho dengan sujarah. Coba tanyakan dulu pada guru, apa bedanya sejarah dan sujarah.
Srikandi dulu, Srikandi zaman teman - teman jatuh cinta kepada Arjuna pura pura edan atau gila. Srikandi sekarang ketika jatuh cinta pada Arjuna pura-pura sakit keras.
Nah, malam ini saya coba bangunkan lagi Srikandi ini. Tidak usah bertanya ini Srikandi dulu, Srikandi sekarang ataukah Srikandi masa depan.

MUNCULLAH SEORANG GADIS ATAU REMAJA DENGAN PAKAIAN SANTAI. PAKAI KAOS OBLONG, CELANA JEAN LENGKAP DENGAN TOPINYA (TOMBOY) DARI TEMAN - TEMAN.

Srikandi : Hallo selamat malam teman - teman
Teman - teman : selamat malam Srikandi
Srikandi : selamat malam . Apa kabar ?
Teman – teman : baik-baik saja
Apa dalang ? Cantik ?
Srikandi : Lho itu kan katanya dalang. Jangan gampang percaya kata dalang.
Dalang itu kan kerjanya memang mendalangi…
mendalangi teman - teman, mendalangi kekacauan, mendalangi kerusuhan. Oalah dalang dalang…..
Benar teman - teman, aku memang pingin sekali berjumpa Arjuna. Pengin sekali belajar padanya.
Teman - teman tahu rumah Arjuna ?
Tolonglah teman-teman kalau tahu rumah Arjuna. Aku ingin sekali kerumahnya. Jangan khawatir soal uang lelahnya. Pasti ada. Kalau hanya memberi tahu di mana rumahnya jelas berbeda lho dengan kalau ikut mengantarkan aku sampai ke rumahnya.
Apa tuan ?
Oh ya aku ingin belajar kepadanya.
Belajar sejarah.
Teman - teman : mengapa belajar sejarah
Mengapa tidak belajar matematika
Belajar kok sejarah
Srikandi : Kenapa kalau belajar sejarah
Sejarah itu perlu dipelajari
Sejarah tidak saja hanya dihafalkan, tetapi harus dipelajari.
Negara besar itu karena sejarah
Sejarah kok dihafalkan. Kalau sudah hafal terus untuk apa ?
What for ?
Pelajari sejarah negara-negara besar
Pelajari sejarah orang-orang besar
Pelajari sejarah pikiran-pikiran besar
Ya kan pak dalang ?
Dalang : Benar.
Terus keinginanmu
Srikandi : Ya harus kucari rumah Arjuna.
Dalang : kalau sudah ketemu
Srikandi : ya belajar sejarah padanya
Dalang : Kalau nggak ketemu ?
Srikandi : Ya harus dicari sampai ketemu
Dalang : Pantang mundur ?
Srikandi : Ya benar. Pantang mundur
Pantang untuk mundur
Sekali layar berkembang tak ingin perahu surut kembali
sebelum sampai ke pulau tujuan
Dalang : Siap terus maksudmu ?
Srikandi : Menurut dalang bagaimana harusnya ?
Dalang : Tanyakan saja pada teman - temanmu
Srikandi : Bagaimana teman - teman seharusnya ?
Teman - teman : Jangan tanya kepada saya, nanti bisa dianggap ikut mendalangi kisahmu Srikandi. Sesama teman - teman tidak boleh saling mendahului.
Srikandi : Sudahlah kalau begitu kuputuskan sendiri.

SRIKANDI LANGSUNG PERGI.

Teman - teman : Kemana Srikandi ?
Srikandi : Mencari rumah Arjuna
Teman - teman : Dimana rumahnya ?
Srikandi : Nggak tahu, tetapi pasti ketemu
Dalang : Begitulah kisah Srikandi sementara ini.
Ia berkeras hati, berkeras kepala untuk mencari rumah Arjuna.
Ia harus melewati rumah-rumah besar
Ia harus melewati jalan-jalan besar
Ia harus melewati toko-toko besar
Ia harus melewati sekolah-sekolah besar karena ingin belajar tentang sejarah orang-orang besar, belajar tentang sejarah negara-negara besar, sebab Srikandi juga memiliki pikiran besar.

SRIKANDI SUDAH KELUAR DARI KOMPOSISI ITU.

Srikandi : benar, disinilah rumah Arjuna
Jalan Diponegoro, dekat pom bensin, belok ke kanan terus ada toko kelontong toko Bahagia belok kiri terus, terus nomor dua puluh empat. Ya benar, inilah rumahnya.
Teman - teman : masuklah Srikandi jangan takut
Benar itu rumah Arjuna.
Srikandi : benar ya ini rumah Arjuna
Tetapi jangan marah lho ya, siapa tahu ini bukan Arjuna yang kau maksud itu. Bukankah nama Arjuna sekarang ini banyak.
Cobalah Srikandi, cobalah dulu. Bukankah salah itu juga sebuah proses menuju benar
SRIKANDI BERAKTING SEPERTI SESEORANG YANG SEDANG MENGETUK PINTU.

Teman – teman : thok thok th
Teman - teman nyanyi : buka pintu…buka pintu… buka pintu…
Buka pintu buka pintu beta mau masuke
Siolah nona nona nona betalah dimukae
Ada anjing gonggong betae
Ada hujan basah basahe…siolah nona
beta mau masuke he he he…….
Teman - teman dialog : Arjuna keluarlah sebentar
Ada tamu ingin menemuimu
Arjuna : siapa dia ?
Srikandi : benarkah ini rumah Arjuna ?
Teman – teman : benar tak salah lagi. Tunggulah sebentar
: cepatlah keluar Arjuna, ada tamu
Arjuna : Siapa dia ?
Teman - teman : tidak tahu, tetapi tengoklah sebentar atau intip dari lubang kunci rumahmu
Arjuna : katakan padanya
Hari ini aku tak bisa menemuinya
Sampaikan permintaan maafku, tetapi tolong sampaikan aku akan menemui di rumahnya. Catat alamat dan nomor teleponnya.
Teman – teman : tidak kecewa ?
Arjuna : Sebenarnya kecewa, tetapi bagaimana lagi. Suatu saat pasti bisa bertemu.
Teman - teman : Baiklah Arjuna
Srikandi ?!
Srikandi : Bagaimana bisa ditemui hari ini ?
Teman - teman : Maafkan Srikandi
Hari ini Arjuna tak bisa kau temui
Srikandi : Kenapa ?
Teman - teman : Ada kepentingan yang tak bisa ditinggalkan, tetapi akan menemuimu sendiri di rumahmu. Sekarang tolong alamat rumah dan nomor teleponmu
Srikandi : Benar tidak bohong ?
Teman - teman : Tidak, ia sendiri sebenarnya ingin juga bertemu denganmu.
Srikandi : Tetapi apakah rumahnya memang disini ?
Teman - teman : Tidak. Tak seorangpun yang tahu alamatnya. Sesekali datang kemari. Tetapi yang penting ia mau datang kerumahmu asal tahu alamat rumahmu Srikandi.
Srikandi : 0123456789. HP ku masih dipinjam yang punya.
Teman - teman : Sekarang mau kemana Srikandi ?
Srikandi : Tetap mencari Arjuna sampai ketemu
Dalang : Begitulah penonton tekad Srikandi.
Mencari Arjuna sampai ketemu.
Tidak ada pilihan lain kita harus berjalan terus kata sang penyair.
Bayangkan, siang malam Srikandi mencarinya.
Sekarang lihatlah perjalanan Srikandi.


TIBA TIBA TERDENGAR SUARA HANDPHONE. SRIKANDI LANGSUNG MENGANGKATNYA.

Teman - teman : Lho tadi katanya nggak punya.
Srikandi : Baru beli….
Arjuna : Siapa Srikandi ?
Srikandi : Ssst…
Ya hallo..
Benar, ini aku sendiri
Arjuna ?
Arjuna : Ah benar….benar. Ya ya. Ada apa kamu mendatangiku tadi malam ?
Srikandi : Begini, aku mau belajar sejarah dengan mu karena aku ragu dengan ucapan guru dan orang tuaku. Apakah aku bisa belajar denganmu
Arjuna : Bisa, tapi kamu hanya bisa datang ke rumahku nanti sore.
Srikandi : tapi, dimana rumahmu ?
Arjuna : Di jalan Urip Sumoharjo no.49
Srikandi : Terima kasih dan aku akan datang ke rumahmu.

Akhirnya Srikandi belajar tentang sejarah dengan Arjuna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar